Kadep Marturia Memimpin Ibadah Perayaan Paskah HKBP Balata

Minggu (21/4/2019), Kepala Departemen Marturia melayani ibadah raya paskah di HKBP Balata Ressort Balata Distrik V Sumatera Timur. Ibadah di HKBP Balata dilayani pada pukul 08.00 Wib dan 10.00 wib dengan menggunakan bahasa Batak Toba. Ibadah dimulai dari doa pemberangkatan dari ruang persiapan ibadah, kemudian dilanjutkan berjalan menuju gedung gereja (barisan prosesi oleh pelayan). Ibadah paskah ini dilayani oleh Diak. Linda Simorangkir pelayanan agenda, Pdt. Dr. Anna Ch. Vera Pangaribuan pelayanan Firman Allah. Ibadah di HKBP Balata ini sedikit unik dari gereja lainnya, dimana para pelayan selain pelayan agenda duduk diposisi jemaat, baik itu pengkhotbah maupun pemain musik dan songleader. Ibadah pada hari ini memenuhi kursi gereja, hanya saja ibadah pagi ada beberapa kursi yang kosong karena ibadah “buhabuha ijuk” mempengaruhi kedatangan jemaat pada pukul 08.00 wib. HKBP Balata Ressort Balata saat ini dilayani oleh tiga pelayan penuh waktu yaitu Pdt. Edison Simanjuntak (Pendeta Ressort), Pdt. Marduga Gultom (Pendeta fungsional) dan Diak. Linda Simorangkir (pelayan di TK Rogate Balata).

Dalam khotbah ibu kadep Marturia menjelaskan Injil Yohannes 20:24-31. Demikian kutipan singkatnya:

Saudara/i yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Minggu ini adalah minggu memperingati hari kebangkitan Tuhan Yesus. Kebangkitannya merupakan titik sentral pemberitaan injil Kristus. Sebagaimana rasul Paulus mengatakan dalam 1 Kor 15 : 14 "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka siasialah pemberitaan kami dan siasialah juga kepercayaan kamu." dengan demikian, maka kebangkitan Kristus sebagai bukti kemahakuasaaNya mengalahkan maut. Kita mengimaniNya itu. Namun seiring waktu berjalan, pengetahuan semakin canggih sehingga tantangan zaman semakin berat, Sudah semakin banyak orang mengandalkan pikkiran/logika/ science. Sebagaimana peristiwa ribuan tahun yang lalu telah dialami oleh merid Yesus sendiri yakni tomas yang tidak percaya akan kebangkitan Yesus Karna BELUM MELIHAT (Yoh 20 : 25b),  "Sebelum aku mencucukkan jariku kedalam bekas paku itu Dan mencucukkan tanganku kedalam lambungNya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Tomas Masih larut dalam kedukaan Dan keputusasaan Karena kemarin Yesus Padahal Yesus Sudah bangkit! Tomas belum "Move on" dari zaman old (peristiwa kesukaan Karna kematian Yesus) ke zaman now (peristiwa kebangkitan yang memberikan kekuatan untuk menghadapi kehidupan). Tomas, Maria Magdalena dan murid-murid Yesus lainnya Masih beruntung bisa berjumpa dengan Yesus setelah kebangkitanNya. Namun yang ingin ditekankan Yesus dalam nas ini adalah ayat 29b, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat Namun percaya". Seperti kehidupan orang percaya pada zaman ini bahwa walau tidak melihat Namun tetap percaya akan kebangkitan Yesus. Apa makna dari perkataan Yesus itu terhadap kita sekarang ini?

  1. Percaya kepadaNya

Pecaya kepada Yesus Kristus bukan logika Karena dia memberikan kekuatan/kuasa kepada manusia untuk menghadapi kehidupan. Percaya dengan segenap hati kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Percaya adalah jalan untuk menerima anugerahNya. Berdamai tentang kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Itulah fokus kita bukan larut pada masalah yang kita hadapi,sehingga lupa  melihat dan menyadari bahwa Tuhan sedang bekerja dan menolong kita melalui orang lain bahkan orang yang tidak dikenal.

