HKBP Pangombusan Rayakan Jubileum 125 Tahun


Minggu (4/8), HKBP Pangombusan Ressort Pangombusan Distrik IV Toba merayakan Pesta Jubileum 125 tahun dan Peresmian Sopo Godang HKBP Pangombusan. Ibadah dipimpin oleh Ompui Ephorus Pdt Dr Darwin Lumbantobing sebagai pengkotbah,  Liturgis Pdt Tumpak Sihaan STh (Praeses HKBP Distrik IV Toba) dan Doa syafaat dibawakan oleh Pdt Rawaty NM Sihotang STh. Acara diawali dengan prosesi dari rumah dinas pendeta menuju sopo godang HKBP Pangombusan dilanjutkan dengan penanaman pohon oleh Ompui Ephorus dan Bupati Tobasa diwakili Asisten II, pelepasan burung merpati dan pelepasan balon, penandatanganan prasati Jubileum 125 tahun HKBP Pangombusan dan Prasasti peresmian sopo Godang Jubileum 125 Tahun HKBP Pangombusan.


Dalam kotbahnya yang diambil dari Habakuk 3:14-19, Ompui Ephorus menyampaikan bahwa Firman Tuhan pada saat ini adalah ratapan meratapi pergumulan yang dihadapai Nabi Habakuk. Seperti dalam bahasa Batak yang mengatakan: “Dang tartangishon tumagon ma nitortorhon”. Ada yang membuat Habakuk bertanya-tanya. Nabi Habakuk bergumul seolah-olah Tuhan membiarkan penderitaan itu muncul. Yang menarik dalam kehidupan orang percaya adalah bahwa orang percaya bisa saja bertanya kepada Tuhan apa maksud Tuhan kenapa penderitaan bisa datang, seperti nabi Habakuk. Ada penderitaan yang diijinkan terjadi tapi ada juga yang tidak diijinkan oleh Tuhan. Maka ada petuah yang mengatakan bahwa cobaan itu adalah ujian. Kadang kita hanya mengucap syukur disaat kita bahagia, namun disaat kita susah kita lupa mengucap syukur. 125 tahun menandakan bahwa gereja yang sudah tua, tentu pasti ada suka dan duka dalam perjalanan sejarah gereja ini.  Kalau kita bersukacita kita juga harus mengingat bahwa kita juga pernah mengalami dukacita. Melalui Jubileum ini kita diajak untuk melihat kembali dimana kita dan pengalaman hidup, dimana kita saat bergumul, menderita dan bersukacita. Untuk itu, mari kita berserah diri kepada Tuhan Yesus Kristus. Mari kita bersukacita juga seperti Habakuk sebagai pengakuan iman kita kepada Tuhan.


HKBP Pangombusan berdiri 1 Agustus 1894. Sejarah berdirinya gereja ini diawali dengan keinginan akan hadirnya kedamaian dan kesejahteraan akibat dari permusuhan dan pertempuran antar kampung dan antar raja selama ini. Masyarakat di Pangombusan mendengar bahwa didaerah pinggir danau kehidupan masyarakatnya tidak ada lagi pertikaian dan hidup damai karena hadirnya agama baru yang dibawakan oleh IL Nommensen. Kerinduan itu memutuskan berangkatnya 9 orang menjumpai IL Nommensen yaitu: Raja Musa Sibuea, Ruben Sibuea, Jacob Situmorang, Willem Situmorang, Saul Manurung, Pagarigit Simatupang, Ompu Siboion Simatupang, Ompu Si Mananggalang, dohot Raja Daud Manurung. Kesembilan orang ini meminta kepada IL Nommensen agar memberikan Tuan Pandita tinggal di Pangombusan Uluan. Dengan sukacita IL Nommensen menyambut permintaaan mereka dan menanyakan kepada mereka: “Apakah ada tanah untuk tempat berdirinya gereja, sekolah dan rumah pendeta dan guru jemaat?”. Kesembilan orang itu menjawab: “Ada di Pangombusan”. Dan itulah tempat pargodungon sampai saat ini. Pendeta yang pertama melayani disana adalah Tuan Bruch (Tuan Tinggi). Statistik jemaat HKBP Pangombusan per 31 Juli 2019 adalah 478 KK: Bapak: 401 orang, Ibu: 448 orang, Anak laki-laki: 580 orang, Anak perempuan: 514 orang, dengan jumlah jemaat: 1.943 orang yang berada di 5 lunggu. Dilayani oleh seorang Pendeta, seorang Bibelvrouw, 17 Sintua, 9 Calon Sintua.


Ketua Umum Panitaia Juanda Panjaitan SE mengatakan, dalam menyambut Jubileum 125 tahun HKBP Pangombusan ini telah diadakan acara Seminar yang dibawakan oleh Sekretaris Jenderal HKBP dengan topik: “Mindset Pelayanan Era Millineal Dalam Rangka Menyambut Jubileum 125 Tahun HKBP Pangombusan. Kegiatan ini dihadiri 350 orang  yang diadakan pada Minggu (7/7). Pada tanggal 13 Juli diadakan perlombaan “Bola Cup” kepada remaja, dan mengisi ember pake gelas aqua berpasangan kepada Naposo. Tanggal 14 Juli diadakan perlombaan makan kerupuk, lomba menari bola berpasangan, lomba memindahkan karet berpasangan, lomba mengambil bola secara tim kepada anak sekolah minggu. Diadakan juga lomba antar lunggu dan penanaman pohon dan pembagian Buku Ende dan Bibel kepada seluruh jemaat. Selamat ber-Jubileum 125 tahun HKBP Pangombusan.



Pustaka Digital