HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
QUICK NEWS
PEMATANGSIANTAR (17/11) – Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, merefleksikan kisah almarhum Hakim Frank Caprio (meninggal 20 Agustus, usia 88 tahun) yang dikenal sebagai “Hakim Terbaik di dunia”. Refleksi ini dibagikan Pdt. Deonal saat dalam perjalanan dinas. Pdt. Deonal menyoroti transformasi Caprio setelah teguran sang ayah: “Frank, ibu tadi. Dia sangat ketakutan. Kau tidak boleh memperlakukan orang seperti itu…!”. Teguran ini mengubah Caprio dari Hakim yang sombong menjadi pribadi yang menjunjung tinggi martabat kemanusiaan, welas kasih, dan keadilan. Pesan penting ini, menurut Kadep Koinonia, bukan hanya bagi profesi Hakim, tetapi bagi setiap orang untuk memperlakukan sesama dengan hormat, adil, dan penuh kasih. Legacy Caprio diharapkan menginspirasi dalam pelayanan kasih HKBP.
DEPOK (15-16/11) – Sebagai wujud perhatian dan kontribusi nyata gereja terhadap kelestarian lingkungan dan dukungan udara bersih, HKBP Limo-Depok menggelar Gerakan Penanaman Pohon produktif. Aksi lingkungan ini merupakan rangkaian kegiatan Pra-Parheheon dan Parheheon Ama HKBP Limo dengan tema acara “ONE DAY WITH AMA”. Selain penanaman pohon, acara yang dilaksanakan pada 15-16 November 2025 ini juga diwarnai dengan Seminar bertema “Peran Ama di Huria, Keluarga, dan Lingkungan”. Lurah Meruyung Depok, Bapak Asep Suherman, turut serta melakukan penanaman pohon di sekitar gereja. Kegiatan ini diharapkan memberikan kontribusi nyata untuk lingkungan yang bersih, sehat, dan berpartisipasi dalam mengurangi pemanasan global.
JAKARTA (16/11) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., memanjatkan doa syafaat mengawali rapat perdana Panitia Natal Nasional 2025 di Graha Oikumene. Perayaan Natal tahun ini disepakati dirayakan dengan sederhana namun bertujuan membawa dampak nyata bagi saudara-saudara yang membutuhkan. Ketua Umum Panitia, Bapak Maruarar Sirait, menjelaskan bahwa kegiatan ini murni dilaksanakan secara gotong royong, tanpa menggunakan dana APBN maupun BUMN. Malam itu, dana terkumpul hampir 40 Miliar Rupiah, dialokasikan untuk beasiswa 1.000 orang (10 M) dan bantuan bagi 3.000 yatim, disabilitas, guru agama, dan koster gereja (3 M). Ephorus menekankan bahwa Natal harus menjadi peristiwa liturgis dan sarana penggembalaan yang menuntun pada kesederhanaan dan kasih yang memberi diri. Kehadiran Kepala Staf Kepresidenan RI, Bapak Muhammad Qodari, juga menegaskan semangat kebersamaan Natal.
BANDUNG (16/11) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., membagikan pengalamannya menggunakan Kereta Cepat Whoosh Jakarta–Bandung untuk pelayanan di HKBP Bandung Barat. Meskipun tidak berkompeten menilai aspek pengadaan dan finansialnya, Ephorus menyoroti dampak positif yang ia alami secara langsung. Menurut Ephorus, perjalanan dengan Whoosh yang telah ia gunakan enam kali jauh lebih singkat dan nyaman dibandingkan mobil. Yang terpenting, ia menyoroti data penumpang harian (16.000–21.000 orang), yang menghasilkan penghematan BBM besar dan penurunan emisi udara. Penurunan emisi ini, menurutnya, krusial dalam mengatasi masalah pemanasan global. Pengalaman ini menjadi kesaksian positif dalam konteks efisiensi dan kelestarian lingkungan Indonesia.
TALANG PARAPAT (16/11) – HKBP Talang Parapat berhasil melaksanakan Pesta Gotilon dan Perayaan Ulang Tahun Gereja pada 16 November 2025, yang berjalan lancar dan penuh sukacita. Pesta ini menjadi wujud syukur jemaat atas penyertaan Tuhan sepanjang tahun. Acara tersebut mendapat dukungan penuh dari lingkungan sekitar dan gereja tetangga. Kehadiran Kapolres Seluma, AKBP Bonar Pakpahan, turut memeriahkan perayaan. Selain itu, jemaat dari HKBP Jitra dan HKBP Sukaraja juga hadir, menunjukkan solidaritas antar-gereja. Melalui kegiatan lelang, gereja berhasil menggalang dana dengan antusiasme jemaat. HKBP Talang Parapat menyampaikan terima kasih atas kontribusi dan berharap hubungan baik ini terus terjalin.
BALAI KARANGAN (16/11) – HKBP Distrik XXVIII Deboskab, dalam rangka persiapan pembentukan Distrik XXXIV Kalimantan Barat, secara resmi memperkenalkan Calon Guru Huria (CGr.) Joni Tambunan, S.Pd. CGr. Joni Tambunan akan melayani di Pos Pelayanan (Pospel) Empunak Balai Karangan Resort Sanggau Kapuas. Acara pengenalan ini berlangsung dalam Ibadah Minggu XXII Setelah Trinitatis (16/11/2025), yang dilayani oleh Pendeta Resort Sanggau Kapuas, Pdt. Elmun Rumahorbo, M.Min, mewakili Praeses Distrik XXVIII Deboskab. Kegiatan ini menegaskan komitmen HKBP untuk memperluas pekabaran Injil dan memperkuat kehadiran gereja di wilayah Kalimantan Barat melalui penempatan pelayan baru.
TAMARUNANG (16/11) – HKBP Tamarunang sukses menyelenggarakan acara ganda, yaitu Pesta Gotilon dan Ulang Tahun ke-16 gereja, yang berlangsung meriah dan penuh sukacita. Kunci keberhasilan acara ini adalah kebersamaan dan kekompakan jemaat serta soliditas panitia. Acara kehormatan ini dihadiri dan dilayani oleh Praeses Distrik XVII IBT, Pdt. Samuel CH Sitompul, bersama Pendeta HKBP Tamarunang, Pdt. TD Sianturi, S.Th. Pesta dimeriahkan oleh berbagai penampilan, termasuk Talenta Musik Makassar, yang didukung sound system berkualitas. Kesuksesan acara juga didukung oleh kontribusi para penyumbang dan kerja keras seluruh seksi panitia. Seluruh rangkaian kegiatan diarahkan untuk memuliakan Tuhan, menegaskan rasa syukur atas penyertaan-Nya selama 16 tahun.
RAWAMANGUN (16/11) – HKBP Rawamangun menjadi pusat kegiatan Zending, ditandai dengan pelaksanaan Ibadah Minggu (16/11/2025) yang dipimpin langsung oleh Kepala Departemen Marturia HKBP. Ibadah ini dihadiri secara khusus oleh para Pelayan Zending, menambah semangat pelayanan di tengah jemaat. Dalam khotbahnya, Kepala Departemen Marturia menegaskan bahwa kasih Allah melampaui pikiran manusia. Beliau menganalogikan umat sebagai “anak mata” yang dijaga Tuhan. Pesan utama yang ditekankan adalah bahwa misi Pekabaran Injil merupakan bukti nyata kasih Allah yang harus terus dibagikan dan diteruskan kepada sesama. Rangkaian kegiatan ini bertujuan mengobarkan kembali semangat misi HKBP dengan tagline “Kobarkan Zending, Zending bersinar”.
DEPOK (16/11) – HKBP Resort Depok II melaksanakan Pisah Sambut Pendeta Resort dalam Ibadah Minggu XXII Setelah Trinitatis pada 16 November 2025. Acara ini dipimpin oleh Kepala Bidang Marturia Distrik XXVIII Deboskab, Pdt. Rahmat Lumbantobing, S.Th, yang mewakili Praeses Distrik. Gereja secara resmi memberangkatkan Pdt. Drs. Masrul Sitorus, M.Div, dari Resort Depok II dan mengukuhkan Pdt. Sondang Maria Simanjuntak, S.Th, M.Pd, sebagai Pendeta Resort yang baru. Ibadah dan acara berjalan lancar dan penuh sukacita, ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) mutasi Pelayan dari Ephorus oleh St. Sanggam Simorangkir (MPSD). Kegiatan ini menunjukkan kesinambungan pelayanan pastoral di HKBP Deboskab.
PANJANG (16/11) – HKBP Resort Panjang melaksanakan acara Pemberangkatan dan Pengukuhan Pendeta Resort dalam Ibadah Minggu XXXII Setelah Trinitatis pada 16 November. Acara penting ini dipimpin langsung oleh Praeses Pdt. Mauli Halomoan Aritonang. Praeses melayani ibadah dan menyampaikan berita sukacita kepada umat, sekaligus memimpin prosesi pemberangkatan Pdt. Krisostomus Doloksaribu KDos dan pengukuhan Pdt. Agustina Ompusunggu sebagai Pendeta HKBP Resort Panjang yang baru. Kegiatan ini menegaskan berjalannya roda organisasi dan penugasan pelayan di HKBP, memastikan kesinambungan pelayanan pastoral di Resort Panjang dan di tempat pelayanan yang baru.