  1. Kebangkitan Kristus memberikan KUASA

Kebangkitan Kristus bukan saja memberi kuasa untuk mengubah kehidupan  tetapi memberi masa untuk berani menhadapi kehidupan itu sendiri. Hanya orang yang tidak percaya menuntut bukti nyata. menurut sieg echert, teolog dan penafsir Jerman, Tomas adalah orang skeptis (ragu, curiga dan sinis) terhadap kebangkitan Yesus Kristus. Dia tidak percaya walau murid Yesus lainnya telah meyakinkannya bahwa telah melihat Yesus. Karakter Tomas ini bisa terjadi pada kehidupan kits sekarang ini, ketika terjadi sakit penyakit, musibah, bencana, kecelakaan, gempa, bangkrut kita mengharapkan mujizat Tuhan terjadi namun kita merasakan tak kunjung tiba sehingga bisa terjadi kita melakukan usaha-usaha lain, seperti: kedukun/orang pintar. Kita meragukan pertolongan Tuhan, kuasaNya yang bekerja, inilah yang terjadi dewasa ini. Kekristenan seperti ini disebut kekristenan ”minum susu” bukan "makan keras," ciri-cirinya : dikuasai dosa,  keinginan daging,  ketakutan, kekuatiran, mencari kebahagiaan semu, dan tidak mampu bersyukur. Ciri-ciri seperti ini meniadakan kuasa Kristus dalam hidup seseorang. Dia tidak berdaya/mampu melihat kekuatan dan kuasa Allah karna didominasi oleh keinginan duniawi.  Bangkit dari kehidupan terpuruk kepada kehidupan kuasa Allah yang menguasai hidup kita karna kuasaNya mengubah hidup lama menjadi baru. Sebagaimana Rasul Paulus yang dipanggil Tuhan untuk mengikutiNya.  Bagi Paulus bahwa hidup untuk Kristus dan mati adalah keuntungan. Belajarlah seperti Paulus yang tetap konsisten dalam iman, sebab Tuhan kita adalah Allah yang hidup dan tidak pernah meninggalkan kita.

  1. Tuhan Mahatahu kelemahan kita.

Tuhan tidak membiarkan Tomas dalam kegagalan iman tetapi Tuhan menghampirinya dan menunjukkan dirinya kepada Tomas dan berkata pada ayat 27, "Taruh jarimu disini dan lihatlah tanganku ulurkanlah tanganmu dan cucukkan kedalam lambungku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah. perkataan ini mengandung makna bahwa sekali percaya kepada Tuhan, tetplah percaya. Demikian juga kepada kita agar tetap senantiasa percaya dalam situasi apapun karna Allah memberikan suatu jaminan yakni hiduo yang kekal (Yoh 6 : 47, "Sesungguhnya barang siapa percaya,  ua mempunyai hidup yang kekal. "

Setalah ibu kadep melayani ibadah pukul 08.00 dan 10.00, dipintu gereja ibu kadep dan ibu Diakones memberikan salam kepada jemaat yang pulang atau keluar dari gereja. Ada juga beberapa dari jemaat yang meminta foto bersama dengan ibu kadep di depan gereja begitu juga di dalam gereja, tidak lupa juga foto bersama dengan parhaldo serta pelayan penuh waktu. Seusai ibadah dan doa penutup dikamar persiapan, rombongan ibu kadep dijamu makan bersama di rumah bapa Pdt. Edison Simanjuntak. Disana juga terjadi perbincangan yang hangat seputaran pelayanan di HKBP Balata yang semakin berkembangan dan perbincangan seputaran pelayanan Marturia di HKBP Balata. Diakhir diskusi ringan, ibu kadep juga mohon diri untuk melanjutkan pelayanan dan menutup pertemuan dan acara ramah tama ini dengan doa. Kiranya  pelayanan ibu kadep di minggu paskah yang pertama ini di HKBP Balata membawa semangat baru dan memberikan pengaruh bagi jemaat agar semakin percaya kepada Yesus, bahwa Dia benar sudah bangkit dan jemaat juga berani menghadapi hidup dengan situasi dan kondisi saat ini.  //JLS