Parmonangan (4/12) – Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, selaku Ephorus HKBP, menemui jemaat-jemaat di Kecamatan Parmonangan yang terdampak bencana ekologis. Dalam peristiwa tragis tersebut, tujuh jiwa dari HKBP Simarsahalaon meninggal dunia, yaitu 1 kaum Bapak, 3 kaum Ibu, dan 3 anak-anak, serta puluhan rumah tersapu dan mengalami kerusakan berat.
Penyaluran bantuan ini dipimpin langsung oleh Ompui Ephorus HKBP, didampingi oleh Sekretaris Jenderal HKBP, Kepala Departemen Marturia dan Praeses HKBP Distrik XVI Humbang Habinsaran, yang datang untuk menyampaikan penghiburan, mendoakan jemaat yang berduka, serta memberikan boras si pir ni tondi kepada keluarga korban sebagai tanda kasih gereja HKBP. Sejumlah bantuan juga disalurkan kepada jemaat yang menderita dan kehilangan mata pencaharian, yang diharapkan dapat meringankan beban mereka meski dalam jumlah yang terbatas. Adapun total bantuan yang dibawa berjumlah 21 paket dari Kantor Pusat HKBP ditambah 20 paket dari Distrik XVI Humbang Habinsaran, yang pada kesempatan ini juga hadir. Bantuan tersebut berupa sembako dan kebutuhan dasar lainnya yang dibagikan kepada jemaat dari beberapa huria yang terdampak: HKBP Simarsahalaon, HKBP Huta Tua, HKBP Parratusan, dan HKBP Hutajulu.
Perjalanan rombongan dari Tarutung menuju Parmonangan memakan waktu lebih dari dua jam. Sepanjang rute tersebut tampak hamparan tanah gundul dan areal monokultur ekaliptus milik Toba Pulp Lestari (TPL), serta iring-iringan truk pengangkut kayu yang lalu-lalang di jalan raya. Pemandangan ini mempertegas kondisi rentan alam Parmonangan yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk dipulihkan, itu pun jika ada kemauan dan komitmen dari berbagai pihak. Situasi ini sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat akan pentingnya terus menyuarakan keadilan ekologis. Meski saat ini HKBP berfokus pada bantuan kemanusiaan, namun bencana ekologis ini seharusnya menyadarkan kita bahwa alam juga berteriak agar dipulihkan, dan mengecam setiap ulah yang merusaknya agar tidak ada lagi keluarga yang harus berduka.
Kondisi alam di Parmonangan sudah cukup memprihatikan, masyarakat setempat juga telah menjadi korbannya. Ephorus dan rombongan yang bertemu langsung dengan para keluarga korban, khususnya dari HKBP Simarsahalaon, masih merasakan suasana duka akibat dari bencana tersebut. Melalui doa dan penghiburan HKBP diharapkan keluarga dan seluruh penduduk tetap tabah, serta tetap berpengharapan kepada Tuhan.
Selain menyerahkan bantuan, kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi HKBP untuk melihat secara langsung kondisi lapangan serta mendengar kesaksian jemaat yang selamat. Banyak warga menuturkan betapa cepatnya bencana itu terjadi dan bagaimana rumah serta harta benda mereka terseret tanpa sempat diselamatkan. Masyarakat setempat serta para jemaat yang bertemu dengan rombongan HKBP bersyukur bahwa mereka mendapatkan bantuan dan perhatian yang diberikan gereja.