MEDAN (16/11) – HKBP Marturia Resort Medan Utara sukses melaksanakan Pesta Pembangunan Gereja dengan baik, tertib, dan penuh sukacita. Pesta ini merupakan wujud syukur atas kasih dan penyertaan Tuhan. Acara tersebut dihadiri dan didukung penuh oleh pimpinan tertinggi di tingkat resort dan distrik. Kehadiran Praeses Distrik X Medan Aceh, Pdt S. Sinambela, S.Th, M.PSi, yang memimpin dan memberikan dukungan, menjadi kehormatan besar bagi jemaat. Pdt. F. Sinambela, S.Th (Uluan HKBP Marturia), dan Pdt. R. Silitonga M.Th (Pendeta Resort Medan Utara) juga memberikan bimbingan dan pendampingan rohani sepanjang proses pembangunan. Pesta ini terlaksana berkat dukungan, tenaga, materi, dan doa dari seluruh jemaat HKBP Marturia, yang menegaskan kekompakan dalam melanjutkan pelayanan gereja.
BINJAI (16/11) – HKBP Binjai Distrik XXIII Binjai-Langkat merayakan Pesta Gotilon Tahun 2025 dengan sukacita pada Minggu (16/11) di Kompleks Gereja. Ibadah dilayani Praeses Pdt. Hotler Lumbantoruan, MM, bersama pendeta lainnya. Perayaan syukur ini mengangkat tema “Dihaholongi Jahowa Do Saluhut Bangsa” (Dikasihi Tuhanlah Seluruh Bangsa). Khotbah (Maleakhi 1:1-6) menegaskan bahwa kasih Allah tidak terbatas, dan jemaat diajak memperluas hati serta membagikan berkat. Acara ini dihadiri Wakil Wali Kota Binjai, Hasanul Jihadi, yang mengajak jemaat memperkuat rasa syukur, menjaga interaksi yang baik dengan sesama tanpa memandang perbedaan, dan mendukung program pemerintah kota. Pesta Gotilon ini menjadi wujud syukur, kebersamaan, dan komitmen HKBP untuk menabur kebaikan bagi bangsa.
LEBAK (16/11) – HKBP Citra Maja secara resmi naik status menjadi Huria Na Gok (Jemaat Penuh) pada Minggu, 16 November. Peresmian bersejarah ini dipimpin oleh Praeses HKBP Distrik XXI Banten, Pdt. Sumihar Sinaga, M.Th, D.Min. Acara peresmian ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Huria Na Gok dari Ephorus oleh St. Jon Fiter Hutapea. Sukacita jemaat semakin bertambah karena momen peresmian ini dirangkaikan dengan Pesta Gotilon, yang dimeriahkan dengan tradisi Manortor dan Gondang Batak. Turut hadir dalam perayaan ini Pendeta Resort Serpong, Pdt. Sarlen Tobing, dan perwakilan dari HKBP Persiapan Resort Taman Adiyasa, serta Koor Ama dari HKBP Taman Adiyasa dan Serpong.
AEK KANOPAN (16/11) – HKBP Distrik XIII Asahan Labuhanbatu merayakan Puncak Tahun Transformasi HKBP dalam suasana sukacita dan kebersamaan. Perayaan ini dipusatkan di HKBP Aek Kanopan. Ibadah Minggu dan perayaan dipimpin langsung oleh Praeses Pdt. Sampur Manullang bersama dengan Kepala Departemen (Kadep) Koinonia HKBP Pdt. Dr. Deonal Sinaga. Kegiatan ini menegaskan komitmen seluruh warga jemaat dan pelayan di distrik tersebut untuk menjalankan program Tahun Transformasi HKBP, yang berfokus pada pembaharuan dan peningkatan kualitas pelayanan gereja.
TARUTUNG (15/11) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., menggunakan rangkuman dari ChatGPT untuk menegaskan alasan seruan penutupan PT TPL. Rangkuman ini menguatkan bahwa seruan tersebut adalah keputusan iman dan moral, bukan emosi sesaat atau politik. Rangkuman ChatGPT menyoroti alasan utama, yaitu: Kerusakan Lingkungan yang Sangat Serius (kerusakan struktural yang mengancam Danau Toba), Konflik Sosial dan Pelanggaran Keadilan terhadap warga adat, serta Dampak Ekonomi yang Tidak Seimbang. Ephorus menekankan bahwa Mandat Teologis gereja menuntutnya membela ciptaan dan yang lemah. Seruan “Tutup TPL” adalah seruan untuk keadilan, kemanusiaan, dan penyelamatan lingkungan dari kerusakan yang tidak dapat dipulihkan.
TARUTUNG (15/11) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., kembali menyuarakan isu TPL dengan menyoroti jurang perbedaan mendasar antara dirinya dan Bapak Sukanto Tanoto. Perbedaan utamanya adalah: Bapak Tanoto menuai keuntungan triliunan, sementara Ephorus menanggung kerugian waktu dan tekanan, murni tanpa kepentingan ekonomi. Ephorus menegaskan, ia hidup di tengah pergulatan batin dan tekanan langsung dari suara rakyat yang menolak TPL, tidak seperti Bapak Tanoto yang hidup jauh dari hiruk-pikuk tersebut. Pdt. Victor menyatakan semangat perjuangannya tak akan surut karena ini adalah perjuangan iman demi hati nurani dan keadilan. Beliau bersyukur berada dalam barisan jutaan orang—termasuk pendeta, pastor, ulama, dan akademisi—yang berjuang bagi Tano Batak yang lestari dan masyarakat yang sejahtera. Beliau berharap hati Bapak Tanoto tersentuh untuk menutup TPL.
TARUTUNG (15/11) – Sekolah Tinggi Guru Huria (STGH) HKBP sukses menyelenggarakan kegiatan Korswa (Kompetisi/Olimpiade Seni dan Olahraga) Persaudaraan pada Sabtu, 15 November 2025. Acara ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dari tiga institusi teologi: STGH HKBP, Sekolah Tinggi Bibelvrouw (STB) HKBP, dan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kompetensi intelektual dan nonakademik mahasiswa. Tiga cabang yang diperlombakan meliputi: baca indah Bahasa Yunani/Ibrani, debat (menampilkan kemampuan analitis), dan voli putri (mencerminkan kerja sama). Korswa ini berjalan lancar, sarat nilai edukatif, dan berfungsi sebagai wahana untuk memperkuat jejaring, sportivitas, dan solidaritas konstruktif antarlembaga pendidikan tinggi keagamaan.
RAWAMANGUN (15/11) – HKBP Rawamangun menggelar Malam Misi yang hangat dan penuh makna pada 15 November 2025. Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Biro Zending HKBP dan Departemen Marturia HKBP. Malam Misi dihadiri oleh jemaat, Parhalado, dan pelayan se-Distrik VIII DKI Jakarta, serta para undangan kehormatan. Puncak acara adalah prosesi simbolis pemberangkatan dan doa pengutusan bagi empat misionaris yang akan diutus ke Afrika. Rangkaian acara juga menampilkan drama yang menyentuh, mengisahkan perjuangan batin orang tua dalam merelakan putrinya melayani di daerah Zending. Kegiatan ini menegaskan komitmen HKBP dalam mendukung pelayanan global dan menguatkan semangat seluruh jemaat untuk terlibat aktif dalam misi Tuhan.
BANDUNG (15/11) – HKBP Bandung Barat menggelar Pesta Ulang Tahun ke-53 yang dipimpin oleh Pucuk Pimpinan HKBP, Ompui Ephorus Pdt. DR. Victor Tinambunan MST, didampingi Praeses Distrik XVIII Jabatengdiy, pada 14-15 November 2025. Perayaan ini juga dihadiri oleh Walikota Bandung, Bapak Muhammad Farhan. Dalam semangat kekompakan, HKBP Bandung Barat berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 1.230.210.000 melalui berbagai kegiatan, termasuk Tor-Tor, lelang, dan penjualan pin emas. Selain sukses finansial, gereja ini juga memperluas lahan parkir untuk mengurangi kemacetan dan berencana membangun “Rumah Penghiburan” (fasilitas baru menggantikan istilah rumah duka), menjadikannya wujud kasih kepada kota dan penebalan nafas iman jemaatnya.
TARUTUNG (14/11) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T., menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pimpinan DPRD Kota Sibolga, H. Jamil Zeb Tomori, atas sikap tegasnya menyerukan Penutupan TPL (PT Toba Pulp Lestari). Ephorus menilai sikap Pimpinan DPRD Sibolga tersebut menunjukkan keberpihakan yang jelas kepada keselamatan masyarakat dan kelestarian tanah leluhur. Pdt. Victor mengajak seluruh warga Sumatera Utara untuk mencermati dan menilai sikap para anggota legislatif (DPRD dan DPR RI) dari daerah pemilihan Sumut terkait pergumulan rakyat. Sikap wakil rakyat, menurutnya, adalah cermin tanggung jawab moral dan politis, yang menjadi bahan penting bagi rakyat dalam menentukan pilihan di masa depan.
BOGOR (14/11) – Proses pembangunan rumah ibadah HKBP Bincarung terus berjalan baik, berkat partisipasi jemaat selama 55 tahun kerinduan. Pembangunan ini mengusung konsep GOD’S SINCERITY, terinspirasi dari Mazmur 73:1: “Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya”. Jemaat dan panitia tetap optimis berjuang mewujudkan cita-cita ini sesuai harapan, didukung penerbitan PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) oleh Pemerintah Kota Bogor. Gereja menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi materi, tenaga, pikiran, dan doa. Meskipun menghadapi tantangan, HKBP Bincarung berkomitmen untuk terus berbuat yang terbaik demi kemuliaan Tuhan.
