
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
QUICK NEWS
PEARAJA, TARUTUNG (13/10) – HKBP Gelar Rapat Majelis Pekerja Sinode di Tarutung – Hari ini Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) akan menggelar Rapat Majelis Pekerja Sinode (MPS) mulai 13-15 Oktober 2025. Sesuai surat undangan resmi yang ditandatangani Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, rapat penting ini akan diselenggarakan di Gedung Raja Pontas Lumbantobing, Pearaja-Tarutung. Agenda utama rapat mencakup pembahasan strategis mengenai sentralisasi keuangan dan aset, evaluasi, serta peraturan kepegawaian. Selain itu, para anggota MPS juga akan membahas dan menyusun draf program kerja serta anggaran HKBP untuk tahun 2026, guna menentukan arah kebijakan dan pelayanan gereja ke depan.
TOBA (13/10) – HKBP Distrik XI Audensi ke Pemkab Toba terkait Tahun Transformasi – Praeses HKBP Pdt. Marganda Lubis, didampingi Panitia Tahun Transformasi HKBP Distrik XI Toba Hasundutan, melaksanakan audensi dengan Wakil Bupati Toba pada Senin, 13 Oktober 2025. Pertemuan ini bertujuan mengundang Pemerintah Kabupaten Toba, termasuk Bupati, Wakil Bupati, dan jajarannya, untuk hadir dan mendukung serangkaian kegiatan. Tahun Transformasi HKBP Distrik XI Toba Hasundutan mencakup beberapa agenda penting, antara lain Seminar Ama pada 25 Oktober, penanaman pohon, lomba memasak nasi goreng, dan Pesta Puncak Tahun Transformasi pada 2 November 2025. Pihak HKBP memohon doa restu agar seluruh rangkaian acara dapat berjalan lancar demi kemuliaan Tuhan.
YOGYAKARTA (12/10) — Jemaat HKBP Yogyakarta merayakan kasih dan berkat Tuhan melalui Ibadah Minggu yang dirangkai dengan Pesta Gotilon, sebuah tradisi ungkapan syukur atas penyertaan Tuhan dalam kehidupan umat. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga. HKBP Yogyakarta dilayani oleh Pendeta Resort Pdt. Timbul Hutahaean, bersama Pdt. Ucok Fernando Hutasoit, Pdt. Abner Panjaitan, dan Calon Guru Djona Simangunsong. Jemaat datang dengan penuh sukacita membawa buah terbaik sebagai persembahan syukur kepada Tuhan. Perayaan Gotilon ini menjadi wujud nyata iman jemaat HKBP Yogyakarta yang senantiasa bersyukur dan setia melayani Tuhan dengan sukacita.
BEKASI (12/10) — HKBP Bintara merayakan kasih Tuhan melalui Ibadah Minggu dan Pesta Gotilon yang penuh sukacita dan rasa syukur atas berkat serta penyertaan Tuhan bagi jemaat. Ibadah ini dilayani oleh Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi, Pdt. Henri Napitupulu, M.Th sebagai pengkhotbah, bersama Pdt. Rudy Sinarto Lumbanraja, S.Th sebagai liturgis. Dalam khotbahnya, Praeses menegaskan bahwa setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dengan memberitakan Injil secara tulus dan penuh syukur. Ia mengingatkan jemaat agar tetap berani dan setia menghidupi iman melalui tindakan nyata di tengah masyarakat sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan. Perayaan Gotilon ini menjadi wujud syukur jemaat HKBP Bintara atas kasih dan penyertaan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan mereka.
SAMOSIR (12/10) – Minggu, 12 Oktober 2025, berlangsung ibadah Minggu sekaligus acara paborhaton dan panggojakhonon (serah terima jabatan) Pendeta di HKBP Resort Palipi Mogang. Ibadah dipimpin oleh Praeses Distrik VII Samosir, Inang Pdt. Rintalori Sianturi, M.Th. Acara dimulai pukul 10.00 WIB dengan penyerahan jabatan dari Pendeta Resort lama, Amang Pdt. Richard Hutasoit, M.Div., kepada Pendeta Resort baru, Amang Pdt. Lagawandar Lumbantobing, S.Th. Prosesi serah terima dilaksanakan di hadapan majelis dan jemaat, serta disaksikan oleh Praeses Distrik VII Samosir. Kegiatan berlangsung penuh sukacita dan semangat pelayanan, mencerminkan tekad bersama untuk melayani dengan hati yang tulus dan setia.
BEKASI (12/10) – HKBP Resort Taman Wisma Asri menggelar ibadah Minggu XVII Setelah Trinitatis yang dirangkai dengan acara pisah sambut pendeta fungsional. Kegiatan ini dilaksanakan mewakili Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi, Pdt. Henri Napitupulu, M.Th, oleh Kabid Koinonia, Pdt. Sarma Siregar, S.Th. Dalam ibadah tersebut, Pdt. Mangasi Sianturi, M.Th selaku pendeta resort memimpin pelepasan Pdt. Budiman Sinaga, S.Th yang akan melanjutkan pelayanan ke HKBP Resort Tuan Ling Markus, Distrik II Silindung. Sementara itu, jemaat turut menyambut kehadiran Pdt. Davit Hutagalung, S.Th sebagai pendeta fungsional baru di Resort Taman Wisma Asri. Acara berlangsung khidmat, penuh sukacita dan haru, disertai pembacaan Surat Keputusan Ephorus HKBP tentang mutasi pelayanan oleh St. Romian Sinaga.
SITAHUIS, TAPANULI TENGAH (12/10) – HKBP Resort Aek Mompang Laksanakan Serah Terima Pendeta – HKBP Resort Aek Mompang, Tapteng, menggelar ibadah serah terima jabatan pendeta di HKBP Batu Bolon pada Minggu, 12 Oktober 2025. Sebelumnya, verifikasi keuangan enam gereja resort telah dilaksanakan pada Jumat, 10 Oktober. Ibadah dipimpin oleh Pdt. Nikson Simajuntak, S.Th, Praeses HKBP Distrik IX Stn. Acara ini menandai pelepasan (paborhathon) Pdt. Melkior Manroe, S.Th, yang kini bertugas ke HKBP Resort Pematang Kerasaan, Distrik V Sumatera Timur. Pada kesempatan yang sama, Praeses melantik (mangojakhon) Pdt. Sanga Harapan Tumanggor sebagai Pendeta HKBP Resort Aek Mompang yang baru. Pdt. Tumanggor sebelumnya melayani di HKBP Balikpapan, Distrik XXVII Borneo. Serah terima ini diharapkan membawa semangat pelayanan baru di Kecamatan Sitahui.
STABAT, LANGKAT (12/10) – Sertijab Pendeta HKBP Stabat: Pdt. Firma Batubara Gantikan Pdt. R.M. Siahaan – HKBP Resort Stabat menggelar ibadah serah terima jabatan pendeta pada Minggu, 12 Oktober 2025. Acara tersebut dipimpin oleh Praeses Distrik, Pdt. Hotler Lumbantoruan, MM, dan disaksikan oleh Parhalado resort. Praeses secara resmi “paborhathon” (melepas) Pdt. Richard Marihot Siahaan, M.Div, yang telah melayani selama empat tahun dan kini ditugaskan ke HKBP Resort Beringin Indah, Distrik Riau. Selanjutnya, Praeses “mangojakhon” (menahbiskan/menetapkan) Pdt. Firma Batubara sebagai Pendeta HKBP Resort Stabat yang baru. Sebelumnya, Pdt. Batubara melayani di HKBP Resort Sarolangon, Distrik Jambi. Seluruh jemaat mendoakan agar pelayanan baru ini membawa pertumbuhan iman dan menjadi berkat bagi gereja serta dunia.
DOLOKSANGGUL (12/10) — Bupati Humbang Hasundutan Oloan Paniaran Nababan bersama Ketua TP PKK Ny. Erma Oloan P. Nababan menghadiri ibadah bersama jemaat di Gereja HKBP Sihombu, Kecamatan Tarabintang. Ibadah yang berlangsung khidmat dipimpin oleh Pdt. Jaya F. Sihombing, S.Th dengan khotbah dari Roma 1:8–15 tentang hidup yang senantiasa mengucap syukur. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa jabatan adalah amanah untuk melayani masyarakat, bukan untuk dilayani. “Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan siap melayani seluruh masyarakat hingga pelosok,” ujarnya. Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Humbahas menyerahkan bantuan hibah sebesar Rp50 juta untuk mendukung kegiatan dan pembangunan gereja. Hadir pula Sekda Christison R. Marbun, pimpinan OPD, dan Camat Tarabintang.
PURWAKARTA (12/10) — Suasana penuh sukacita dan rasa syukur mewarnai perayaan Jubileum 50 Tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Purwakarta di kompleks gereja HKBP Jalan Veteran. Perayaan ini dipimpin langsung oleh Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST. Ibadah syukur ini juga dihadiri Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dengan tema “Memberitakan Injil dengan Segenap Hati”, perayaan ini menjadi momen berharga bagi 800 kepala keluarga jemaat HKBP Purwakarta untuk mengenang perjalanan panjang pelayanan gereja. Dalam sambutannya, Gubernur Dedi Mulyadi mengapresiasi masyarakat Batak yang tetap menjaga nilai budaya dalam iman Kristen. Ibadah berlangsung khidmat dan meriah, diwarnai semangat kebersamaan dan pengabdian untuk terus menjadi berkat bagi masyarakat.
PALEMBANG (11/10) – HKBP Distrik XV Sumbagsel melanjutkan kegiatan Tahun Transformasi 2025 dengan pembinaan bagi Guru Sekolah Minggu (GSM) yang digelar di Mess Mutiara HKBP Palembang. Kegiatan ini menghadirkan tiga topik utama, yakni: memahami psikologi anak Sekolah Minggu, metode mengajar menggunakan dokumen HKBP dan alat peraga, serta penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam pengajaran. Seluruh sesi berjalan dengan baik dan ditutup oleh Pdt. Eben Napitupulu sebagai perwakilan Praeses. Tim pembinaan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembekalan berkelanjutan dari Biro Pembinaan HKBP Distrik XV Sumbagsel. Diharapkan, para guru Sekolah Minggu semakin diperlengkapi dan diperbaharui dalam setiap pelayanan ke depan.
