Jakarta Timur (14/12) – Penantian panjang selama 35 tahun yang dilalui jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Resort Pondok Kelapa akhirnya berbuah manis. Gedung Gereja HKBP Resort Pondok Kelapa, Jakarta Timur, resmi digunakan setelah melalui rangkaian ibadah dan peresmian yang dipimpin langsung Ompu I Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST., Minggu, 14 Desember 2025.
Peresmian gereja tersebut dirangkaikan dengan Ibadah Minggu Adven III, Mameakhon Batu Ojahan (MBO), serta Mangompoi Gedung Gereja. Acara berlangsung di Gedung Gereja HKBP Resort Pondok Kelapa, Jalan Pondok Kelapa Timur Dalam, Jakarta Timur, dan dimulai sejak pukul 09.00 WIB.
Prosesi ibadah diawali dengan penyambutan Ephorus HKBP setelah penutupan peti di konsistori. Anak-anak Sekolah Minggu mengalungkan bunga, sementara tortor yang dibawakan anak dan remaja menyambut kehadiran Ephorus sebagai simbol keterikatan iman, budaya, dan lintas generasi.
Momentum bersejarah tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti MBO dan Mangompoi Gedung Gereja oleh Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Pdt. Oloan Nainggolan, Pendeta Resort Pdt. Albert D. Manalu, Ketua Pembangunan St. Max Donald Hutajulu, serta Ketua Panitia St. Binsar Turnip.
Istri Ephorus, Inang Pdt. Victor Tinambunan boru Pangaribuan, mendapat kehormatan menggunting pita, yang dilanjutkan dengan pembukaan pintu gereja oleh Ephorus. Dengan prosesi tersebut, gedung gereja secara resmi dibuka dan digunakan oleh jemaat setelah puluhan tahun menanti.
Dalam khotbahnya, Ephorus HKBP menegaskan bahwa sukacita iman harus diiringi dengan pertobatan nyata dalam kehidupan sosial. Ia mengajak seluruh warga HKBP menjadi pelopor pertobatan terhadap berbagai penyakit sosial, seperti korupsi, perjudian, serta krisis ekologis.
“HKBP harus tetap memiliki keprihatinan dan kepedulian kepada para korban bencana ekologis. Kita harus berjuang bersama demi perbaikan ekologis,” kata Victor Tinambunan.
Usai khotbah dan persembahan kedua, Ephorus HKBP didampingi Praeses serta Kepala Biro Jemaat Pdt. Eden Ramses Siahaan memimpin ibadah MBO. Ibadah ini ditandai dengan pernyataan janji dan komitmen parhalado serta jemaat untuk setia dalam persekutuan gereja, yang kemudian disimbolkan dengan prosesi memasukkan peti ke dalam altar gereja.
Setelah itu, Ephorus memimpin acara Mangompoi Gedung Gereja yang ditandai dengan pembacaan liturgi pentahbisan gereja oleh perwakilan para pendeta yang hadir.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo hadir dan secara langsung meresmikan gereja tersebut. Kehadiran Pramono menjadi perhatian publik mengingat panjangnya proses perizinan yang harus dilalui HKBP Pondok Kelapa.
Dalam sambutannya, Pramono secara terbuka mengakui buruknya proses perizinan rumah ibadah yang dialami jemaat.
“Gereja ini baru bisa digunakan setelah proses perizinan yang memakan waktu 35 tahun. Dan itulah yang memang harus diperbaiki. Saya tegaskan ini adalah PR bersama yang harus diselesaikan,” ujar Pramono.
Ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jakarta untuk bersikap adil terhadap seluruh pemeluk agama.
“Saya akan menjadi gubernur bagi semua agama. Tidak boleh lagi ada pembangunan rumah ibadah yang ditahan-tahan jika persyaratannya sudah lengkap,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Pramono secara menyatakan meresmikan Gedung Gereja HKBP Resort Pondok Kelapa. Sebagai bentuk penghormatan, Ephorus HKBP menyematkan ulos kepada Gubernur Jakarta.
HKBP Resort Pondok Kelapa menjadi contoh nyata perjuangan panjang jemaat dalam memperjuangkan hak beribadah. Selama 35 tahun, jemaat menghadapi penolakan warga sekitar serta kompleksitas perizinan. Namun, setelah warga sekitar menyatakan menerima gereja serta izin pendirian gereja diterbitkan pemerintah, pembangunan gedung dapat diselesaikan hanya dalam waktu tujuh bulan.
Rangkaian acara diiisi dengan ramah tamah, penyerahan penghargaan, penyematan ulos, serta penanaman pohon oleh Ephorus, Praeses, dan Kepala Biro Jemaat sebagai simbol komitmen HKBP terhadap kelestarian lingkungan.




