JAKARTA (14/11) – Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, M.Th, menegaskan kembali Amanat Agung Yesus Kristus untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk hingga akhir zaman. Penegasan ini disampaikan dalam rangka kegiatan besar Departemen Marturia dan Zending HKBP. Sebagai wujud pengembangan pekabaran Injil, HKBP terus memperluas jangkauan misinya, baik ke perkotaan, pedesaan, hingga ke luar negeri, termasuk Pos Pelayanan Sungai Melayu Rayak Resort Pontianak. Untuk menopang misi ini, Biro Sending (Zending) HKBP yang difasilitasi oleh HKBP Rawamangun akan menggelar Malam Misi pada Sabtu, 15 November 2025, di kompleks gereja, yang bertujuan memberdayakan umat menjadi jemaat yang misioner.
TOCHIGI (14/11) – Misi global HKBP terus diperkuat dengan pelaksanaan Ibadah Pos Parmingguan HKBP di Tochigi, Jepang, pada Minggu, 16 November 2025. Ibadah Minggu ke-XXII Sesudah Trinitatis ini digelar secara daring melalui platform Zoom, memungkinkan partisipasi jemaat di Jepang dan Indonesia. Ibadah ini menunjukkan sinergi antara Zending dan lembaga pendidikan HKBP. Khotbah disampaikan oleh Pdt. Dr. Nurliani Siregar, M.Pd (Dosen UHN Medan), sementara liturgi dilayani oleh Pdt. Debora Purada Sinaga, M.Th, seorang Misionaris HKBP yang bertugas langsung di Jepang. Topik renungan yang diangkat adalah “Tuhan Mengasihi Segala Bangsa” (Maleakhi 1:1-6), mempertegas panggilan HKBP untuk melayani di tengah diaspora.
BINJAI (13/11) – Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Binjai Distrik XXVI melakukan audiensi dengan Wali Kota Binjai, Amir Hamzah, pada Kamis (13/11/2025). Pertemuan di ruang kerja Wali Kota ini dipimpin oleh St. Anggiat Aritonang selaku Ketua HKBP Binjai, didampingi pengurus lainnya. Tujuan utama kunjungan HKBP adalah mempererat silaturahmi sekaligus mengundang Wali Kota untuk menghadiri kegiatan Pesta Gotilon Tahun 2025 yang akan dilaksanakan pada Minggu, 16 November 2025 di Komplek Gereja HKBP Binjai. Wali Kota Amir Hamzah menyambut baik dan menegaskan komitmen Pemko Binjai untuk mendukung kegiatan keagamaan lintas umat demi menjaga kerukunan dan keharmonisan di Kota Binjai.
MUKOMUKO (14/11) – HKBP Distrik XV Sumbagsel menggelar Sinode Distrik pada 12-14 November 2025 di HKBP Penarik Mukomuko Resort Mukomuko. Sinode ini dipimpin oleh Praeses Pdt. Victor Singal H Silalahi, S.Th, MM., untuk membahas Program Kerja dan Anggaran Tahun 2026. Fokus Orientasi Tahun 2026 adalah “Transformasi – Pengajaran Iman di Tengah Keluarga” (Ulangan 6:4). Tujuannya, agar pelayan dan warga gereja dapat meneruskan pengajaran iman dan tampil sebagai saksi Kristus. Dalam acara penyambutan, Sinode juga dihadiri perwakilan Pemkab Mukomuko, yang memberikan bantuan dana sebesar Rp 30.000.000 kepada HKBP Ipuh, menegaskan sinergi gereja dan pemerintah.
TARUTUNG (14/11) – HKBP menegaskan peran solidaritas globalnya dengan menyalurkan bantuan sebesar Rp 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah) bagi korban gempa bumi di Myanmar yang terjadi awal tahun ini. Bantuan disalurkan melalui mekanisme Lutheran World Federation (LWF). Apresiasi terhadap solidaritas HKBP ini disampaikan dalam Rapat Komite Eksekutif LWF yang berlangsung secara daring pada 12-14 November 2025, yang dihadiri Kepala Departemen Koinonia HKBP Pdt. Dr. Deonal Sinaga. Bantuan ini merupakan wujud nyata kontribusi HKBP dalam gerakan oikumene global, menunjukkan komitmen gereja untuk hadir dan melayani sesama yang menderita, melintasi batas negara.
TARUTUNG (14/11) – Tiga forum penting di tubuh HKBP, yaitu Rapat Praeses, Rapat Majelis Pekerja Sinode (MPS), dan Rapat Pendeta, baru-baru ini menyepakati dorongan pembentukan Persekutuan Mahasiswa HKBP (PM-HKBP) di seluruh kampus Indonesia. Langkah ini merupakan wujud kerinduan gereja untuk hadir lebih dekat, membina pertumbuhan rohani dan membantu mahasiswa menata masa depan. Sebagai tindak lanjut, Praeses HKBP Distrik Deboskab, Pdt. Ridoi Batubara, melaporkan bahwa PM-HKBP di Bogor telah mulai bergerak. Keputusan strategis ini menegaskan komitmen HKBP untuk mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan yang melayani dunia di tengah tantangan zaman.
JAKARTA (13/11) – Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, M.S.T, baru saja bertemu kembali dengan Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan. Dalam pertemuan tersebut, Luhut menekankan pentingnya kekompakan halak hita (masyarakat Batak) dan persatuan dalam hidup berbangsa. Sebagai wujud nyata kepedulian HKBP, Ephorus Pdt. Victor kembali mengajukan pertanyaan kunci mengenai solusi adil dan bermartabat bagi masyarakat yang bekerja atau bergantung pada PT Toba Pulp Lestari (TPL) jika perusahaan itu ditutup. HKBP mengusulkan agar keluarga terdampak diberi lahan, misalnya dua hektare per keluarga. Luhut Panjaitan menanggapi dengan harapan, menyatakan bahwa pemberian lahan berstatus Sertifikat Hak Milik (SHM) yang dapat diwariskan sangat dimungkinkan. Gagasan ini dinilai sebagai jalan keluar manusiawi yang harus diperjuangkan bersama kepada Pemerintah agar menjadi sumber kehidupan baru.
KUPANG (13/11) – HKBP Resort Kupang mendapat kunjungan pelayanan penting dari Departemen Diakonia HKBP pada 8 hingga 13 November 2025. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala Departemen Diakonia, Pdt. Eldarton Simbolon, D.Min., bersama tim unit pelayanan seperti Panti Asuhan Elim dan HAM (HKBP AIDS Ministry). Program dan penguatan Diakonia Pusat di Kupang bertujuan mengikat pelayanan yang lebih baik di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tim juga mengunjungi berbagai lembaga sosial lokal seperti Rumah Harapan, suster Lauren (suster cargo), HANAF, Yayasan Tanpa Batas dan BP3MI untuk membangun sinergi. Kehadiran ini, didukung Praeses Distrik XVII IBT, Pdt. Samuel Sitompul, M.Th, MM., menegaskan komitmen HKBP untuk menjadi berkat bagi dunia melalui pelayanan kasih Kristus.
JAKARTA (13/11) – HKBP Rawamangun menjadi tuan rumah kegiatan penting, yaitu Rekoleksi Misionaris yang dihadiri Pelayan Zending dari seluruh Indonesia pada 13 November 2025. Kedatangan para pelayan Zending disambut hangat oleh jemaat dan Parhalado dalam suasana kekeluargaan. Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Departemen Marturia HKBP dengan mengusung motto “Misi kepada Seluruh Makhluk”. Rekoleksi bertujuan memperbaharui semangat dan meneguhkan kembali panggilan misi. Dengan dasar firman Yohanes 15:16, peserta diingatkan bahwa pelayanan adalah kehendak Allah dan mereka ditetapkan untuk menghasilkan buah yang kekal. HKBP melalui rekoleksi ini bertekad menyalakan kembali semangat misi untuk membawa kasih Kristus ke dunia.
Berita Terkini HKBP



Renungan Harian HKBP
Renungan Terkini
Renungan Harian Marturia HKBP, Senin 17 November 2025
Doa Pembuka: Kita berdoa! Allah Bapa kami yang bertahta tinggi dalam kerajaan Surga, terima kasih atas berkat yang Tuhan berikan kepada kami, sebentar kami akan mendengarkan firman Tuhan berkati hati dan pikiran kami. Amin.
Firman Tuhan yang menjadi landasan kita beraktivitas pada hari ini Senin, 17 November 2025 tertulis dari Injil Markus 9:35 “Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Demikian firman Tuhan.
Bapak/Ibu, Saudara/i yang kekasih pada dasarnya setiap manusia itu ingin dihargai, diakui, dianggap penting, diutamakan, dan masih banyak hal lain ke-aku-an yang diinginkan. Hal ini juga terjadi kepada murid-murid Yesus, mereka tidak luput dari hal tersebut. Terkadang mereka bertengkar tentang siapa yang terbesar, siapa yang paling dekat dengan Yesus. Namun Yesus, Sang Guru, mengubah arah pandang mereka. Yesus mengajarkan cara baru menjadi besar bukan melalui kekuasaan, melainkan melalui kerendahan hati dan pelayanan. Nas ini adalah fondasi teologi Kepemimpinan hamba (pemimpin yang melayani)“Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani Markus 10:45:” Maka, pelayanan bukan sekadar fungsi gerejawi, tetapi karakter ilahi yang diwujudkan dalam tindakan.
Dalam lingkup Gereja, pemimpin rohani terpanggil bukan karena status yang mereka dapatkan. Melainkan karena pengorbanan Yesus Kristus dan pelayanan kasih kepada setiap jemaat. Gereja hadir untuk dapat melengkapi kebutuhan pelayanan yang menghadirkan Kasih Kristus ditengah-tengah jemaat.