JAKARTA (11/10) — Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan menghadiri Ibadah Pengucapan Syukur 70 Tahun di HKBP Menteng. Perayaan ini bertepatan dengan momen menjelang ulang tahun HKBP ke-164, menjadi kesempatan indah untuk mengenang perjalanan panjang kasih dan Anugerah Tuhan. Dalam khotbahnya, Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan menegaskan bahwa Tuhan tidak hanya memberi keselamatan bagi jiwa, tetapi juga keselamatan yang holistik mencakup roh, jiwa, dan tubuh. Ia mengajak jemaat untuk menyadari bahwa setiap napas kehidupan dan kebersamaan adalah karya kasih Tuhan yang tiada berkesudahan. Yang menarik dari perayaan ini adalah kesederhanaannya. Tanpa kemeriahan besar, ibadah syukur berlangsung penuh makna dan menonjolkan kedalaman iman jemaat yang bersyukur. Ephorus HKBP juga menyampaikan bahwa ini merupakan pertama kalinya ia berkhotbah di HKBP Menteng setelah 34 tahun menjadi pendeta. Melalui perayaan ini, jemaat diingatkan untuk semakin rendah hati di hadapan Tuhan, hidup sebagai umat yang bersyukur, melayani, dan memancarkan kasih-Nya di dunia.
PURWAKARTA (11/10) — Dalam rangka Jubileum ke-50, HKBP Purwakarta, Distrik XVIII Jabartengdiy, merayakan syukur dengan cara yang unik dan bermakna. Alih-alih membangun gedung megah atau tugu peringatan, jemaat memilih mendirikan Rumah Duka serta menyediakan lahan pemakaman seluas hampir satu hektar. Kehadiran Ephorus HKBP, Pdt. Dr.,Victor Tinambunan jmenyampaikan bahwa langkah ini lahir dari kebutuhan nyata jemaat yang sebagian besar tinggal di lingkungan padat, serta sebagai wujud kasih dan penghormatan terhadap sesama, termasuk yang berbeda agama. “Meski disebut Rumah Duka, sesungguhnya ini adalah Rumah Penghiburan,” ujarnya. Sebagai tanda syukur, jemaat beserta Ephorus HKBP, Pdt. Dr.,Victor Tinambunan juga menanam pohon di sekitar lokasi, sebagai simbol iman yang hidup—tidak hanya memelihara jiwa, tetapi juga merawat bumi sebagai ciptaan Tuhan.
SAMOSIR (11/12) – Sabtu, 11 Oktober 2025, Punguan Naposo Distrik VII Samosir melaksanakan kegiatan penanaman pohon di dua lokasi, yaitu Sianjur Mula-Mula dan Sikkam. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian generasi muda gereja terhadap kelestarian lingkungan dan keindahan alam Samosir. Aksi peduli alam tersebut berlangsung dalam semangat gotong royong dan pelayanan, serta diikuti oleh para calon pelayan yang sedang menjalani masa pelayanan di Distrik VII Samosir. Bersama-sama, mereka menanam pohon sebagai simbol harapan, pertumbuhan, dan tanggung jawab iman terhadap ciptaan Tuhan. Melalui kegiatan ini, para Naposo tidak hanya menunjukkan sukacita pelayanan, tetapi juga menjawab panggilan untuk menjaga bumi sebagai rumah bersama yang Tuhan percayakan kepada manusia.
MEDAN (11/10) – Grand Final Festival Koor Ama HKBP Distrik X Medan Aceh berlangsung meriah di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Sabtu (11/10/2025). Sekitar 2.000 jemaat hadir memadati lokasi acara yang diikuti 20 finalis dari berbagai jemaat HKBP se-Distrik X Medan – Aceh. Ketua Panitia, St. Mangasi Tua Panjaitan, mengatakan tahun ini untuk pertama kalinya diperebutkan Piala Bergilir I Praeses HKBP Distrik X Medan Aceh, dengan juri dari Kantor Pusat HKBP demi menjaga objektivitas. Ibadah pembukaan dibawakan oleh Pdt. Darwin Sihombing, Kabid Koinonia HKBP, sebelum perlombaan berlangsung dalam tiga sesi penampilan koor. Praeses HKBP Distrik X Medan – Aceh, Pdt. Suwandi Sinambela, menyampaikan terima kasih atas antusiasme jemaat dan berharap kegiatan ini mendorong kaum bapak semakin aktif dalam pelayanan dan kehidupan bergereja.
JAKARTA (10/10) – Komisi XIII DPR RI memutuskan membawa kasus konflik antara PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan warga di kawasan Danau Toba ke Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Agraria DPR. Keputusan ini diambil usai rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Medan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi XIII DPR, Sugiat Santoso. Komisi XIII juga mendorong pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dipimpin Kemenkumham bersama Komnas HAM, LPSK, dan aparat penegak hukum untuk menelusuri dugaan pelanggaran HAM dalam pelaksanaan konsesi PT TPL. Sugiat menegaskan pentingnya penyelesaian non-represif dan pembukaan akses jalan di area konsesi untuk menjamin hak warga. Ia menegaskan DPR akan mengawal penyelesaian kasus ini hingga tuntas sebagai wujud kehadiran negara bagi rakyat Danau Toba.
MEDAN (10/10) — Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi program Kredit Perumahan Rakyat yang dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Bapak Maruarar Sirait, serta Menteri Dalam Negeri, Jenderal Polisi (Purn.) Tito Karnavian. Kehadiran kedua menteri ini disambut hangat oleh sivitas akademika, warga HKBP, dan para alumni UHN dari berbagai kalangan—termasuk kontraktor, pengembang, pelaku UMKM, serta pedagang—yang menunjukkan kepedulian terhadap pembangunan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan bermartabat. Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara gereja, pemerintah, dan dunia pendidikan menjadi wujud nyata pelayanan iman untuk menghadirkan keadilan dan kesejahteraan di tengah dunia. Pada kesempatan itu, 20 mahasiswa terbaik juga menerima beasiswa masing-masing sebesar Rp20 juta dari Menteri Maruarar Sirait sebagai bentuk dukungan terhadap generasi muda berprestasi.
PEMATANGSIANTAR, (9/10) — Sekolah Tinggi Teologi HKBP Pematangsiantar menggelar Ibadah Ucapan Syukur memperingati 164 Tahun HKBP dan 25 Tahun Tahbisan Kependetaan bagi tiga pendeta: Pdt. Joksan MP Simanjuntak, M.Th., Pdt. Mixon Simarmata, M.Th., dan Pdt. Raulina, D.Th. Ibadah dipimpin oleh Pdt. Dr. Tumpal Samuel Silitonga, M.Th., dengan khotbah oleh Pdt. Dr. Wilda P. Simanjuntak, M.Div., M.Th. Ketua STT HKBP, Pdt. Dr. Sukanto Limbong, M.Th., menyampaikan syukur atas penyertaan Tuhan dalam perjalanan panjang pelayanan HKBP dan para jubilaris. Acara juga ditandai dengan peluncuran buku “25 Tahun Kependetaan” dan pemberian cenderamata kepada ketiga pendeta. Ibadah ditutup dengan ramah tamah di Menza STT HKBP sebagai ungkapan sukacita dan kebersamaan dalam kasih Kristus.
KUTACANE (9/10) – Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, menggelar pertemuan silaturahmi bersama para pendeta dari berbagai denominasi gereja di wilayahnya, Kamis (9/10/2025). Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat bupati tersebut dihadiri oleh 25 pendeta dari gereja HKBP, HKI, GKPI, Pentakosta, Metodis, GBKP, dan Karismatik. Turut hadir Sekretaris Daerah, anggota DPRK Komisi B Arnold, Kepala Kesbangpol, sejumlah asisten, serta perwakilan Kemenag dan Dinas Syariat Islam Aceh Tenggara. Pertemuan ini menjadi wadah dialog antara pemerintah daerah dan tokoh agama untuk membahas isu sosial serta memperkuat kerukunan antarumat beragama. Dalam sambutannya, Bupati Fakhry menegaskan komitmen pemerintah daerah menjaga toleransi dan kebersamaan yang telah lama terjalin di Aceh Tenggara. “Pemerintah tidak pernah membeda-bedakan agama maupun suku. Kebersamaan adalah kekuatan kita,” ujarnya. Pendeta HKBP, Pdt. Bikwai Simanjuntak, M.Th., menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah terhadap umat Kristen. Ia menegaskan komitmen gereja untuk mendukung program pembangunan daerah.
KARANGGAN, BOGOR (9/10) – Dalam rangka menyambut dan mempersiapkan Pesta Bolon MBO HKBP Jatisampurna, Panitia Pesta MBO HKBP Jatisampurna menggelar kegiatan “HKBP Jatisampurna – Charity Golf Tournament” di Jagorawi Golf & Country Club, Jawa Barat. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi, Pdt. Henri Napitupulu, M.Th, melalui doa dan pemukulan bola pertama bersama Pdt. Tony Wakson Pakpahan, Pendeta HKBP Resort Jatisampurna. Turut hadir pula Dr. Palmer Situmorang, S.H., M.H selaku Ketua Panitia Pesta MBO HKBP Jatisampurna dan Ketua Panitia Golf Tournament. Sebanyak 130 golfer dari berbagai wilayah terdiri atas jemaat HKBP dan komunitas golfer di luar HKBP yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Melalui turnamen ini, semangat kebersamaan dan dukungan terhadap pelaksanaan Pesta Bolon HKBP Jatisampurna semakin dikuatkan.
MEDAN (7/10) – Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan menggelar Puncak Acara Dies Natalis ke-71 sekaligus Ulang Tahun HKBP ke-164 pada Selasa (7/10/2025) di Auditorium UHN Medan. Tema perayaan tahun ini adalah “Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang” (Matius 5:16) dengan subtema “UHN menghasilkan generasi unggul, berkarakter, dan transformatif.” Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh HKBP dan Yayasan UHN, di antaranya Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST (Ketua Pembina), Dr. Effendi M.S. Simbolon (Ketua Yayasan), Dr. Richeta A. N. Napitupulu (Rektor UHN), Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson Hutahaean, M.Th, Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, M.Th., serta Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga. Kemeriahan semakin lengkap dengan penampilan Maria Callista, Tongam Sirait, dan Marsada Band yang turut memeriahkan suasana perayaan. UHN terus berkomitmen untuk menjadi lembaga pendidikan Kristen yang menghadirkan pencerahan dan perubahan bagi generasi muda.
