Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST., menyerukan agar seluruh warga HKBP membangun kepedulian dan empati bagi korban yang terdampak bencana di berbagai wilayah di Sumatera. Seruan tersebut disampaikan pada rangkaian acara bertajuk Pesta Bolon 2025 di HKBP Resort Jatisampurna Distrik XIX Bekasi, Minggu (30/11/2025). Acara tersebut mencakup Mameakhon Batu Ojahan (MBO) dan Mangompoi atau peresmian gedung baru bertempat di HKBP Jatisampurna, Jl. Alternatif Cibubur-Cileungsi, Jatikarya Sampurna Bekasi.
Seluruh rangkaian perayaan dipimpin langsung oleh Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, didampingi Praeses Distrik XIX Bekasi, Pdt. Henri Napitupulu, M.Th, serta Pendeta Resort Jatisampurna, Pdt. Tony Wakson Pakpahan.
Persiapan penyambutan telah dilakukan sejak pagi. Mulai pukul 07.00 WIB, jemaat, panitia, sintua, pelayan kategorial, hingga anak-anak Sekolah Minggu telah mengambil posisi masing-masing di halaman gereja. Penyambutan disusun dalam bentuk prosesi liturgis sesuai tata HKBP. Penyambutan Ephorus ditandai dengan nyanyian BE HKBP No. 247 “Sai Hehe Ma Hamuna”, yang dibawakan untuk mengiringi perjalanan prosesi dari halaman gereja menuju pintu masuk. Barisan penyambutan terdiri dari pelayan khusus, sintua, panitia Pesta Bolon 2025, dan beberapa kelompok kategorial yang telah ditetapkan dalam tata acara.
Rangkaian penyambutan meliputi: pengalungan bunga kepada Ephorus dan Praeses, pemberian bunga pangku, pelepasan burung merpati sebagai tanda dimulainya rangkaian acara, penandatanganan prasasti sebagai bentuk dokumentasi peresmian kegiatan hari itu.
Pada pukul 07.30 WIB, barisan prosesi bergerak menuju pintu gereja untuk melaksanakan upacara peresmian dan pembukaan pintu gedung. Upacara ini diawali dengan pengguntingan pita yang dilakukan secara bertahap oleh: Ketua Umum Panitia, Pendeta Resort, Praeses Distrik XIX Bekasi, dan Ibu Ephorus atau yang biasa disebut Ompu Boru.
Ephorus kemudian secara simbolis membuka pintu gereja dengan menyebut Nama Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ephorus menyatakan bahwa bangunan gereja tersebut layak digunakan sebagai tempat ibadah dan pelayanan. Setelah itu, jemaat memasuki gereja secara teratur sambil menyanyikan BE HKBP No. 14 dan BE HKBP No. 18. Seluruh fasilitas gereja siap digunakan kembali sebagai ruang ibadah, pembinaan kategorial, dan kegiatan pelayanan lainnya.
Rangkaian ibadah Minggu Adven I dipimpin dan dilayani Ompu I Ephorus HKBP bersama Praeses Distrik XIX Bekasi, Pendeta Resort, dan pelayan lainnya. Pada ibadah Koor Gabungan HKBP Jatisampurna membawakan Hymne Huria.
Dalam ibadah, Ephorus memimpin rangkaian Mameakhon Batu Ojahan. Prosesi ini merupakan bagian dari tradisi HKBP untuk menegaskan fondasi ajaran gereja serta komitmen jemaat dalam menjaga kehidupan bergereja. Sebelum meletakkan dan menahbiskan peti sebagai batu ojahan, dilakukan pembacaan Mazmur 122 oleh Ephorus Bacaan ini dipilih untuk menunjukkan sukacita umat ketika memasuki rumah ibadah. Selanjutnya pembacaan nubuat dari Kitab Yesaya oleh Praeses Henri Napitupulu sebagai pemahaman teologis tentang batu yang diuji dan menjadi dasar bangunan rohani, serta penyampaian pesan oleh Kepala Biro Jemaat Pdt. Eden Siahaan yang menjelaskan bahwa jemaat HKBP dipahami sebagai “batu hidup” yang turut membangun tubuh Kristus melalui pelayanan dan ketertiban bergereja.
Momentum penting dalam prosesi adalah pembacaan Surat Parpadanan oleh Pendeta Resort. Surat ini berisi enam komitmen jemaat dan parhalado, yaitu: Menjaga kemurnian ajaran yang tertulis dalam Batu Ojahan; Memelihara kehidupan ibadah dan pelayanan sesuai firman Tuhan; Mendidik generasi berikut agar tetap setia pada pengajaran Kristen; Menjaga kebersihan dan ketertiban gereja.; Menghindari tindakan yang bertentangan dengan tata kehidupan bergereja; Menyerahkan diri pada aturan dan keputusan HKBP.
Setelah pembacaan, jemaat menyatakan pengakuan komitmen secara bersama-sama. Bagian ini menjadi penegasan bahwa Mameakhon Batu Ojahan bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi bentuk penguatan struktur kehidupan gerejawi.
Pada tahap akhir prosesi, Ephorus melakukan peneguhan terhadap Batu Ojahan. Dalam doa khusus yang dipimpin, Ephorus memohon agar jemaat Jatisampurna tetap teguh dalam pelayanan, disiplin dalam kehidupan bergereja, serta mampu menghadapi dinamika pelayanan di masa mendatang.
Seusai ibadah, rangkaian kegiatan berlanjut dengan perayaan di Aula atau Sopo Godang. Agenda perayaan menyangkut sesi foto bersama Ephorus dan pelayan, penyampaian kata sambutan, jamuan makan siang disertai hiburan musik, tortor pembuka oleh Ephorus, penyematan pin emas bagi beberapa penerima, pemberian penghargaan untuk jemaat perintis dan pendeta yang pernah melayani, beberapa sesi mangulosi, penampilan trio dan penyanyi rohani, tortor bersama para tamu undangan.
Keseluruhan kegiatan dipersiapkan Panitia Pesta Bolon 2025 yang dipimpin Palmer Situmorang, SH, MH, Ph.D. Panitia bekerja melalui sejumlah bidang seperti acara, konsumsi, perlengkapan, keamanan, bidang dana, transformasi, dan humas.
Rangkaian acara ini juga menjadi bagian dari implementasi Tahun Transformasi 2025, yang menekankan pembinaan jemaat, peningkatan kualitas pelayanan, dan penataan kehidupan organisasi di seluruh HKBP.



