Dalam lingkup Keluarga, orangtua penuh kasih Kristus memimpin dengan mencontohkan pelayanan Kristus, tanpa memakai “otoritas” sebagai orangtua kepada anak-anaknya. Dari hal ini anak-anak akan banyak belajar bagaimana Kasih Kristus yang ada pada orangtuanya, mereka ada meneladani cara untuk mengutamakan kasih Kristus dalam tindakan mereka.
Dalam lingkup Pekerjaan dan lingkungan, disaat dunia ini membutuhkan dan memuji orangorang yang pintar, bisa diandalkan, tangkas, dan cepat. Akan tetapi Tuhan Allah akan tetap mengajarkan bagaimana kita menjadi orang yang Takut Akan Tuhan, beriman dan setia. Hal ini akan menjadikan kita orang yang bersikap penolong, tanggap terhadap sesama, dan pengasih.
Dalam lingkup kepribadian, nas ini benar-benar menantang kita “seberapa rela kita merendah turun untuk dapat menopang, bahkan mendahulukan orang lain”.
Bapak/Ibu, Saudara/i yang kekasih Yesus tidak hanya sekedar mengajarkan tentang “pelayanan”. Ia sendiri telah benar-benar menjadi contoh teladan yang sempurna. Di kayu salib, Ia menjadi “yang terakhir” dari semuanya, yang menanggung, dan menggorbankan diri sendiri untuk dosa dunia. Yang kita tahu bahwasanya Yesus tidaklah pernah bersalah dan berdosa, namun Ia haruslah Mati untuk oranglain.
Kemuliaan akan selalu ada dalam bentuk pelayanan, pelayanan itu akan dapat dilakukan jika ada kerendahan hati untuk melakukannya tanpa keterpaksaan. Belajarlah untuk dapat merendahkan hati dan memulai berbagi untuk sesama, karena Yesus telah terlebih dahulu mengajarkannya dan melakukannya untuk kita. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Bapa yang kami kenal di dalam Yesus terima kasih atas Firman Tuhan pada hari ini yang telah mengajarkan mengingatkan dan memulihkan. Kami percaya rancanganMu penuh kasih. Teguhkan iman kami untuk tetap memuji memuliakan namaMu, Kuatkan kami untuk terus dapat menyatakan FirmanMu dalam kehidupan kami, sertai setiap pekerjaan kami Ya Tuhan. Didalam Yesus Kristus, kami telah berdoa. Amin.
C.Pdt. Josua Hutabarat, S.Th- LPP III di Kantor Biro Kategorial Ama- Lansia HKBP
Renungan Harian Marturia HKBP, Sabtu 15 November 2025
Doa Pembuka: Kita berdoa! Allah Bapa yang bertahta dalam kerajaan Surga, terima kasih atas berkatMu kepada kami hingga hari ini, sebentar kami ingin mendengar Firman-Mu, utuslah Roh kudusMu ke dalam hati kami agar kami dapat memahami firmanMu sesuai dengan kehendakMu, dalam Kristus Yesus kami berdoa, Amin.
Firman Tuhan yang menyapa kita pada hari ini tertulis di Yeremia 27:5 “Akulah yang menjadikan bumi, manusia dan hewan yang ada di muka bumi dengan kekuatanKu yang besar dan lenganKu yang terentang dan Aku memberikannya kepada orang yang benar dimataKu”. Demikian Firman Tuhan.
Saudara/i, Akal pikiran adalah anugrah dari Allah yang membedakan kita dari ciptaan lain dan yang memampukan kita berkreasi untuk memuliakan Allah. Namun, terkadang akal pikiran dapat membuat kita jatuh pada krisis iman. Dimana kita meragukan Allah dan rencana-Nya karena kita memaksakan perspektif dari akal pikiran kita yang terbatas pada realitas Allah yang tidak terbatas.
Hal ini juga yang tampak dalam Firman Tuhan hari ini. Bangsa Yehuda sedang melawan ancaman Babel. Mereka berharap Allah akan mengirim bala bantuan, menghancurkan musuh, dan membenarkan semangat perlawanan mereka. Namun, Allah berfirman dengan hal yang sangat berbanding terbalik dengan seluruh pemikiran mereka. Allah meminta mereka melakukan hal yang tidak masuk akal dan memalukan yaitu tunduk pada Raja Babel dan mengenakan kuk perbudakan, sebagai bagian dari rancangan penyelamatan Allah bagi mereka. Dan sama seperti yang dialami oleh bangsa Yehuda, kita pun, tentu pernah berhadapan dengan situasi yang tidak rasional, situasi yang alih-alih memberikan solusi, justru terasa seperti sebuah situasi yang terus menjerumuskan dan seolah sengaja diciptakan untuk menarik kita ke dalam keputusasaan.
Namun, Firman hari ini meneguhkan iman kita dan menghentikan semua keraguan atas apapun yang terjadi dalam hidup kita. Allah Melalui Yeremia mendeklarasikan Diri-Nya sebagai Pencipta dan Pemilik Mutlak segala sesuatu di bumi. Dia menegaskan bahwa Dia memegang kendali atas segalanya. Tidak ada satu pun situasi, sekecil atau sebesar apa pun, baik itu penderitaan, kesulitan, atau ancaman musuh yang berada di luar jangkauan kuasa-Nya. Allah dengan tegas menyatakan bahwa Dia memiliki hak penuh untuk memberi, mengambil, atau mengatur kekuasaan kepada siapa pun yang Ia kehendaki. Bahkan, kekuatan terburuk di dunia pun berada di bawah kendali-Nya. Ketika Allah berkata “Aku memberikannya kepada orang yang benar di mata-Ku,” ini bukanlah soal kebenaran etika moral dan perilaku manusia. Sebaliknya, itu berarti Dia memberikan kuasa kepada pihak yang tepat dan sesuai untuk mewujudkan rancangan besar yang telah Dia persiapkan. Oleh karena itu, ketika kita melihat beberapa pihak atau situasi yang menurut pandangan kita ‘tidak sepantasnya’ berkuasa dan terjadi. Ingatlah bahwa Allah tahu persis apa yang sedang Dia kerjakan. Rancangan-Nya jauh lebih besar, lebih bijaksana, dan lebih sempurna daripada semua keraguan kita. Percayalah kepadaNya, sebab Dia akan selalu memberikan yang terbaik bagi kita Amin.
Doa Penutup: Allah Bapa kami yang bertahta dalam kerajaan surga, terima kasih atas berkatmu kepada kami, kiranya Firman yang kami dengar dapat kami hidupi. Mampukanlah kami Tuhan dalam menjalani aktivitas kami sepanjang hari ini, dalam Kristus kami berdoa. Amin.
C.Pdt. Vinance Sihombing, S.Th- LPP I di Biro TIK HKBP
Renungan Harian Marturia HKBP, Jumat 14 November 2025
Bukan Usaha, Tapi Anugerah
Selamat pagi Bapak, Ibu dan Saudara-saudara yang kami kasihi di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Semoga di pagi hari ini kita dalam keadaan sehat dan penuh sukacita. Saudara-saudara sebelum kita kembali melakukan pekerjaan kita sepanjang hari ini, terlebih dahulu kita akan merenungkan Firman Tuhan yang akan menjadi kekuatan bagi kita, untuk itu mari kita berdoa dalam hati kita masing-masing.
Saat teduh…………
Doa Pembuka: Kami memuji dan memuliakan namaMu ya Tuhan Allah Bapa kami didalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Di pagi hari ini kami bersyukur kepadaMu atas berkatMu kami boleh melewati malam hari dan kini Engkau bangunkan kami dalam keadaan sehat. Ya Tuhan kami selalu rindu akan kebenaran FirmanMu, untuk itu kami telah membuka hati dan pikiran kami agar FirmanMu dapat kami mengerti dan akan kami lakukan dalam kehidupan kami setiap hari. Terimalah doa dan permohonan kami, hanya di dalam nama Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur kepadaMu. Amin.
Nats Renungan: Kisah Para Rasul 15: 11
“Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga”.
Bapak ibu dan saudara yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus
Nats renungan ini menegaskan kepada kita, bahwa keselamatan datang hanya melalui Kasih Karunia Tuhan Yesus, dan bukan melalui ketaatan kita pada hukum Taurat Tuhan. Oleh karena itu Ayat ini mengajak kita semua orang percaya, Yahudi maupun Non Yahudi supaya bersama-sama menerima bahwa keselamatan kita yaitu melalui anugerah Tuhan, bukan karena usaha atau perbuatan kita.
Saudara-saudara, Petrus dan para Rasul lainnya mengakui bahwa mereka diselamatkan “oleh Kasih Karunia Tuhan Yesus” yang berarti, keselamatan itu mereka terima sebagai pemberian Cuma-Cuma dari Tuhan. Maka dengan demikian, Para Rasul menolak apa yang dikatakan oleh ajaran sesat bahwa orang yang Non Yahudi harus menjalankan hukum Taurat, yaitu tentang Sunat supaya mereka akan diselamatkan. Yang ternyata tidak ada perbedaan antara orang percaya Yahudi dan non Yahudi, semua akan diselamatkan dengan cara yang sama, yaitu melalui Kasih dan Karunia dari Yesus Kristus. Dengan demikian setiap orang percaya diharapkan supaya merendahkan hati mereka masing-masing, dan menggantungkan diri pada Kasih Karunia Allah di dalam Yesus Kristus.