PEMATANGSIANTAR (7/10) – Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST beserta sejumlah pemimpin gereja di Sumatera Utara, lembaga keagaman, kampus, dan organisasi kemasygian resmi membentuk “Sekretariat Bersama Kelestarian Ekologi Sumatera Utara”. Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam upaya bersama menyatukan suara gereja untuk pelestarian lingkungan di wilayah Sumatera Utara. Pertemuan ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting lintas denominasi dan lembaga keagaman, di antaranya: Pastor Walden Sitanggang, Pdt. AAZ Sihite, M.Th (Praeses HKBP Distrik VI Humbang Hasundutan), Pdt. Dr. Robinhot Siregar, Delima Silalahi (Aktivis lingkungan). Dalam rapat, isu utama yang diangkat adalah perjun untuk penutapan TPL (Toba Pulp Lestari), yang dinilai perlu langkah berkelanjutan demi menjaga kelestarian ekosistem di kawasan Toba. Dimana bila TPL benar-benar ditutup, diharapkan masyarakat dan gereja tetap melanjutkan upaya pemulihan lingkungan secara berkelanjutan.
SAMBAHE, SIBOLANGIT (7/10) – Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Rikson Hutahaean, M.Th, bersama Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh, Pdt. Suwandi Sinambela, S.Th., M.Psi, serta tokoh masyarakat R.E. Nainggolan, Jadi Pane, dan Romein Manalu, meninjau pembukaan akses jalan menuju tanah milik HKBP di Desa Sayum Sabah Sembahe. Akses jalan ini memiliki lebar 10 meter dan panjang 650 meter, menuju lahan HKBP seluas 11 hektar yang merupakan pemberian Panitia Jubelium 150 Tahun HKBP pada tahun 2011. Setelah 14 tahun belum dimanfaatkan, kini HKBP mulai mengaktifkan kembali lahan tersebut. Pdt. Rikson Hutahaean menyampaikan bahwa di tengah situasi Transformasi HKBP, seluruh lahan yang selama ini belum diberdayakan akan diaktifkan untuk mendukung pelayanan HKBP. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada R.E. Nainggolan atas ketulusan memberikan lahan tersebut bagi pelayanan gereja.
PARAPAT, (6/10) — HKBP melalui Departemen Koinonia – Biro Pembinaan terus berkomitmen melakukan transformasi pelayanan gerejawi dengan meningkatkan kemampuan digital para pelayan. Sebanyak 30 Guru Huria, Bibelvrouw, dan Diakones dari berbagai distrik di Sumatera Utara mengikuti Pelatihan Digital Ministry yang berlangsung di APIIS Center, Wisma Tabor, Parapat. Kegiatan ini bertujuan untuk meng-upgrade keterampilan para pelayan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pelayanan gereja yang relevan dan efektif di era modern. Ucapan terima kasih disampaikan oleh Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga kepada tim Biro Pembinaan yang dipimpin Pdt. Dr. Ronald Pasaribu serta APIIS yang diketuai Cristine Vargas Diaz, atas kerja sama dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Dengan semangat pembaruan dan kolaborasi, HKBP terus melangkah maju menuju pelayanan yang adaptif dan berdampak bagi jemaat.
MEDAN (6/10) — Universitas HKBP Nommensen (UHN) menggelar rapat koordinasi yang mempertemukan pembina, pengurus, dan pengawas universitas dalam rangka pemantapan serta peningkatan sistem pelayanan pengajaran, mutu akademik, dan tata kelola universitas. Rapat ini turut dihadiri oleh Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, M.Th., serta Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga. Kehadiran para pimpinan HKBP ini menunjukkan dukungan penuh terhadap komitmen UHN dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi gerejawi. Dalam rapat dibahas strategi penguatan mutu pengajaran, evaluasi kurikulum, peningkatan pelayanan mahasiswa, dan penyusunan roadmap mutu akademik. UHN juga menegaskan komitmennya untuk terus menghasilkan lulusan yang berkompeten, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan global sesuai visi dan misi universitas.
GONTING MAHE – SORKAM (5/10), – Kepala Departemen Marturia HKBP, Pdt. Bernard Manik, M.Th., memimpin Ibadah Minggu sekaligus Pesta Jubileum 75 Tahun HKBP Gonting Mahe dan Syukuran Pembangunan Gedung Gereja Baru di HKBP Gonting Mahe Resort Naipospos, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah. Dalam khotbahnya yang diambil dari Habakuk 1:12–17, beliau menegaskan bahwa Tuhan Allah adalah Maha Kudus dan Maha Tahu, serta mengingatkan jemaat bahwa di tengah kelemahan manusia, Tuhanlah sumber kekuatan dan pengharapan sejati. HKBP Gonting Mahe berdiri sejak 11 Mei 1950, kini dipimpin oleh Pdt. Rinto Radin Sihombing dan melayani 98 KK. Gereja ini merupakan induk dari Resort Naipospos dengan tujuh pagaran dan tiga wijk pelayanan. Perayaan Jubileum ke-75 ini berlangsung penuh sukacita, menjadi wujud syukur atas penyertaan Tuhan dalam perjalanan panjang pelayanan gereja. Sebagaimana firman Tuhan berkata, “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya” (Mazmur 127:1).
PALEMBANG, (5/10) — Gereja HKBP Palembang merayakan Pesta Gotilon sekaligus Pesta Ulang Tahun ke-96 dalam suasana penuh sukacita dan rasa syukur kepada Tuhan. Perayaan ini mengusung tema “Tiada Berkesudahan Kasih Setia Tuhan” (2 Korintus 9:7) dan subtema “Allah mengasihi dan memberkati orang yang memberi dengan senang hati, menunjukkan sikap yang penuh syukur.” Praeses HKBP Distrik XV Sumatera Bagian Selatan, Pdt. Victor Singal H. Silalahi, bertugas sebagai pengkhotbah dalam ibadah tersebut. Sementara Pdt. Eben Ezer Napitupulu, pendeta Resort Palembang, melayani sebagai liturgis. Kegiatan berlangsung meriah dan penuh makna, diwarnai dengan nyanyian pujian, persembahan hasil bumi, serta doa syukur atas penyertaan Tuhan bagi pelayanan HKBP Palembang yang telah menginjak usia 96 tahun.
SAROLANGUN – JAMBI, (5/10) — Dalam suasana penuh sukacita, Praeses HKBP Distrik XXV Jambi, Pdt. Kamson Pasaribu, M.Th., melayani Ibadah Minggu di HKBP Sarolangun pada Minggu, 5 Oktober 2025. Ibadah ini menjadi momen istimewa karena sekaligus dilaksanakan paborhaton Pdt. Firma Batubara dan mangojakhon Pdt. Agustin T. M. Hutapea sebagai Pendeta Resort HKBP Sarolangun. Kedua pelayan ini menerima tanggung jawab pelayanan dengan penuh komitmen untuk melanjutkan karya Tuhan di tengah jemaat. Setelah ibadah, kegiatan dilanjutkan dengan acara ramah tamah di Sopo Godang HKBP Sarolangun, yang diwarnai dengan keakraban dan rasa syukur atas pelayanan yang telah dipercayakan Tuhan kepada para pelayan-Nya.
MEDAN, (5/10) — Jemaat HKBP Laut Dendang Resort Tegal Rejo bersukacita merayakan ulang tahun gereja ke-39 dan Pesta Gotilon, sekaligus peresmian Gedung Sekolah Minggu. Peresmian dipimpin oleh Praeses HKBP Distrik XXXI Medan Utara, Pdt. Martin Manullang, M.Th., MM, dalam ibadah Minggu yang penuh syukur. Gedung baru ini menjadi wujud komitmen jemaat dalam mendukung pertumbuhan iman anak-anak dan generasi penerus gereja. Melalui momentum ini, HKBP Laut Dendang menegaskan semangat untuk terus membangun pelayanan yang hidup, bersyukur atas penyertaan Tuhan, dan mempersembahkan karya terbaik bagi kemuliaan-Nya.
MEDAN, (5/10) — Pada Minggu ini, Gereja HKBP Padang Bulan Medan merayakan lima pesta iman dalam ibadah Minggu, yaitu Gotilon (Panen Syukur), Peresmian Renovasi Gereja, Gedung Bengkel Sekolah Minggu, Gedung Sekolah Minggu, dan Rumah Kediaman Pendeta Fungsional. Dalam kegiatan ini Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan menyampaikan pesan yakni seluruh karya ini berdiri bukan hanya dari batu dan semen, tetapi dari iman, kasih, dan pengharapan umat Tuhan. Ia berharap setiap bangunan menjadi tanda kasih Allah yang hidup dan memperkuat iman jemaat. Perayaan ini menjadi wujud kesatuan hati jemaat dalam mempersembahkan yang terbaik bagi Kristus, sekaligus bagian dari perjalanan menuju Jubileum 200 Tahun HKBP pada 2061.
Berita Terkini HKBP



Renungan Harian HKBP
Renungan Terkini
Renungan Harian HKBP | 14 Oktober 2025
Renungan Harian Marturia HKBP, Selasa 14 Oktober 2025
Shalom!
Saudara-saudari di dalam Kristus Yesus, mari kita merenungkan Firman Tuhan pada hari ini (Selasa, 14 Oktober 2025).
Doa Pembuka: Kita berdoa! Ya Allah Bapa di Surga, Allah yang kami kenal di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dan Allah yang tetap setia menyertai kami di dalam penyertaan Roh Kudus. Kami bersyukur untuk cinta kasihMu yang selalu baru bagi kami. Kami hendak mendengarkan dan merenungkan FirmanMu. Ajarilah kami di dalam Roh dan HikmatMu agar kami dapat memahami dan melakukannya. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Saudara-saudari di dalam Kristus Yesus, Firman Tuhan pada hari ini tertulis di dala Kitab Nabi Yesaya pasal 43 ayat 18 dan 19. Firman Tuhan berkata “Firman-Nya: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.” Demikianlah Firman Tuhan. Syukur kepada Allah.
