Integrated Farming di Perkampungan Pemuda Jetun Silangit
Kepala pengelola Pdt. Agus Simanullang, S.Th menerangkan pengembangan lahan yang sangat luas di Perkampungan Pemuda Jetun Silangit. Letaknya strategis dan dekat dengan bandara internasional Silangit, tepat untuk pengembangan agrowisata, jelas Pdt. Agus.
Pdt. Agus menambahkan, model pengembangan agrowisata yang telah mulai dikerjakan di Perkampungan Pemuda Jetun Silangit adalah integreated farming. Di sana akan diusahakan pertanian organik, kolam biofloc, peternakan, dan penambahan taman untuk menambah daya tarik daripada pengunjung.
Diskusi mengenai dimulainya pengerjaan lahan milik HKBP di Jetun Silangit berlangsung secara virtual, Rabu (21/7/2021), langsung dimoderasi Ompu i Ephorus, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar. Lahan yang ada di tempat ini kurang efektif dipergunakan HKBP selama berpuluh tahun. Saat ini, kita berupaya mendesainnya sebagai tempat yang dapat memberi pengetahuan yang holistik bagi setiap pengunjung, sebut Ephorus pada peserta diskusi dan kepada 4 orang yang baru pulang pelatihan di House of Bread (HoB), Tangerang, Banten.
Hadir juga Hernando Wahyono dan Marves Van Basten memberi pencerahan di dalam diskusi. Diharapkan kepala pengelola dan tim pembenahan Perkampungan Pemuda Jetun Silangit mengkalkulasi secara detail setiap usaha yang akan dilakukan pada lahan tersebut. Pada diskusi selanjutnya, tim pengelola dapat menguraikannya lebih detail lagi.
Sebelumnya, pada Kamis (15/7/2021) telah berlangsung pertemuan HKBP yang diwakili Kepala Biro Pembinaan, Pdt. Dr. Enig S. Aritonang dan Pdt. Agus Simanullang dengan pihak BPODT di tempat ini. Pertemuan itu membicarakan hal yang sama, yaitu pengembangan agrowisata di Perkampungan Pemuda Jetun Silangit. Pihak BPODT sangat mendukung gagasan yang telah dikerjakan HKBP saat ini. (B.TIK)