Saudara-saudara, keselamatan adalah karena anugerah Tuhan dan kebaikan Tuhan saja, dan diberikanNya kepada mereka yang percaya kepadaNya. Dalam hal ini kita dapat melihat bahwa Allah kita adalah Allah yang bermurah hati, termasuk kepada orang-orang berdosa. Maka kita pun sebaiknya marilah bermurah hati, dan jangan sesat, sebab semua yang ada pada kita, termasuk keselamatan kita kelak, datangnya hanya dari Anugerah dan Kasih Karunia Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karena itu, setiap orang-orang percaya harus selalu mendekatkan diri kepada Yesus, tidak ada pembeda-bedaan, harus sejalan untuk memahami bersama bahwa Keselamatan kita nantinya datangnya hanya dari Anugerah dan Kasih Karunia Yesus Kristus yang telah nyata melalui pengorbananNya untuk kita. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih ya Tuhan Allah Bapa kami atas FirmanMu yang telah kami dengarkan di pagi hari ini. Oleh FirmanMu kami diingatkan supaya kami saling menerima sesama orang-orang percaya bahwa keselamatan kami nantinya hanyalah oleh anugerah dan Kasih Karunia dari padaMu. Kiranya kami semakin dibimbing oleh Roh kudusMu untuk selalu mengerti akan pemberianMu kepada kami, supaya kami tidak menyombongkan diri dan menganggab hina para saudara kami yang belum percaya sepenuhnya kepadaMu. Ya Tuhan, dalam satu hari ini, kami akan melanjutkan pekerjaan kami, kiranya Tuhan selalu menolong kami dan memberi kesehatan kepada kami, jagailah kami Ya Tuhan! Berilah kami berkat yang melimpah, dan kami memohon hapuskanlah segala dosa-dosa kami. Di dalam dan hanya melalui AnakMu Yesus Kristus Tuhan, kami berdoa dan mengucap syukur kepadaMu. Amin
Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan dari Roh Kudus, itulah kiranya yang menyertaimu, hari ini sampai selama-lamanya! Amin.
(Pdt. Samsir Hutagalung, M.Div) – Pimpinan Jemaat HKBP Pakkat
Renungan Harian Marturia HKBP, Kamis 13 November 2025
Sepuluh Perintah, Tali Pengikat Hubungan Kita dengan Allah
Shalom Saudara/i terkasih dalam Yesus Kristus, sebelum kita mendengarkan renungan pada hari ini marilah kita berdoa!
Doa Pembuka: Kasih karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus dan damai sejahtera dari Tuhan Allah kiranya memberkati kita semua. Amin
Firman Tuhan pada hari ini tertulis dalam Ulangan 4:13 demikian bunyinya. “Dan Ia memberitahukan kepadamu perjanjian, yang diperintahkan-Nya kepadamu untuk dilakukan, yakni Kesepuluh Firman dan Ia menuliskannya pada dua loh batu”. Demikian Firman Tuhan.
Saudara saudari, yang terkasih dalam Yesus Kristus pernahkah kita memegang benda yang sangat berharga dan tidak mau kehilangannya? Kita berusaha menyimpannya ditempat paling aman, bahkan memberikan tanda agar tidak dilupakan. Karena tabiat yang sering kita alami adalah pelupa, lupa atau ingkar janji. Kita sering berjanji Tuhan aku mau berubah, Tuhan aku mau setia, Tuhan aku mau mendekat kepadaMu tetapi itu hanya bertahan sebentar. Mungkin kita sering sibuk, bahkan jauh dari Tuhan tetapi ia mendekati kita lewat sepuluh perintahNya yang dulu Ia tuliskan pada dua loh batu namun kini tertulis dihati kita (Yeremia 31:33). Lewat firman yang kita baca, dengar, lewat hati nurani yang menegur, lewat peristiwa hidup yang menyentuh, bahkan lewat ucapan orang lain dan hidup orang lain. Sehingga perjanjian tidak hanya sekadar huruf tetapi isi hati yang hidup. Bukanlah rantai yang mengikat tetapi pagar yang melindungi. Seperti orangtua yang memberi aturan kepada anaknya bukan unuk menindas tetapi untuk melindunginya.
Sering kali kita melakukan kesalahan dan itu menghilangkan ingatan kita akan perjanjian manusia dan Allah dalam sepuluh perintah. Namun Allah selalu berinisiatif untuk menyatakannya kembali pada kita, apa saja kehendakNya yang harus kita lakukan. Sebab dalam Sepuluh perintah itulah terdapat identitas, tali pengikat hubungan kita dan Allah, dan juga cerminan karakter Allah. Tanpa perjanjian hidup kita mudah terbawa arus dunia. Oleh karenanya perjanjian juga merupakan kompas arah masa depan. Ada sebuah ilustrasi, ada seorang seniman yang membuat patung dengan sangat indah dari batu marmer. Saat orang bertanya, bagaimana kamu bisa membuatnya begitu sempurna?. Aku tidak menambah apa-apa pada batu ini. Aku hanya membuang bagian-bagian yang tidak sesuai dengan gambar yang ada di pikiranku. Demikian juga Allah bekerja di hati kita. Ia menulis hukumNya dengan membentuk kita, mengikis bagian-bagian yang keras, sombong dan egois, sampai kita memantulkan gambarNya. Amin
Doa Penutup: Terima kasih Tuhan untuk firmanMu yang sudah kami dengarkan, berikan kami kekuatan dan kesetiaan untuk menjalani seluruh perintahMu. Kami juga memohon Tuhan berkatilah seluruh pelayanMu yang tetap memberitakan firman Mu agar tetap sehat dan semangat, begitu juga seluruh jemaatMu dan apa yang mereka kerjakan agar menjadi berkat bagi kami semua, ampuni kami dari seluruh dosa pelanggaran kami didalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus. Kami sudah berdoa.
Kasih karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia dari Allah Bapa serta penyertaan Roh Kudus kiranya memberkati kita semua. Amin
(Pdt. Mikha Uli Simanungkalit S. Si (Teol) – Staf Biro Urusan Dana Pensiun HKBP)
Renungan Harian Marturia HKBP, Rabu 12 November 2025
BERTAHAN DALAM MENGHADAPI PENDERITAAN
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi saudara-saudari yang di kasihi oleh Yesus Kristus, semoga pada pagi ini kita dalam keadaan sukacita dalam menyambut firman Tuhan.
Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Terima kasih ya Tuhan atas kebaikanMu di dalam hidup kami dan memberikan yang terbaik buat kami, Tuhan pimpinlah kami agar menjadi pelaku dalam FirmanMu, sebentar lagi kami mau mendengarkan FirmanMu berfirmanlah Tuhan agar kami dapat bertumbuh dalam firmanmu. Amin.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Yesus Kristus Firman Tuhan pada pagi hari ini tertulis dalam: 1 Petrus 4 : 12 – 13. Demikian Firman Tuhan.
“Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seoleh-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNya.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Yesus Kristus
Dalam surat 1 Petrus ini adalah peneguhan iman, supaya orang semakin yakin dan percaya bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan. Pada saat ini sangat banyak orang membenci dan memusuhi orang kristen. Umat Tuhan banyak mengalami penderitaan. Oleh sebab itulah orang kristen diingatkan untuk tidak mudah putus asa. Memang penderitaan itu merupakan bagian dalam kehidupan manusia yang berarti semua orang pasti mengalami penderitaan.
Kalau kita bisa utarakan pada saat ini apa saja penderitaan pasti kita dapat menjawab saya menderita karena sakit tidak kunjung sembuh, karena susahnya ekonomi, karena anak-anak nakal dan lain sebagainya. Tetapi pada saat ini Petrus menuliskan penderitaan dalam nats hari ini supaya jemaat dapat bertahan dalam penderitaan yang dialami, sebab mereka menderita karena iman kepada Kristus. Pada ayat 13 Petrus menuliskan nasihat untuk bertahan di dalam penderitaan. Kata bersukacitalah merupakan kata kerja bersuka hati atau bergirang hati.
Dalam kehidupan manusia selalu di perhadapkan kepada 2 hal yaitu bersukacita dan penderitaan. Tetapi bagaimana manusia tersebut menghadapi ke 2 hal tersebut, apakah ketika bersukacita terlalu bersemangat sehingga lupa menegur saudaranya yang banyak mengalami pergumulan hidup dan yang kedua apakah ketika hidup di dalam penderitaan kita senantiasa putus asa dan lupa kepada Tuhan, tidak bersemangat lagi memuji Tuhan. Oleh sebab itu penderitaan adalah bagian hidup orang kristen, tetapi percayalah penderitaan yang kita alami tidak sebanding dengan pengharapan yang Tuhan berikan kepada umat ciptaanNya.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Yesus Kristus
Dalam nats hari ini, kita melihat penghiburan kepada orang percaya supaya berteguh hati ketika penderitaan terjadi di dalam kehidupannya. Pada ayat 12 – 13 dikatakan : “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya , bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNya”.
Maka kita diajak supaya bersukacita dan bergembira, ada syair lagu rohani demikian:
Adalah sukacita dihatiku, dihatiku, di hatiku. Adalah sukacita dihatiku di brikan Tuhanku, aku bersyukur bersukacita kasih Tuhan ada di dalamku, aku bersyukur bersukacita kasih Tuhan diam di dalamku.