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, kita dapat mengetahui suatu hal namun kita belum tentu dapat memahami dan memaknai hal tersebut dengan baik. Padahal hal tersebut begitu penting dan berharga bagi kita. Misalnya, kita mengetahui bahwa merenungkan Firman Tuhan adalah baik dalam pertumbuhan iman dan spiritualitas kita. Akan tetapi, karena kita tidak memaknainya dengan sungguh maka seringkali kita abai untuk merutinkan diri membaca Firman Tuhan setiap hari. Lalu ketika kita merasa jauh dari Allah, hidup penuh dengan beban, ada kecemasan, dan sebagainya kita menyalahkan pihak di luar bahkan tidak jarang kita menyalahkan Allah padahal kita yang melupakan Allah dan lupa membangun hubungan yang erat dengan Allah.
Dalam Firman Tuhan pada hari ini, pola yang kita hadapi tersebut ternyata sudah melekat dalam kehidupan umat sejak dulu. Seperti yang terjadi kepada bangsa Israel. Mereka telah berulang kali mendengarkan nubuat para nabi yang diutus oleh Allah bahwa mereka akan diselamatkan oleh Allah. Akan tetapi, mereka tidak dengan sungguh menaruh iman pada segala nubuatan tersebut. Mereka tidak menaruh pengharapan yang penuh pada janji Allah. Mereka mudah sekali diombang-ambingkan oleh ilah-ilah berhala dan cemoohan bangsa yang tidak mengenal Allah. Akibatnya mereka jatuh berulangkali ke dalam dosa dan terus menduakan serta mendukakan hati Allah. Oleh karena itu, dalam nubuatan yang disampaikan melalui nabi Yesaya, Allah menggunakan satu pertanyaan yang menyentil bangsa Israel, yakni “belumkah kamu mengetahuinya?”.
Pertanyaan tersebut menjadi pemantik bagi bangsa Israel untuk mengingat kembali bahwa ada Allah yang penuh dengan kuasa di dalam kehidupan umat-Nya. Ia telah bekerja dan terus bekerja di dalam kehidupan umatNya. Allah akan melakukan segala perkara yang mengubah dan mengarahkan kehidupan umat pada keselamatan. Gambarannya seperti adanya jalan di tengah padang gurun dan adanya sungai di padang belantara. Ketika di padang gurun maupun di padang belantara, jika menemukan suatu petunjuk jalan dan sungai maka kita akan menjadi bersukacita karena kita mengetahui akan selamat. Kita tidak akan menjadi haus dahaga dan kita akan berjalan tanpa ketakutan atau kebimbangan hati. Demikianlah janji Allah yang akan dinyatakan di dalam kehidupan kita.
Jemaat yang dikasihi oleh Kristus Yesus, Firman Tuhan yang kita dengarkan pada hari ini, mengarahkan hati kita untuk tidak hanya mengetahui namun juga memaknai bahwa Allah dengan segala FirmanNya adalah jalan keselamatan bagi kita. Kita telah mengetahuinya bahwa jika terus menerus hidup di masa lalu, yakni hidup di dalam dosa, maka hanya kesusahan bahkan tidak ada jaminan keselamatan apapun. Oleh karena itu, maknai dan imanilah janji Allah yang menjadi jalan keselamatan bagi kita. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Allah, Sang Sumber Kebenaran. Kami bersyukur untuk Firman yang telah kami dengarkan pada hari ini. Kiranya Engkau menganugerahkan keteguhan hati bagi kami agar dengan sungguh mengimani FirmanMu. Ajarilah kami agar dengan berani dan sungguh, hidup di dalam perintahMu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus. Kiranya menyertai kamu sekalian. Amin.
Pdt. Serly Octarina Tampubolon, S.Si.(Teol)- Pendeta Fungsional Biro Jemaat HKBP
Renungan Harian HKBP | 13 Oktober 2025
Renungan Harian Marturia, Senin 13 Oktober 2025
Shalom saudara/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kami sangat berharap ibu/bapak dalam keadaan sehat saat ini. Sebelum kita mendengarkan renungan pada hari ini, marilah kita beri waktu sejenak untuk saat teduh!
Doa Pembuka: Marilah kita berdoa! Kami sungguh bersyukur ya Bapa, karena kasihMu selalu menyertai kami setiap saat. Pada pagi hari ini, sebelum kami melakukan segala kegiatan kami, kami hendak bersekutu dengan Engkau dan mendengarkan firmanMu. FirmanMu sebagai dasar bagi kami untuk berkata dan berbuat dalam satu hari ini, maka dari itu biarlah Roh KudusMu yang memberi hikmat kepada kami, agar kami mengerti akan Firman-Mu dan dapat melakukannya. Terimalah doa kami ini, yang kami sampaikan hanya di dalam nama Anak-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin
Firman Tuhan yang akan kita dengar pada hari ini, tertulis dalam 1 Tesalonika 5 : 18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”.
Semua orang pasti sudah pernah mengucap syukur, tetapi lebih sering orang mengucap syukur apabila dalam keadaan sukacita. Sekarang, bagaimanakah orang dapat mengucap syukur kalau di dalam keadaan dukacita, sedih, kecewa? Ini adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Padahal disini Rasul Paulus menegaskan untuk senantiasa bersyukur dalam segala hal, sekali lagi, “bersyukur dalam segala hal”.
Mengungkapkan rasa syukur bukanlah hal yang mudah ketika kita dihadapkan dengan kesulitan. Misalnya ketika kita kehilangan pekerjaan, mengalami sakit, kehilangan orang yang kita sayangi. Bagaimana kita bersyukur kalau kita berada di dalam kondisi yang memang sulit untuk kita terima. Tetapi Rasul Paulus menasehati kita walaupun dalam keadaan yang sulit sekalipun kita tetap bersyukur, “Ucapkan syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Alasan mengapa kita harus beryukur dalam segala hal adalah karena :
1. Mengucap syukur adalah perintah dari Tuhan
Kata “mengucap syukurlah” mengandung sebuah perintah, yang ditujukan kepada orang percaya. Perintah untuk bersyukur di dalam segala kondisi, baik itu suka maupun duka. Kita diajak untuk memfokuskan pikiran kita pada apa yang baik dan bersyukur, sehingga dengan bersyukur, kita mampu melihat bahwa masih ada berkat-berkat lain di sekitar kita yang terkadang terlewati dari penglihatan kita.
Saudara/i, disini ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar kita mampu bersyukur walaupun dalam situasi yang sulit: Pertama, berdoa kepada Tuhan agar memberikan kekuatan dan pengetahuan yang luas untuk melihat situasi tersebut. Serta tetaplah teguh dan yakin bahwa Tuhan selalu bersama kita. Kedua, berusahalah untuk melihat hal-hal yang masih bisa disyukuri, walaupun mungkin tampaknya kecil. Ketiga, berbagi cerita dengan keluarga atau sahabat yang dapat memberikan dukungan dan doa.
2. Mengucap syukur adalah yang dikehendaki Allah
Rasul Paulus menekankan bahwa bersyukur adalah kehendak Allah bagi kita. Jadi Ini bukan hanya perintah, tetapi juga merupakan bagian dari rencana Allah bagi kita. Sama seperti peristiwa yang dialami Ayub, ketika dia mengalami kesulitan, bahkan kehilangan keluarganya, dia mengatakan “masakan kita mau menerima apa yang baik saja dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk”. Demikian juga dengan Rasul Paulus, yang telah belajar apa artinya bersyukur, bahkan ketika menghadapi kesulitan sekalipun. Ketika dia dipenjarakan di Roma, Rasul Paulus menulis dalam Efesus 5 :19-20, “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.”
Saudara/i yang terkasih, bersyukur dalam kondisi yang sulit bukan berarti kita mengabaikan kesulitan yang terjadi, dan bukan juga menutup mata terhadap kenyataan yang sedang kita hadapi. Melainkan, bersyukur itu adalah tentang memilih untuk melihat kehidupan dengan sudut pandang yang lebih luas dan menghargai apa yang kita miliki. Kita percaya Tuhan melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Jadi kita harus bersyukur ketika kita menerima yang baik, dan ketika menerima yang buruk juga. Karena kita tidak dapat memahami sepenuhnya cara Tuhan bekerja (Baca. Yes. 55:8-9). Tuhan dapat saja mengubah apa yang buruk menjadi baik, karena apa yang tidak mungkin bagi manusia mungkin bagi Tuhan. Maka itu sudah seharusnya kita menyerahkan sepenuhnya hidup kita kepada Tuhan, agar kehendak Tuhan lah yang terjadi di dalam kehidupan kita, bukan keinginan dan kehendak kita yang diutamakan. Kita harus yakin bahwa Allah memiliki rencana yang sempurna dan baik bagi hidup kita, bahkan di saat kita tidak mengerti dengan cara Tuhan bekerja.
Marilah kita bersyukur selalu, karena secara kesehatan ternyata bersyukur juga dapat meningkatkan suasana hati, menghilangkan stres, peningkatan kualitas tidur, dan juga dapat membantu seseorang merasa lebih puas dan bahagia dengan kehidupannya.
Maka dari itu, setiap orang percaya harus senantiasa mengucap syukur dalam segala hal, meskipun dalam kondisi suka maupun duka. Sebab mengucap syukur adalah perintah Tuhan dan mengucap syukur adalah kehendak Tuhan. Amin.
Doa Penutup: Mari kita berdoa! Ya Allah Bapa, terimakasih kami ucapkan, karena Engkau selalu mengasihi kami. Engkau selalu mengingatkan kami, agar kami tetap hidup bersamaMu, karena dengan selalu bersamaMu, kami akan dikuatkan untuk selalu bersyukur didalam segala hal. Jaga dan kuatkanlah kami ya Bapa, untuk tetap bertahan hidup di dalam Terang-Mu, walaupun harus menghadapi berbagai macam kesedihan, pergumulan. Ditengah-tengah perjalanan kami di dunia ini, ajari kami melakukan kehendakMu dalam hidup kami, sehingga kami dapat menyenangkan hatiMu. Terimalah doa ini ya Bapa, yang kami sampaikan melalui AnakMu, Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami yang hidup. Amin.
Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, Anugrah dari Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Amin
Pdt. Susi Hutabarat, S.Th- Kabag di Biro Ibadah Musik HKBP
Renungan Harian HKBP | Evangelium | 12 Oktober 2025
Evangelium Minggu (Renungan Marturia HKBP) Tgl. 12 Oktober 2025
Doa Pembuka: Damai sejahtera dari Allah Bapa, yang melampaui akal dan pengertianmu, itulah kiranya yang memelihara hati dan pikiranmu. Di dalam Yesus Kristus Tuhan. Amin.
Bapak Ibu, sauadara/i sekalian yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus Firman Tuhan di minggu tanggal 12 Oktober 2025, di minggu yang ke-XVII Setelah Trinitatis diambil dari Roma 1 : 8-15. Saya akan bacakan, Demikian Firman Tuhan.
8. Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.
9. Karena Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku bahwa dalam doaku aku selalu mengingat kamu:
10. Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu.
11. Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu,
12. yaitu, supaya aku ada di antara kamu dan turut terhibur oleh iman kita bersama, baik oleh imanmu maupun oleh imanku.
13. Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu — tetapi hingga kini selalu aku terhalang — agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain.
14. Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar.
15. Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih Dalam Nama Tuhan, Hari ini, kita merenungkan firman Tuhan dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, pasal 1 ayat 8 hingga 15. Topik kita adalah “Memberitakan Injil dengan Segenap Hati”. Dalam dunia yang penuh dengan berita buruk, kebencian, dan ketidakpastian, Injil Yesus Kristus adalah kabar baik yang paling dibutuhkan. Injil bukan hanya cerita lama, tapi kekuatan Allah yang mengubah hidup, membawa keselamatan bagi setiap orang yang percaya (Roma 1:16).
Ada beberapa hal yang menjadi poin-poin praktis, mengikuti teladan Paulus.
Hati yang Bersyukur (Roma 1:8) Paulus memulai dengan syukur: “Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian, sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.” Ia tidak mengkritik kekurangan jemaat, tapi memuji iman mereka yang berdampak. Hati yang bersyukur melihat kebaikan Tuhan di tengah ketidaksempurnaan.
Ilustrasi: Bayangkan seorang petani yang melihat tumpukan kotoran di ladangnya. Ada yang mengeluh bau, tapi petani bersyukur karena itu pupuk untuk tanaman subur. Begitu Paulus: Di tengah dunia yang “kotor” oleh dosa, ia bersyukur atas iman yang tumbuh.
Aplikasi: Mulailah hari dengan syukur atas pekerjaan Tuhan dalam hidup orang lain. Saat memberitakan Injil, jangan mulai dengan penghakiman, tapi dengan penghargaan. Bagi Anda yang bekerja atau belajar, syukuri rekan Anda dan bagikan Injil melalui sikap positif.
Hati yang Berdoa (Roma 1:9-10) “Sebab Allah, yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil Anak-Nya, adalah saksiku, betapa tidak jemu-jemunya aku mengingat kamu dalam permohonanku…” Paulus berdoa terus-menerus, bahkan untuk orang yang belum dikenal. Doa adalah fondasi pelayanan; itu menumbuhkan kasih dan membuka jalan Tuhan.
Ilustrasi: Seorang ibu yang berdoa untuk anaknya yang jauh. Meski tak bisa bertemu, doanya “menyentuh” hati anak itu. Begitu Paulus: Doanya membuat Roma terasa seperti “rumah”, meski ia belum ke sana.
Aplikasi: Jadikan doa rutinitas harian untuk orang-orang di sekitar Anda—tetangga, rekan kerja, atau bahkan musuh. Ini akan mempersiapkan hati Anda untuk memberitakan Injil dengan tulus. Bagi pemuda, gunakan waktu luang untuk berdoa bagi teman-teman di media sosial.
Hati yang Rindu dan Berhutang (Roma 1:11-14) Paulus rindu mengunjungi mereka untuk saling menguatkan iman: “Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani…” Kerinduan ini lahir dari rasa tanggung jawab—utang moral kepada Tuhan yang telah menyelamatkannya. Injil bukan hak milik pribadi, tapi harus dibagikan kepada semua, tanpa diskriminasi.
Ilustrasi: Seperti seorang yang selamat dari kecelakaan karena obat penyelamat. Ia merasa berhutang untuk membagikan obat itu kepada orang lain yang sakit. Paulus merasa “berhutang” Injil karena Yesus telah menyelamatkannya di jalan ke Damsyik.
Aplikasi: Rasakan kerinduan untuk berbagi Injil dengan keluarga, teman, atau orang asing. Jangan pilih-pilih: Bagikan kepada yang kaya atau miskin, terpelajar atau tidak. Di era digital, gunakan platform online untuk menyebarkan kabar baik, tapi dengan hati yang tulus, bukan untuk like.
Hati yang Bersemangat (Roma 1:15) “Itulah sebabnya aku ingin sekali memberitakan Injil juga kepada kamu yang di Roma.” Paulus bersemangat meski tahu risiko—penganiayaan di Roma. Semangat ini datang dari keyakinan bahwa Injil adalah hal kekal yang layak diperjuangkan.
Ilustrasi: Seorang atlet marathon yang lelah tapi terus berlari karena garis finish dekat. Paulus tahu hidup singkat, tapi dampak Injil abadi. Seperti pepatah: “Hanya dua hal yang kekal: Firman Tuhan dan jiwa manusia.”
Aplikasi: Bangkitkan semangat Anda dengan mengingat apa yang Tuhan telah lakukan dalam hidup Anda. Bagi pelayan gereja, jangan lelah melayani. Bagi semua, mulailah hari ini: Bagikan kesaksian sederhana kepada satu orang. Ingat, semangat dari hati akan mengalahkan segala hambatan.
Doa Penutup : Terima kasih Ya Tuhan Allah, untuk FirmanMu yang telah kami dengar. Ajari kami untuk selalu bersyukur memiliki Engkau, ajarkan kami bahwa betapa bahagianya kami karena Engkau begitu mengasihi kami. Dengan bimbingan rohMu, kami akan melakukan FirmanMu untuk kemuliaan namaMu. Kami serahkan hidup kami hari ini, esok dan selamanya hanya ke dalam tangan pengasihanMu. Di dalam Yesus Kristus Kami berdoa. Amin.
Pdt. Pangihutan Hasibuan, S.Th- Fungsional di Biro Remaja- Naposobulung HKBP
Renungan Harian HKBP | Epistel | 12 Oktober 2025
Epistel Minggu (Renungan Marturia HKBP) Tgl. 12 Oktober 2025
Doa Pembuka: Damai sejahtera dari Allah Bapa, yang melampaui akal dan pengertianmu, itulah kiranya yang memelihara hati dan pikiranmu. Di dalam Yesus Kristus Tuhan. Amin.
Bapak Ibu , saudara/i sekalian yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus Firman Tuhan di minggu tanggal 12 Oktober 2025, di minggu yang ke-XVII Setelah Trinitatis diambil dari Daniel 3 : 13-18. Saya akan bacakan, Demikian Firman Tuhan,
13. Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja,
14. berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: ”Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
15. Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?”
16. Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: ”Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
17. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja
18. tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”
Bapak/Ibu, saudara/i yang terkasih di dalam nama Tuhan, Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah teladan luar biasa tentang iman yang teguh di tengah tekanan besar. Ketika Raja Nebukadnezar memerintahkan mereka untuk menyembah patung emas, mereka memilih untuk tetap setia kepada Allah, meskipun ancaman hukuman berupa perapian yang menyala-nyala mengintai. Mereka tidak hanya percaya bahwa Allah mampu menyelamatkan mereka, tetapi mereka juga menunjukkan ketaatan yang luar biasa dengan menyatakan bahwa mereka akan tetap setia, seandainya Allah tidak menyelamatkan mereka. Ada 3 hal poin yang bisa kita lihat dari perikop ini:
Iman Percaya pada Kuasa Allah yang Tak Terbatas
Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dengan tegas menyatakan, “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami” (ay. 17). Mereka tidak meragukan kuasa Allah. Mereka tahu bahwa Allah yang mereka sembah adalah Pencipta langit dan bumi, yang mampu melakukan perbuatan ajaib melebihi apa yang manusia bayangkan. Keyakinan ini memberi mereka keberanian untuk menghadapi raja yang paling berkuasa pada masa itu. Dalam hidup kita, sering kali kita menghadapi situasi yang tampak mustahil—mungkin itu adalah masalah keuangan, kesehatan, atau hubungan yang sulit. Kisah ini mengingatkan kita bahwa Allah kita adalah Allah yang berkuasa atas segala sesuatu. Pertanyaan bagi kita adalah: Apakah kita benar-benar percaya bahwa Allah sanggup menolong kita, bahkan di saat situasi tampak tanpa harapan?
Iman yang Tetap Setia, Apa Pun Hasilnya
Bagian yang paling luar biasa dari pernyataan mereka adalah, “tetapi seandainya tidak, ketahuilah, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa-dewa tuan” (ay. 18). Mereka tidak hanya percaya bahwa Allah bisa menyelamatkan, tetapi mereka juga bersedia menerima kehendak Allah, bahkan jika itu berarti kematian. Iman mereka tidak bergantung pada jaminan keselamatan fisik, tetapi pada ketaatan kepada Allah. Ini adalah tantangan besar bagi kita. Sering kali, kita mengaitkan iman dengan hasil yang kita inginkan: kesembuhan, keberhasilan, atau pembebasan dari masalah. Namun, iman sejati adalah ketika kita tetap setia kepada Allah, bahkan ketika doa kita tidak dijawab seperti yang kita harapkan. Iman seperti ini mencerminkan hati yang menyerahkan segalanya kepada kehendak Allah yang sempurna.