Lagu tersebut mengajarkan kita, walaupun menghadapi banyak tantangan, rintangan di dalam kehidupan maka kita diajak bersukacita dan selalu bergembira, dan Tuhan menginginkan kita supaya tetap bersinar dan setia mengikut Yesus. Oleh sebab itu andalkanlah Tuhan di dalam hidupmu, jangan ragu-ragu datang kepadaNya, karena Tuhan adalah sumber kekuatan bagi orang yang percaya dan setia kepadaNya. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Ya Tuhan terima kasih atas kasih setiaMu, menjagai dan menopang hidup kami. Kami sudah mendengarkan FirmanMu, semoga FirmanMu pelita dalam kehidupan kami, ketika kami mengalami banyak pergumulan hidup bantu kami supaya jangan tersesat, tetapi kami semakin mengerti rencanaMu dalam kehidupan kami. Kami sadar kami orang yang berdosa hapuskanlah Tuhan dosa kami, agar kami layak menjadi anakMu, terpujilah namaMu hari ini dan untuk selama-lamanya. Amin.
Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih Setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian. Amin.
Diak. Linda Siregar- Melayani di Biro Zending HKBP
Renungan Harian Marturia HKBP, Selasa 11 November 2025
TETAP SETIA DI TENGAH GODAAN ZAMAN
Salam sejahtera bagi Bapak, Ibu, serta saudara-saudari sekalian di manapun berada.
Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, marilah kita berdoa!
Doa Pembuka: Terima kasih, ya Tuhan, atas kasih dan anugerah-Mu yang senantiasa menyertai hidup kami hingga saat ini. Kini kami hendak mendengarkan Firman-Mu; kiranya Engkau membuka hati dan pikiran kami, agar kami dapat memahami dan melakukannya dalam kehidupan kami sehari-hari. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Firman Tuhan pada hari ini, Selasa, 11 November 2025 tertulis dalam Yeremia 18:14-15 (TB 2) “Mungkinkah salju Libanon mencair meninggalkan lerengnya yang berbatu? Mungkinkah air gunung yang sejuk akan mengering? Akan tetapi, umat-Ku telah melupakan Aku. Mereka membakar kurban kepada ilah yang sia-sia, mereka tersandung jatuh di jalan-jalan mereka, di jalan-jalan dari zaman dahulu, dan mengambil jalan pintas, jalan yang tidak dibuat” demikian bunyi Firman Tuhan.
Secara keseluruhan, Yeremia pasal 18 berbicara tentang kedaulatan Allah sebagai Penjunan (Tukang Periuk) dan bangsa Israel sebagai tanah liat di tangan-Nya. Melalui nabi Yeremia, Tuhan menegur umat-Nya yang telah berpaling dari-Nya. Mereka lupa kepada Allah, sebagai sumber kehidupan, dan justru menyembah berhala. Yeremia menggunakan simbol alam untuk menyampaikan pesan Tuhan: “Dapatkah salju di gunung Libanon lenyap? Dapatkah air yang dingin kering?” Pertanyaan ini bukan untuk mencari jawaban, sebab jawabannya sudah jelas “tidak mungkin”. Alam ciptaan tunduk kepada hukum dan tatanan Allah. Tetapi manusia, yang diciptakan segambar dengan Allah, bisa meninggalkan Penciptanya.
Itulah ironi yang ingin ditunjukkan Yeremia, “gunung tetap setia menurunkan saljunya, sungai tetap mengalir seperti biasa, tetapi umat Tuhan berhenti mengalirkan kasih dan kesetiaan kepada Allah.” Mereka tidak lagi hidup di jalan Tuhan yang telah dirintis sejak dahulu, melainkan membuat “jalan baru” yang tidak rata, jalan yang terlihat menarik, tetapi membawa pada kekeringan rohani.
Jikalau direnungkan, kondisi ini tidak jauh berbeda dengan zaman kita saat ini. Banyak orang mengaku percaya kepada Tuhan, tetapi hatinya sibuk mengejar hal-hal lain. Sibuk mengumpulkan harta, popularitas, kenyamanan, dan pengakuan manusia. Ibadahnya tetap dilakukan, tetapi hatinya menjauh dari-Nya. Doanya senantiasa diucapkan, tapi hatinya tertambat pada berhala yang tidak kasat mata. Tanpa disadari, kita pun bisa melupakan Tuhan di tengah kesibukan dan rutinitas keagamaan.
Namun, Allah melalui Yeremia, tidak sebatas menegur umat-Nya dan kita, Ia mengundang umat-Nya untuk kembali kepada-Nya. Air dari Libanon tetap mengalir; demikian pula kasih Tuhan yang tidak pernah berhenti mengalir bagi setiap orang yang mau kembali kepada-Nya dan hidup sesuai kehendak-Nya. Tuhan tidak mencari kesempurnaan kita, melainkan kesetiaan kita. Ia ingin kita berjalan kembali di “jalan yang sejak dahulu”, yaitu jalan kasih, kebenaran, dan pengharapan di dalam Dia. Kiranya melalui Firman Tuhan pada hari ini, kita semua dikuatkan, diteguhkan, dan dimampukan untuk menjalani hidup sesuai dengan petunjuk-Nya. Amin.
Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih, ya Tuhan, atas Firman-Mu yang telah kami dengarkan pada hari ini. Kami bersyukur karena Engkau kembali mengingatkan kami untuk tidak berpaling dari-Mu, Ampunilah kami, ya Tuhan, ketika hati kami seringkali beralih oleh kesibukan dan keinginan duniawi. Ajarilah kami untuk tetap setia seperti gunung yang menurunkan saljunya dan sungai yang terus mengalir. Teguhkan iman kami supaya kami mau dibentuk dan diperbarui oleh tangan-Mu. Jadikanlah hidup kami bejana yang berguna, memancarkan kasih, kebenaran, dan pengharapan bagi sesama. Amin.
Bvr. Sulastri Sitompul- Melayani di Kantor Biro Zending HKBP
Renungan Harian HKBP, Senin 10 November 2025
Doa Pembuka: Allah Bapa yang kami sembah di dalam Anak-Mu, Tuhan Yesus Kristus. Kami bersyukur atas semua nikmat hidup yang telah Tuhan berikan pada kami. Tuntunlah kami, ya Tuhan, agar terus mensyukuri hidup kami dan senantiasa terhubung pada-Mu. Terlebih, dalam memahami dan menghidupi Firman-Mu. Amin.
Bapak/Ibu yang dikasihi Tuhan, yang menjadi ayat renungan kita hari ini tertulis di dalam 1 Yohanes 3:5. Beginilah bunyi Firman Tuhan,
“Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa”
Bapak/Ibu, dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di tempat kerja, maupun di tengah keluarga, kita sering dihadapkan pada pilihan antara “gengsi” dan “kejujuran” dalam mempertahankan identitas diri. Kerap kali, kita lebih memilih menutupi kesalahan daripada mengakuinya. Misalnya, ketika kita salah mengirim pesan, spontan kita segera mengedit bahkan menghapusnya. Atau ketika reputasi kita terancam karena kesalahan yang kita perbuat, kita berusaha membuat klarifikasi demi menjaga citra diri. Namun tanpa disadari, upaya untuk menutupi kesalahan sering justru menjerumuskan kita pada dosa yang lebih dalam. Bukannya semakin dekat kepada Tuhan, kita malah semakin menjauh dari-Nya.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa hanya di dalam Kristuslah dosa dan rasa bersalah dapat dihapuskan dengan sempurna. Sebaik apa pun usaha manusia untuk melepaskan diri dari dosa, semuanya akan berakhir sia-sia. Sebab hanya Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam Pribadi Yesus, yang sanggup membebaskan kita sepenuhnya. Ia datang bukan untuk menutupi dosa atau menjaga “gengsi” manusia, melainkan untuk menghapusnya hingga tuntas. Bayangkan, jika kita memiliki utang dan seseorang melunasinya tanpa syarat, apakah kita masih perlu hidup dalam kecemasan? Tentu tidak. Demikianlah Kristus, yang telah menanggung dosa kita dan memerdekakan kita untuk hidup dalam anugerah-Nya.
Bapak/Ibu yang dikasihi Tuhan, marilah kita menyadari bahwa hanya Kristus yang mampu menghapuskan dosa. Dalam diri-Nya tidak ada dosa, dan hanya Pribadi-Nya yang kudus yang layak menjadi korban penebusan bagi kita. Kekudusan Kristus inilah yang menjadi teladan sekaligus sumber pengharapan. Karena itu, tujuan hidup kita bukanlah sekadar berusaha untuk tidak pernah salah, melainkan untuk belajar hidup setia dan terus bertumbuh dalam kekudusan-Nya.
Dengan keyakinan bahwa Kristus telah meniadakan dosa dan memenangkan kita, marilah kita hidup dalam kemenangan itu dengan tidak lagi diperbudak oleh dosa maupun rasa bersalah. Sebab siapa pun yang hidup di dalam Dia, tidak lagi hidup di bawah bayang-bayang dosa, melainkan menyatu dalam kekudusan-Nya. Amin.
Doa Penutup: Kami memuji Engkau, ya Allah Bapa, yang telah mengaruniakan Anak-Mu sebagai tebusan dosa kami. Oleh karena kemurahan-Mu lah hidup kami diperbaharui di dalam Anak-Mu. Karena itu, tolonglah kami, ya Tuhan, agar kami senantiasa terus terhubung pada-Mu dan hidup di dalam kekudusan Kristus, sehingga kami tidak lagi hidup di dalam dosa. Amin.
C.Pdt. Rosmauli Sianipar, S.Th- LPP I di Biro Hukum HKBP
EVANGELIUM MINGGU XXI SETELAH TRINITATIS Tgl. 09 November 2025
Evangelium Minggu XXI Set. Trinitatis tgl. 9 November 2025
Doa Pembuka:
Damai sejahtera dari Allah Bapa, yang melampaui akal dan pengertianmu, itulah kiranya yang memelihara hati dan pikiranmu. Di dalam Yesus Kristus Tuhan. Amin.