Iman yang Memberi Kesaksian di Tengah Dunia
Keteguhan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego bukan hanya soal iman pribadi, tetapi juga kesaksian publik. Dengan menolak menyembah patung emas, mereka menunjukkan kepada Nebukadnezar dan seluruh kerajaan bahwa Allah yang mereka sembah adalah satu-satunya yang layak disembah. Tindakan mereka akhirnya memuliakan Allah, karena setelah mukjizat di perapian, Nebukadnezar sendiri memuji Allah mereka (Daniel 3:28-29). Dalam dunia yang sering kali menuntut kita untuk berkompromi dengan nilai-nilai Kristiani, kisah ini mengajak kita untuk menjadi terang dan garam. Ketika kita berdiri teguh dalam iman, tindakan kita bisa menjadi kesaksian yang kuat bagi orang-orang di sekitar kita, menunjukkan bahwa Allah kita hidup dan berkuasa.
Ilustrasi: Bayangkan seorang karyawan yang diminta untuk melakukan sesuatu yang tidak jujur di tempat kerja, seperti memalsukan laporan keuangan. Meskipun menolak perintah itu bisa mengakibatkan pemecatan atau tekanan dari atasan, ia memilih untuk tetap jujur karena imannya kepada Allah. Seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, ia percaya bahwa Allah bisa menolongnya, tetapi ia juga siap menghadapi konsekuensi jika Allah mengizinkan jalan yang berbeda. Keputusannya tidak hanya menjaga integritasnya, tetapi juga menjadi kesaksian bagi rekan-rekannya bahwa ada kuasa yang lebih besar yang memimpin hidupnya.
Aplikasi Praktis:
Refleksi Pribadi: Luangkan waktu untuk merenungkan situasi dalam hidup Anda yang menguji iman Anda. Apakah Anda percaya bahwa Allah sanggup menolong, dan apakah Anda bersedia tetap setia meskipun hasilnya tidak sesuai harapan?
Berdoa untuk Keberanian: Mintalah kepada Allah keberanian untuk berdiri teguh dalam iman, terutama ketika menghadapi tekanan dari dunia.
Jadilah Kesaksian: Carilah cara untuk menunjukkan iman Anda melalui tindakan sehari-hari, seperti menjaga integritas, menunjukkan kasih, atau berbagi iman dengan orang lain.
Penutup: Kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengingatkan kita bahwa iman sejati bukan hanya tentang meminta mukjizat, tetapi tentang ketaatan yang teguh, apa pun yang terjadi. Di tengah “perapian” hidup kita, Allah berjanji untuk menyertai kita, seperti Ia menyertai ketiga pemuda ini (Daniel 3:25). Mari kita berjalan dalam iman yang tak goyah, mempercayai kuasa Allah, menyerahkan hasil kepada-Nya, dan menjadi kesaksian bagi kemuliaan-Nya. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih Ya Tuhan Allah, untuk FirmanMu yang telah kami dengar. Ajari kami untuk selalu bersyukur memiliki Engkau, ajarkan kami bahwa betapa bahagianya kami karena Engkau begitu mengasihi kami. Dengan bimbingan rohMu, kami akan melakukan FirmanMu untuk kemuliaan namaMu. Kami serahkan hidup kami hari ini, esok dan selamanya hanya ke dalam tangan pengasihanMu. Di dalam Yesus Kristus Kami berdoa. Amin.
Pdt. Pangihutan Hasibuan, S.Th- Fungsional di Biro Remaja- Naposobulung HKBP
Renungan Harian HKBP | 11 Oktober 2025
Renungan Harian Marturia Sabtu, 11 Oktober 2025
Doa Pembuka: Terima kasih untuk segala kebaikanMu yang senantiasa kami rasakan dalam kehidupan kami, patutlah kami bersyukur kepada-Mu ya Tuhan dan memuji namaMu. Saat ini kami akan mendengarkan FirmanMu, hadirlah Engkau di tengah-tengah kami. Amin.
Ayat Renungan: 1 Raja raja 2: 1-3
“Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya:”Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju.”
Apakah warisan berharga yang kita terima di dalam hidup kita atau apakah pesan berharga yang pernah disampaikan oleh orang tua kita kepada kita? Khusunya jika seorang orangtua sudah mendekati masa tua atau bahkan merasa bahwa tubuhnya tidak begitu kuat lagi maka yang sering dilakukan ialah menyampaikan pesan kepada anak anaknya. Nah apakah yang menjadi isi pesan pesan terakhir orangtua kepada anak-anaknya? Pada umumnya pesanya berisikan pembagian warisan, hal ini bukan berarti tidak baik, tetapi ada yang lebih penting yang harus disampaikan.
Dalam renungan ini kita akan melihat pesan Daud kepada Salomo pada masatuanya. Daud menyampaikan beberapa hal:
Menjadi kuat dan berani, Daud meyampaikan ini karena Salomo akan memimpin umat yang besar dan menghadapi banyak tantangan. Ia harus memiliki hati yang kuat dan berlaku seperti laki-laki atau dalam hal ini berarti berlaku seperti orang dewasa. Panggilan ini juga menjadi panggilan Kristus kepada kita agar kita berani, seperti Firman Tuhan dalam Ulangan 31:6 suapaya jangan takut dan meneguhkan hati kita, karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kita dipanggil untuk berani melawan musuh-musuh iman kita di dunia ini, bahkan yang utama melawan hasrat dunia yang ada di dalam diri kita masing-masing. Kita diingatkan supaya tidak takut karena kekuatan kita untuk melawan kejahatan dalam diri dan dunia ini berasal dari Tuhan, Tuhan tidah pernah meninggalkan kita.
Setia kepada Tuhan. Kunci keberhasilan sejati orang Kristen ialah setia kepada Tuhan. Hal ini berbeda dengan paradigma orang batak dalam memaknai kesuksesan yang terletak di Hamoraon, Hagabeon dan hasangapon. Sebagai orang Kristen kita dipanggil untuk memperbaharui nilai keberhasilan kita dimana tidak lagi terletak di kekayaan, keturunan dan kehormatan tetapi yang utama ialah setia kepada Tuhan dan hidup menurut jalan-Nya.
Maka saudara-saudara yang terkasih, Warisan Rohani adalah warisan terbaik yang harus diberikan oleh orangtua kepada anakn-anaknya. Sebagai orang Kristen, selama kita hidup, selama kita mampu, sampaikanlah pesan-pesan rohani kepada orang-orang yang ada disekitar kita. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih untuk FirmanMu yang telah menyapa kami ya Tuhan. Engkau senantiasa mengingatkan kami supaya kami menjadi anak-anakMu yang setia akan Engkau, setia akan perintah-perintahMu. Ya Tuhan mampukan jugalah kami untuk membawa pesan-pesan rohani kepada orang-orang yang ada di sekitar, supaya senantiasa hidup kami dan hidup orang-orang yang ada disekitar kami hanya untuk memuji dan memuliakan namaMu. Berkatilah kami dan mampukanlah kami di setiap perjalanan hidup kami. Hanya dalam nama anakMu Yesus Kristus kami berdoa, Amin.
Bvr. Prince Sitohang- Fungsional di Kantor Sekretaris Mitra HKBP
Renungan Harian HKBP | 8 Oktober 2025
Renungan Harian Marturia HKBP, Jumat 10 Oktober 2025
Selamat pagi Bapak, Ibu dan Saudara-saudara yang kami kasihi di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Semoga di pagi hari ini kita dalam keadaan sehat dan penuh sukacita. Saudara-saudara sebelum kita kembali melakukan pekerjaan kita sepanjang hari ini, terlebih dahulu kita akan merenungkan Firman Tuhan yang akan menjadi kekuatan bagi kita, untuk itu mari kita berdoa dalam hati kita masing-masing.
Saat teduh…………
Doa Pembuka: Kami memuji dan memuliakan namaMu ya Tuhan Allah Bapa kami didalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Di pagi hari ini kami bersyukur kepadaMu atas berkatMu kami boleh melewati malam hari dan kini Engkau bangunkan kami dalam keadaan sehat. Ya Tuhan kami selalu rindu akan kebenaran FirmanMu, untuk itu kami telah membuka hati dan pikiran kami agar FirmanMu dapat kami mengerti dan akan kami lakukan dalam kehidupan kami setiap hari. Terimalah doa dan permohonan kami, hanya didalam nama Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur kepadaMu. Amin.
Nats Renungan : 1 Yohanes 5 : 14
“Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendaknya”.
Bapak ibu dan saudara terkasih di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,
Nats renungan kita pada pagi hari ini mengajak kita supaya kita yakin dan berani berdoa kepada Tuhan, hal yang harus kita yakini, yaitu Ia mengabulkan doa kita. Bagaimana kita bisa memperoleh keyakinan akan dikabulkanNya doa kita ? kita harus semakin berani mendekat kepada Tuhan di dalam doa, dan isi doa kita atau permintaan kita haruslah sesuai menurut kehendak Tuhan kita, kemudian kita harus yakin bahwa doa kita akan dikabulkan oleh Tuhan.
Saudara-saudara, melalui renungan ini, hendaknya kita semakin berani berdoa kepada Tuhan, berani bukan berarti kita sombong atau kita menuntut Tuhan, tetapi keberanian itu lahir dari kepercayaan kita kepada Tuhan. Berani menghampiri Tuhan melalui doa kita, berarti kita harus menyesuaikan permohonan kita dengan kehendak Tuhan, bukan hanya meminta apa yang kita kehendaki, tetapi juga harus untuk memuliakan nama Tuhan kita, karena doa itu tidak hanya untuk memperoleh apa yang kita inginkan, tetapi bagaimana kita semakin dekat dengan Tuhan, juga semakin sering untuk mengangkat pujian kepada Tuhan Sang Pemilik kita.
Saudaraku, kita harus berdoa dan tahu kepada siapa kita berdoa. Akhir-akhir ini banyak orang berdoa kepada Yesus Kristus dan melalui nama anakNya Yesus Kristus. Kita berdoa hanya kepada Allah Bapa Tuhan kita, melalui atau di dalam nama Yesus Kristus. Dalam Yohannes 14 : 13 Tuhan Yesus berkata dan apa juga yang kamu minta dalam namaku, Aku akan melakukannya supaya Bapa dipermuliakan didalam Anak” artinya di dalam Yesus Kristus, permintaan kita dalam doa, pasti akan Tuhan kabulkan. Berdoalah selalu. Tuhan akan mengabulkan doa kita sesuai dengan kehendaknya. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih ya Tuhan Allah Bapa kami atas FirmanMu yang telah kami dengarkan di pagi hari ini. Oleh FirmanMu kami diingatkan supaya kami selalu berdoa dan semakin berani berdoa untuk memuji dan memuliakan namaMu, juga untuk memohon berkatMu kepada kami. Kiranya Roh kudus selalu membimbing kami dan mengajari kami berdoa kepadaMu didalam nama Yesus Kristus Juru selamat kami.