Bapak/Ibu, saudara/i sekalian yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Firman Tuhan di Minggu ke-XXI Setelah Trinitatis pada hari ini, mari kita baca yang tertulis dalam Kitab Yudas 1 : 17-23, demikian:
ay. 17) Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
Ay. 18) Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: “Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka.”
Ay. 19) Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
Ay. 20) Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Ay. 21) Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
Ay. 22) Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
Ay. 23) selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih dalam Nama Tuhan, jika defenisi akhir zaman sulit kita terjemahkan secara harafiah, secara dimensi dan ruang dan waktu, maka melalui nats ini harusnya memberi pengertian yang aktual makna dari akhir zaman. Bahwa akhir zaman adalah proses yang sedang berjalan (kitab Matius dalam Bahasa Batak menggunakan kata Pambebeon menerangkan makna akhir zaman) artinya waktunya sudah berjalan dan akan terus berjalan. Tidak heran jika banyak fenomena-fenomena yang terjadi dari hari lalu sampai dengan hari ini sering kita hubungkan dengan apa yang tertulis didalam Alklitab terlebih yang tertulis didalam nats kita hari ini. Tanpa kita sadar, seiring dengan perkembangan Zaman yang sangat pesat ini, fenomena-fenoma tersebut semakin dekat kita jumpai. Jika nats kita berbicara tentang pengajar-pengajar palsu yang menganggu keteguhan iman Kristen dengan menyerang logika berpikir,yang datang dari kalangan pemuka agama, maka jika kita perbandingkan dengan keadaan saat ini, justru hal-hal yang demikian juga muncul dari kalangan umum. Melalui akses informasi seperti sosial media, sudah semakin banyak pengajar-pengajar palsu melalui informasi, pernyataan, tulisan, opini yang bermuatan memberi pengajaran palsu. Hal yang demikian hidup dan bahkan sangat dekat di sekitar kita.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di dalam Nama Tuhan, dasar dari segala kebenaran adalah Allah sendiri di dalam Yesus Kristus, dan Roh Kudus adalah Roh Pembimbing yang memandu kita untuk mengerti kebenaran Firman Tuhan. Jika kebenaran itu adalah Allah itu sendiri, maka hal terdekat untuk mengetahui kebenaran itu adalah dengan cara bersekutu dan merujuk pada Firman Allah, yaitu perkataanNya dan perkataan para saksi (Nabi, Rasul) Allah dan Kristus yang tertulis didalam Alkitab. Sehingga segala informasi, pernyataan, tulisan yang tidak berasal dari kebenaran Allah dan FirmanNya adalah bersifat pengajaran palsu. Itulah mengapa kitab Yudas ditulis supaya para pembacanya dimasa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang berfokus pada nasihat praktis kepada orang percaya untuk mempertahankan iman mereka di tengah pengaruh guru-guru palsu (yang disebut Yudas sebagai “pengejek” yang hidup menurut hawa nafsu). Yudas memulai dengan mengingatkan jemaat (orang percaya sejati) untuk mengingat perkataan rasul-rasul Tuhan Yesus Kristus. Pertama, Peringatan Terdahulu: Yudas menegaskan bahwa rasul-rasul telah menubuatkan (atau memperingatkan) bahwa di “akhir zaman” akan muncul pengejek yang hidup menurut hawa nafsu mereka yang jahat, yang menyebabkan perpecahan dan tidak memiliki Roh Kudus. Kedua, Konteks Ancaman: Ayat ini berfungsi sebagai penegasan bahwa ancaman dari orang-orang fasik dan penyebar ajaran sesat bukanlah hal baru, melainkan telah diperingatkan sebelumnya, sehingga jemaat tidak perlu terkejut.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di dalam Nama Tuhan, setelah fokus pada pertahanan diri, Yudas mengalihkan fokus ke tanggung jawab orang percaya terhadap sesama, terutama mereka yang sudah mulai terpengaruh oleh ajaran sesat atau yang ragu-ragu dalam iman, kita adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk menunjukkan belas kasihan atau kebaikan. Mereka yang imannya goyah harus didekati dengan kasih dan hikmat, bukan dengan penghakiman cepat, untuk menarik mereka kembali. Terhadap yang Terancam, selamatkanlah mereka dengan merampas mereka dari api. Ini adalah tindakan yang lebih keras dan mendesak, menunjuk pada upaya berani untuk menarik mereka yang sudah hampir sepenuhnya terjerumus dalam dosa dan hukuman. Terhadap yang Terlanjur Terperosok, tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan (kehati-hatian) dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. Ini menekankan perlunya mengasihi orangnya sambil membenci dosanya, dan melakukannya dengan sangat hati-hati agar orang yang menolong tidak ikut tercemar atau jatuh dalam dosa yang sama. Tindakan penyelamatan harus dilakukan dengan bijaksana dan waspada. Kemudian, marilahkita sebagai orang Kristen yang sadar akan pekerjaan iman kita untuk membangun diri di atas dasar iman yang paling suci, ini menuntut orang percaya untuk terus bertumbuh dalam kebenaran Alkitab (iman yang “paling suci” yang telah disampaikan sekali untuk selama-lamanya) dan menjadikannya dasar yang kokoh. Berdoa dalam Roh Kudus, doa harus dilakukan dengan bimbingan, kekuatan, dan kuasa Roh Kudus, menjadikan doa sebagai sarana penting untuk melawan kesesatan dan tetap teguh. Memelihara diri dalam kasih Allah, ini adalah inti dari pertahanan rohani. Tinggal di dalam kasih Allah berarti taat kepada perintah-Nya dan Firman-Nya, sehingga kasih-Nya menjadi “wilayah perlindungan” rohani.
Doa Penutup: Terima kasih Ya Tuhan Allah, untuk Firman-Mu yang telah kami dengar. Ajari kami untuk selalu bersyukur memiliki Engkau, ajarkan kami bahwa betapa bahagianya kami karena Engkau begitu mengasihi kami. Dengan bimbingan roh-Mu, kami akan melakukan Firman-Mu untuk kemuliaan nama-Mu. Kami serahkan hidup kami hari ini, esok dan selamanya hanya kedalam tangan pengasihan-Mu. Di dalam Yesus Kristus Kami Berdoa. Amin.
Pdt. Andar Panuturi Sitompul, S.Th
Pendeta Fungsional di Biro Ibadah Musik HKBP
EPISTEL MINGGU XXI SETELAH TRINITATIS Tgl. 09 November 2025
Doa Pembuka:
Damai sejahtera dari Allah Bapa, yang melampaui akal dan pengertianmu, itulah kiranya yang memelihara hati dan pikiranmu. Di dalam Yesus Kristus Tuhan. Amin.
Bapak/Ibu, saudara/i sekalian yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Firman Tuhan Epistel Minggu XXI Setelah Trinitatis hari ini tertulis dalam Imamat 19 : 9 – 18. Demikian Firman Tuhan:
Ay. 9) Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kau sabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
Ay. 10) Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kau petik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kau pungut, tetapi semuanya itu harus kau tinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
Ay. 11) Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.
Ay. 12) Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
Ay. 13) Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kau tahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.
Ay. 14) Janganlah kau kutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
Ay. 15) Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.
Ay. 16) Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
Ay. 17) Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Ay. 18) Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih Dalam Nama Tuhan, menjadi kudus, atau hidup mendekat pada kekudusan Allah memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, upaya mendekatkan diri pada Tuhan sering sekali terbentur dengan daging yang lemah ini. Bisa saja di suatu keadaan kita secara prinsip dan konsep kita akan mampu membatasi diri untuk tidak tergabung dalam situasi yang tidak disukai Tuhan, namun sering sekali juga hal-hal yang bertentangan tersebut berasal dari lingkungan terdekat, keluarga bahkan orang yang terkasih sekalipun. Sehingga memang sangat sulit untuk mencapai kekudusan sama seperti Allah yang kudus itu. Secara Teologis, karena kita tidak mampu menyucikan diri dari kotornya dampaknya dosa, maka Allah sendiri dengan perantara Kristus mengorbankan dirinya sebagai penebusan agar kita kudus sama seprti Allah di hari kedatangan Kristus. Tetapi secara moral, selama kita masih hidup di dunia, nats ini memberikan pengajaran yang sangat berharga, sehingga manusia tidak pasif (diam, berpasarah) tetapi (aktif) berupaya dengan iman, keteguhan, keseriusan, ketekunan untuk melakukan hukum Tuhan dalam muatan moral (Hukum 5-10) kasih terhadap sesama manusia sebagai bentuk tanggungjawab moral untuk hidup berdamai dengan ciptaanNya didalam keseimbangan dan kedamaian. Seperti jelas yang tertuang di dalam Nats Imamat ini bahwa, Imamat 19 ayat 9-18 berisi rangkaian hukum-hukum moral dan sosial yang diberikan Allah kepada bangsa Israel setelah perintah umum untuk menjadi kudus (“Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus,” Imamat 19:2). Bagian ini menekankan bahwa kekudusan (menjadi kudus) tidak hanya terbatas pada ritual ibadah, tetapi harus diwujudkan secara nyata dalam kasih dan keadilan dalam interaksi sehari-hari dengan sesama.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di Dalam Nama Tuhan, bentuk nyata didalam nats ini yang menjadi pedoman dalam melaksanakan perintah Tuhan dalam hidup sebagai makhluk yang memiliki moralitas didalam Iman adalah Tinggalkan Sisa Panen, orang Israel diperintahkan untuk tidak menuai habis hasil ladang dan kebun anggur mereka, tetapi meninggalkan sisanya (gleanings) bagi orang miskin dan orang asing (pendatang). Ini adalah bentuk konkret dari keadilan sosial dan kasih yang diperintahkan Allah. Itu menunjukkan bahwa hak milik pribadi harus diimbangi dengan tanggung jawab sosial. Orang miskin tidak diperlakukan sebagai pengemis, tetapi diberi kesempatan untuk bekerja memungut sisa. Hormat kepada kaum cacat, dilarang mengutuk orang tuli atau meletakkan batu sandungan di depan orang buta. Perintah ini melarang memanfaatkan atau merugikan orang yang secara fisik lemah dan tidak berdaya untuk membela diri atau menyadari bahaya. Intinya adalah menghormati martabat setiap orang. Melawan ketidakjujuran, dilarang mencuri, berbohong, menipu satu sama lain, atau bersumpah palsu demi nama Tuhan. Menekankan pentingnya integritas mutlak dalam segala aspek kehidupan, baik dalam hubungan pribadi maupun bisnis. Memakai nama Allah untuk sumpah palsu adalah penghinaan terhadap kekudusan-Nya. Larangan penindasan, dilarang memeras atau merampas milik sesama. Khususnya, dilarang menahan upah pekerja harian semalaman, ini adalah perlindungan hukum bagi pekerja upahan yang bergantung pada upah harian mereka untuk hidup.