Ya Tuhan, pada satu hari ini, kami akan melanjutkan pekerjaan kami, kiranya Tuhan selalu menolong kami dan memberi kesehatan kepada kami, dan jagailah kami! Berilah kami berkat yang melimpah. Kami memohon kepadaMu ya Tuhan, hapuskanlah segala dosa kami, hanya didalam dan melalui AnakMu Yesus Kristus Tuhan, kami berdoa dan mengucap syukur kepadaMu. Amin.
Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan dari Roh Kudus, itulah kiranya yang menyertaimu, hari ini sampai selama-lamanya! Amin.
Pdt. Samsir Hutagalung, M.Div
Renungan Harian HKBP | 9 Oktober 2025
Renungan Harian HKBP, Kamis 9 Oktober 2025
C.Pdt. Randi Simbolon, S.Si (Teol)- LPP II di Biro Sekolah Minggu HKBP
“Allah yang sama”
Doa Pembuka: Allah yang penuh kasih, kami datang dengan hati yang penuh syukur. Atas hidup, atas keselamatan, atas penyertaan-Mu yang tidak pernah putus dalam hidup kami. Kami memuji Engkau, ya Allah, Dan hendak dituntun oleh terang firman-Mu.Bukalah hati kami dan curahkan Roh-Mu agar firman yang hendak kami dengar meneguhkan kehidupan kami, agar terus berjalan dengan berani dalam iman yang engkau anugerahkan. Dalam Kristus, kami berdoa, Amin.
Amang/inang saudara/I yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Firman Tuhan yang menyapa kita hari ini diambil dari Keluaran 20:2 beginilah firman Tuhan:
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.”
Saudara yang terkasih di dalam Tuhan,
Ketika masih kecil, mungkin kita punya makanan favorit yang selalu dimasak oleh ayah atau ibu. Setiap kali menyantapnya, hati kita terasa hangat dan penuh sukacita. Bertahun-tahun kemudian, saat kita merantau dan hidup jauh dari rumah, rasa rindu itu sering datang kembali. Terutama ketika lelah, sakit, atau merasa sendiri, kita merindukan masakan itu karena menghadirkan rasa hangat, aman, nyaman, dan tenang. Dan ketika akhirnya kita bisa merasakannya lagi, seakan-akan waktu mundur. Setiap kenangan kasih, kehangatan, dan rasa aman yang dulu, hadir kembali.
Perasaan yang sama ini mengingatkan kita pada satu hal penting: kasih Allah juga tidak pernah berubah. Dialah Allah yang sama, yang dulu membebaskan Israel dari Mesir, Dialah juga yang setia menyertai kita hari ini. Kasih-Nya tak pernah berubah, dan kehangatan-Nya selalu dapat kita rasakan, bahkan dalam tantangan hidup yang berbeda bentuk sekalipun.
Keluaran pasal 20 berisi sepuluh hukum Tuhan yang diberikan kepada bangsa Israel. Namun sebelum Allah menyampaikan hukum itu, Ia terlebih dahulu memperkenalkan diri-Nya dalam ayat 2:“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.”
Melalui ayat ini, kita belajar tiga hal penting.
Pertama, hukum ini menunjukkan kedaulatan dan otoritas Allah atas hidup umat-Nya. Allah mengingatkan bangsa Israel, dan juga kita hari ini, bahwa hanya Dialah Allah yang benar. Bukan allah lain, bukan kuasa lain, melainkan Dia yang membebaskan dan berkuasa atas seluruh hidup kita.
Kedua, Allah tahu bahwa hidup beriman itu rapuh. Bangsa Israel sering sekali melupakan Allah, apalagi ketika penderitaan datang. Mereka mudah beralih kepada hal-hal lain yang seolah memberi penghiburan, padahal sesungguhnya kosong. Bukankah kita juga sering begitu? Saat masalah datang, kita lebih cepat panik, khawatir, bahkan mencari jalan pintas, daripada bersandar penuh kepada Tuhan.
Ketiga, hukum ini adalah bukti kehadiran dan partisipasi Allah dalam hidup umat-Nya. Dengan hukum itu, Allah mau umat-Nya selalu ingat: Dialah yang membebaskan, Dialah yang setia, dan hanya Dialah yang sanggup melepaskan kita dari segala perkara.
Saudara-saudara, hukum Taurat ini bukan hanya aturan dingin, tetapi ikatan relasi kasih antara Allah dengan umat-Nya. Allah yang membebaskan bangsa Israel dari Mesir, adalah Allah yang sama yang tidak pernah melepaskan kita hingga hari ini. Karena itu, marilah kita berani hiduplah dengan iman! Hiduplah dengan iman bahwa hanya Dialah Allah. Hiduplah dengan iman bahwa di tengah penderitaan dan tantangan, tidak ada satu pun yang bisa merenggut kita dari kasih dan rahmat Allah yang membebaskan. Jangan takut! Serahkanlah segalanya pada Allah yang sama, Allah yang menuntun orang percaya dari dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya.
Doa Penutup: Ya Allah yang setia, Engkaulah Allah yang membebaskan kami dari segala belenggu dan menuntun kami dalam kasih-Mu. Tolonglah kami agar berani hidup dengan iman kami hanya kepada-Mu. Tuntunlah kami agar senantiasa percaya penuh hanya kepada-Mu, dan tidak goyah menghadapi penderitaan kehidupan kami. Sebab hanya Engkau, Allah, yang berkuasa membebaskan, memulihkan, menolong, dan memelihara umat-Mu, sejak dahulu, kini, dan sampai selamanya. Untuk itu kami serahkan hidup kami hanya ke dalam tangan-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, Penebus kami yang hidup, kami bersyukur dan berdoa.
Amin.
C.Pdt. Randi Simbolon, S.Si (Teol)- LPP II di Biro Sekolah Minggu HKBP
Renungan Harian HKBP | 8 Oktober 2025
Renungan Harian Marturia HKBP, Rabu 8 Oktober 2025
Shalom. Selamat Pagi ibu/bapak, saudara/i yang terkasih di dalam Kristus Yesus, di mana pun saat ini kita berada. Sebelum kita memulai segala aktifitas kita, kita berdoa!
Doa Pembuka: Bapa kami yang bertahta di dalam Kerajaan Surga, yang kami kenal di dalam Yesus Kristus. Kami bersyukur untuk hari baru yang Tuhan berikan kepada kami. Kami boleh menikmati malam yang indah, begitu juga dengan pagi yang indah ini, semua itu hanya karena AnugerahMu yang selalu mengalir dalam kehidupan kami. Sebelum kami memulai segala aktivitas kami hari ini, kami mau bersekutu denganMu melalui Firman yang akan kami dengar, bukalah hati dan pikiran kami supaya dapat mengerti dan memahaminya. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa, Amin.
Ibu/bapak, saudara/i yang terkasih, Firman Tuhan yang menyapa kita hari ini tertulis dalam Wahyu 15 : 3 “Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah dan nyanyian Anak Domba, bunyinya : Besar dan ajaib segala pekerjaanMu, ya Tuhan Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-jalanMu, ya Raja segala bangsa!”
Pujilah Tuhan yang Berkuasa di Segala Zaman
Saudara/I yang terkasih dalam Kristus.
Mungkin kita pernah mendengar sebuah lirik lagu paduan suara yang menyatakan demikian : “Tuhan, berapa lama aku ditinggalkan? Tuhan, berapa lama lagi Engkau sembunyi dariku? Sampai kapan aku khawatir? Sampai kapan aku bersedih? Tuhan, jawablah aku, pulihkan aku. Menggambarkan penderitaan, kesengsaraan yang dirasakan seseorang dalam hidupnya, namun berakhir pada suatu pengharapan dan kepercayaan akan kuasa dan kesetiaan Tuhan.
Demikianlah gereja pada masa penulisan Kitab Wahyu yang sedang mengalami beberapa penganiayaan dan penganiayaan tersebut masih berlanjut hingga saat ini di beberapa negara. Banyak orang Kristen masih dianiaya dan dibunuh karena iman mereka kepada Yesus. Dunia mereka juga dipenuhi dengan banyak kekerasan, kebencian, dan keegoisan. Hal yang sama juga terjadi saat ini. Kita mengalami tragedi yang terjadi di negara kita sendiri
Namun jawaban yang kita dapatkan atas pertanyaan “Berapa lama semua ini akan dibiarkan?” sama dengan jawaban yang didapat Ayub. Jawaban atas pertanyaan tentang penderitaan kita, satu-satunya jawaban, adalah sifat-sifat Allah.
Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu: Ketika kita dihadapkan dengan kebesaran alam, dan seluruh ciptaan, kita perlu menyadari bahwa Tuhan menciptakan semuanya. Dia menciptakan segala sesuatu dalam satu firman dari mulut-Nya. Susunan bahkan blok bangunan kehidupan yang paling dasar jauh melampaui pemahaman kita saat ini, apalagi kompleksitas yang lebih dalam dari pikiran manusia. Pekerjaan Tuhan juga mencakup peristiwa-peristiwa ajaib yang mengikuti umat-Nya di seluruh kitab suci.
Demikianlah yang dimaksud dengan Firman Tuhan hari ini, “menyanyikan nyanyian Musa” nyanyian yang memiliki dua judul : nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba. Nyanyian Musa mengingatkan kita pada keluaran bangsa Israel dari Mesir (Keluaran 15). Saat itu, umat Allah baru saja menyaksikan kuasa Tuhan yang memecahkan laut Teberau dan menyelamatkan mereka dari tangan Firaun. Di sisi lain, “nyanyian Anak Domba” menunjuk kepada kemenangan Kristus atas dosa dan maut.
Tidak ada yang tidak mampu dilakukan Tuhan. Seperti pepatah kuno yang sering digunakan kaum Atheis: “Bisakah Tuhan menciptakan batu yang begitu besar sehingga Dia tidak bisa mengangkatnya?” Jawabannya adalah ya, Dia bisa menciptakan batu yang begitu besar sehingga Dia tidak bisa mengangkatnya, tetapi Dia akan mengangkatnya. Tuhan Mahakuasa.
Di tengah dunia yang penuh pergumulan, berita duka, dan ketidakpastian, hidup sering kali sulit, banyak hal buruk terjadi, dan mungkin kita bertanya “Sampai kapan Tuhan!?” Sekarang kita harus percaya bahwa Tuhan memegang kendali, dan bahwa Dia baik.
Biarlah setiap langkah kita hari ini menjadi bentuk pujian dalam perkataan, tindakan, dan kasih yang kita tunjukkan kepada sesama. Sehingga kehadiran kita boleh menjadi saluran berkat bagi sesama kita, karena Dia adalah Tuhan yang berkuasa di segala zaman. Amin.
Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Tuhan Allah kami, terima kasih untuk Firman yang telah kami dengar hari ini. Ajarlah kami untuk senantiasa dimampukan menjadi terang dan garam kemanapun kaki kami pergi. Mampukan kami menyatakan kasih kepada sesama, sebagaimana kasihMu yang telah kami rasakan dalam kehidupan kami. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa dan beryukur. Amin
Kasih setia dari Tuhan Yesus Kristus, anugerah dari Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai kita sekalian, Amin.
C.Pdt. Mariani A. Siagian, S.Th- LPP III di Kantor Sekjend HKBP
Renungan Harian HKBP | 7 Oktober 2025
Renungan Harian Marturia, 07 Oktober 2025
Doa Pembuka: Kita berdoa! Allah Bapa yang bertahta dalam kerajaan Surga, terima kasih atas berkatMu kepada kami hingga hari ini, sebentar kami akan mendengarkan FirmanMu. Utuslah Roh KudusMu ke dalam hati kami, agar kami dapat memahami FirmanMu sesuai dengan kehendakMu. Amin.
Firman Tuhan yang menyapa kita hari ini tertulis dalam Kejadian 4:7. “Apakah mukamu tidak akan berseri-seri jika engkau berbuat baik? Namun, jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintai di depan pintu. Hasratnya tertuju kepadamu tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Demikian Firman Tuhan.
Saudara-saudari yang terkasih, emosi dan perasaan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari setiap orang. Karena itu, merasa bahagia, sedih, takut, kecewa, dan marah adalah hal yang wajar. Namun, tidaklah wajar apabila perasaan dan emosi itu mengontrol kehidupan kita. Sebab kita memiliki kendali penuh atas emosi, perasaan dan tindakan kita.
Hal ini juga yang tergambar dalam Firman Tuhan hari ini yang disampaikan sebagai peringataan kepada Kain, yang hatinya sedang panas dan mukanya muram karena persembahannya ditolak. Ketika rasa iri dan dengki kepada adiknya Habel, telah memicu kobaran amarah yang membuatnya gelap mata dan berniat untuk membunuh adiknya. Seperti halnya Kain, kita pun, tentu pernah merasa marah karena hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan, hingga amarah itu berujung pada dosa seperti berkata kasar, berlaku kasar dan lain sebagainya. Karena itu, Peringatan kepada Kain dalam Firman ini adalah peringatan bagi kita semua.
Tuhan dalam Firman ini, menggambarkan dosa seperti binatang buas yang siap menerkam yang memiliki keinginan kuat untuk menguasai kita dan Tuhan menekankan tanggung jawab kita. Kita memiliki pilihan, dikontrol oleh amarah dan tunduk kepada dosa atau mengendalikan emosi tersebut sebelum berkembang menjadi tindakan yang merusak diri kita dan orang lain.
Oleh karena itu, pesan Firman Tuhan hari ini, kendalikanlah dirimu dalam segala hal. Jangan biarkan amarah mengontrol tindakanmu. Teruslah mengarahkan dirimu pada tindakan yang benar, mengolah emosi negatif dengan kesadaran dan terus menunjukkan ketaatan kepada Tuhan dengan selalu memilih untuk berbuat baik dalam situasi apapun. Amin.
Doa Penutup: Allah Bapa, yang bertahta dalam kerajaan Surga, terima kasih atas FirmanMu yang telah kami dengarkan, Kiranya Engkau memampukan kami menerapkannya di dalam kehidupan kami, dan Sertailah kami Tuhan dalam kegiatan sepanjang hari ini, Dalam Kristus kami berdoa, Amin.
C.Pdt. Vinance Sihombing, S.Th- LPP I di Biro TIK HKBP
Renungan Harian HKBP | 6 Oktober 2025
Renungan Marturia HKBP, Senin 6 Oktober 2025
Doa Pembuka: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan Kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian! Amin.
Nast Renungan: Senin, 6 Oktober 2025
Ibrani 1: 14:
“Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?”
Bapak ibu saudara/ saudari yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus. Kiranya kita semua tetap dalam lindungan Tuhan, penuh sukacita dalam melakukan aktivitas kita dimana pun kita berada.
Renungan kita hari ini, haruslah kita baca dan pahami mulai dari ayat yang ke 5-14. Agar kita benar-benar mengerti dan memahami apa yang ingin disampaikan oleh penulis Surat Ibrani ini. Dimana tak satu pun dari apa yang diciptakan oleh Allah lebih unggul dari Yesus Kristus, Anak Bapa. Bahkan para malaikat yang disebut-sebut sebagai pelayan Allah. Tak jarang juga kita mengatakan bahwa malaikat menjadi perantara manusia dengan Allah. Dimana, secara tidak langsung kita menganggap bahwa malaikat itu adalah ciptaan yang lebih hebat dan suci ketimbang manusia itu sendiri. Manusia dianggap pelaku dosa yang lebih cenderung berbuat jahat, berbuat apa yang tidak disenangi oleh Allah, sedangkan malaikat adalah makhluk suci dan kudus karena lebih dekat dengan Allah. Pemahaman demikianlah yang muncul kepada orang Yahudi yang fanatik, yang sering menentang kehadiran kuasa Yesus Kristus sebagai Juruselamat manusia. Itulah sebabnya nats renugan kita hari ini ditegaskan oleh penulis Surat Ibrani ini.
Penulis menyatakan bahwa tak satupun nas Alkitab mengatakan bahwa malaikat disapa sebagai Anak. Bahkah Yesus sendiri yang adalah Anak Bapa yang diutus ke dunia ini, mengatakan kepada para murid-Nya, bahwa Allah adalah Bapa-Nya. Sehingga sudah jelas yang terjalin adalah hubungan langsung Yesus dengan Allah, bukan diperantarai oleh malaikat. Bahkan segala makhluk juga harus sujud menyembah Anak, yaitu Yesus Kristus. Bahkan para malaikat pun diciptakan untuk melayani manusia yang harus memperoleh keselamatan.
Dengan demikian bapak, ibu, saudara/saudari yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus. Nats renungan kita hari ini menegaskan bahwa tidak ada sosok, atau bahkan kuasa yang melebihi Yesus Kristus. Bahkan sekalipun untuk dibandingkan, tidak satupun dari ciptaan itu yang layak untuk diperbandingkan dengan Yesus Kristus, sang Juruselamat. Dengan pemaparan nats ini juga, saya menjadi memikir-mikirkan bahwa: jika malaikat yang hakekatnya adalah utusan Allah untuk melayani Anak, melayani manusia yang harus memperoleh keselamatan tersebut, bukanlah makhluk yang lebih besar dan kudus dari manusia itu sendiri. Bukanlah sosok yang harus disembah agar memperoleh keselamatan itu sendiri. Mengapa umat manusia masih saja sering mencari-cari keselamatannya sendiri dari apa yang ada di dunia ini? Sesungguhnya sudahlah jelas, bahwa keselamatan itu hanya dan akan kita peroleh dari Yesus Kristus saja. Tanpa melalui Dia, tidak ada keselamatan bagi umat manusia. Hukum Taurat? Perbuatan baik? Ahlak? Budi Pekerti? Atau bahkan keaktifan pelayanan sekalipun tidaklah cukup membawa kita pada keselamatan itu. Namun, jika kesemuanya itu yang kita terima oleh karunia Bapa haruslah kita hidupi atas dasar kasih yang dari Yesus Kritus. Karena sekali lagi, hanya oleh melalui Dialah kita memperoleh keselamatan.
Sehingga, bagaimanapun kehidupan kita hari ini. Apa dan bagaimana kita mengusahakan kehidupan kita. Marilah kita menujukkan bahwa hidup kita adalah hidup yang didasari, yang dikaruniai oleh kasih dan kuasa Yesus Kristus. Sehingga kita, satu persatu dari kita adalah bagian dari yang dilayani oleh roh-roh yang diutus-Nya kepada yang menerima keselamatan. Amin.
Doa Penutup: Terima kasih ya Bapa, atas firman-Mu yang telah bersekutu dengan kehidupan kami. Kami kembali sadar bahwa tidaklah ada sosok atau kauasa yang dapat dibandingkan dengan kuasa-Mu. Hanya Engkaulah sumber pertolongan dan keselamatan kami. Kasih-Mulah yang hidup dalam kehidpan kami. Layakkanlah kami menjadi orang-orang yang menerima keselamatan yang diberikan oleh Anak-Mu. Didalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa dan mengucap Syukur. Amin.
Pdt. Filemon F. Sigalingging, S.Th- Fungsional di Kantor Ephorus HKBP
Renungan Lainnya
Renungan Harian HKBP | 14 Oktober 2025
Renungan Harian HKBP | 13 Oktober 2025
Renungan Harian HKBP | 11 Oktober 2025
Renungan Harian HKBP | 8 Oktober 2025
Renungan Harian HKBP | 9 Oktober 2025
HKBP Channel
Video Terkait Lainnya

34:11

34:13

49:11

58:01

6:13

12:37

13:35

3:33

15:52

15:10