Menunda pembayaran sama dengan merampas hak mereka dan dapat menyebabkan penderitaan bagi keluarga mereka. Keadilan Hukum, Hakim dilarang berlaku tidak adil, memihak orang miskin, atau segan kepada orang kaya. Keadilan harus setara bagi semua orang, tanpa memandang status sosial. Keadilan Allah tidak mengenal pandang bulu. Fitnah dan Kesaksian Palsu, dilarang menyebarkan fitnah (gosip) atau bertindak yang membahayakan nyawa sesama. Larangan ini melindungi reputasi dan nyawa sesama. Berdiam diri atau memberikan kesaksian palsu yang menyebabkan kematian adalah dosa. Teguran dan Melawan Kebencian, dilarang membenci sesama dalam hati. Sebaliknya, harus menegur sesama secara terbuka agar tidak ikut menanggung dosa karena diam. Kekudusan menuntut kejujuran dan keterbukaan dalam hubungan. Kebencian tersembunyi dilarang; masalah harus diselesaikan melalui teguran yang jujur dan penuh kasih, bukan kebencian yang dipendam. Kasihilah Sesamamu Manusia, Dilarang menuntut balas atau menyimpan dendam. Puncaknya: “melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”Ayat ini adalah puncak dan ringkasan dari semua hukum sosial sebelumnya. Kasih kepada sesama adalah dorongan dan motif di balik semua tindakan keadilan dan kebajikan. Perintah ini diangkat dan ditegaskan kembali oleh Yesus sebagai hukum yang kedua dan utama (Matius 22:39). “Sesamamu” pada awalnya merujuk pada sesama bangsa Israel, namun dalam pemahaman Perjanjian Baru, diperluas maknanya untuk mencakup setiap orang (seperti dalam perumpamaan Orang Samaria yang Murah Hati).
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di Dalam Nama Tuhan, Seluruh bagian Imamat 19:9-18 berfungsi sebagai penjelasan praktis tentang arti hidup kudus di hadapan Allah (Im. 19:2). Kekudusan yang sejati diwujudkan melalui keadilan, kejujuran, dan kasih dalam berinteraksi dengan orang lain, terutama mereka yang lemah dan rentan. Setiap perintah diakhiri dengan peringatan “Akulah TUHAN” untuk menegaskan bahwa ketaatan didasarkan pada karakter Allah Yang Kudus dan adil, yang melihat setiap perbuatan, baik yang tersembunyi maupun yang nyata.
Doa Penutup:
Terima kasih Ya Tuhan Allah, untuk Firman-Mu yang telah kami dengar. Ajari kami untuk selalu bersyukur memiliki Engkau, ajarkan kami bahwa betapa bahagianya kami karena Engkau begitu mengasihi kami. Dengan bimbingan rohMu, kami akan melakukan Firman-Mu untuk kemuliaan nama-Mu. Kami serahkan hidup kami hari ini, esok dan selamanya hanya kedalam tangan pengasihan-Mu. Di dalam Yesus Kristus Kami berdoa. Amin.
Pdt. Andar Panuturi Sitompul, S.Th.
Pendeta Fungsional di Biro Ibadah Musik HKBP
Renungan Harian HKBP, Sabtu, 08 November 2025
Doa Pembuka: Allah Bapa yang bertakhta dalam Kerajaan Surga, terima kasih Bapa atas berkat yang masih bisa kami rasakan hingga saat ini. Sebentar kami akan mendengarkan firman-Mu, kiranya Engkau berkati hati dan pikiran kami agar kami dapat memahami firman-Mu. Di dalam nama Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Renungan:
Mazmur 32:3
“Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari.”
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan kita Yesus Kristus,
Smartphone ataupun gadget yang biasa kita pakai merupkan alat yang luar biasa, sebab dapat mempermudah kehidupan maupun pekerjaan kita. Namun terkadang baterai smartphone tersebut dapat cepat habis tanpa alasan jelas. Setelah kita periksa, ternyata ada beberapa aplikasi yang kita biarkan berjalan terus-menerus di latar belakang. Ada aplikasi yang lupa dimatikan sehingga aplikasi terseebut berjalan terus-menerus tanpa kita ketahui. Aplikasi-aplikasi ini tidak terlihat di layar utama, tetapi secara diam-diam menguras daya smartphone kita.
Dosa yang disembunyikan bekerja seperti aplikasi latar belakang ini. Daud mencoba untuk melanjutkan “hidup normal” dengan berdiam diri, tidak mengakui dosa tersebut, tetapi dosa itu, yang disembunyikan di latar belakang dirinya, terus-menerus menguras energi spiritual dan fisiknya hingga ia merasa hancur. Mazmur 32 Ayat 3 merupakan catatan kerugian Daud selama ia menahan pengakuan dosanya. Ini adalah kesaksian tentang betapa mahalnya harga keheningan dalam hal moral dan fisik. Sekaligus konsekuensi dari dosa tersebut.
“Berdiam diri” sebagaimana dikatakan Daud merupakan upaya untuk melawan suara hati nurani dan suara Tuhan. Meskipun Daud seorang yang taat beribadah, ia akhirnya harus menyalurkan seluruh kekuatannya untuk menahan dan menyembunyikan dosanya, bukan lagi untuk bersekutu atau melayani Tuhan. Sehingga hubungan Daud dengan Tuhan terhenti. Ia tidak lagi menikmati persekutuan. Seluruh fokus batinnya adalah pada bagaimana menjaga rahasia agar jangan sampai dosa-dosanya ketahuan dan perlawanan batin karena menolak dorongan untuk bertobat. Inilah yang menguras pikirannya.
Kehancuran fisik yang digambarkan Daud menunjukkan bahwa dosa bukanlah sekadar masalah rohani; ia memengaruhi seluruh pikiran kita. Dosa yang disembunyikan sangat memengaruhi beban pikiran maupun mental kita.
Keluhan Daud bukan hanya bersifat sesaat, melainkan sudah di tahap kronis, karena berlangsung sepanjang hari. Daud, yang sebelumnya adalah “manusia yang berkenan di hati Allah” dan dikenal suka bersorak, kini menjadi seorang yang suka mengeluh dan putus asa. Hal ini menandakan bahwa orang yang menyimpan dosa cenderung melihat dunia melalui lensa rasa bersalah. Keluhan mereka mungkin diarahkan pada orang lain, pekerjaan, atau keadaan, padahal akar permasalahannya adalah beban batin yang disembunyikan. Mazmur 32:3 ini merupakan panggilan pada diri kita untuk segera sadar. Jika kita merasa lelah secara emosional, lesu secara fisik, atau terus-menerus mengeluh tentang hidup, kita perlu bertanya: “Apakah ada ‘aplikasi tersembunyi’ yang sedang menguras energi hidup saya?”
Oleh sebab itu, marilah kita memutuskan untuk tidak lagi membayar mahal harga keheningan. Mari kita hentikan “aplikasi tersembunyi” dalam diri kita, kita akui dosa kita melalui pengakuan yang jujur kepada Tuhan. Karena di mana ada pengakuan, di situ ada penebusan. Dan di sanalah kita akan mengalami kebahagiaan dan sukacita yang dijanjikan dalam Tuhan Allah kepada kita. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih ya Allah Bapa atas berkat-Mu, kami telah mendengarkan sebagian dari firman-Mu. Ajarkanlah kami agar kami mau untuk melakukan yang sesuai dengan kehendak-Mu. Curahkanlah Roh Kudus-Mu agar kami dikuatkan dan dimampukan dalam menjalani hari-hari kami yang seusai dengan kehendak-Mu. Ampunilah kami akan segala dosa pelanggaran kami, sebagaimana kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Kami serahkan hidup kami ke dalam tangan pengasihan-Mu, dalam nama Anak-Mu Tuhan Yesus kristus, kami berdoa. Amin.
C.Pdt. Haris T. Siagian, S.Th- LPP I di Biro TIK HKBP
Renungan Lainnya
HKBP Channel
Video Terkait Lainnya
34:11
34:13
49:11
58:01
6:13
12:37
13:35
3:33
15:52
15:10
