Mencapai Ending AIDS Bersama ODHIV dalam TOT ODHIV Menjadi Penyuluh & Pendamping

Target ending AIDS 2030, membutuhkan kerjasama dari seluruh pihak di masyarakat, khususnya Orang dengan HIV (ODHIV), itu sendiri. Dalam rangka memberdayakan ODHIV untuk ikut terlibat aktif dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS lainnya, HKBP AIDS Ministry (HAM) melaksanakan TOT ODHIV untuk menjadi penyuluh dan pendamping.


Pelatihan ini diberikan kepada 15 ODHIV yang aktif di komunitas dukungan sebaya yang didampingi oleh HAM, dari 5 wilayah. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini, sejak tanggal 28-29 Juni ini, berlangsung di Wisma Tabor HKBP. HKBP AIDS Ministry, setiap tahun melaksanakan kegiatan ini, dengan tujuan untuk mendorong kesadaran kolektif untuk mencegah dan mengendalikan HIV AIDS, secara khusus oleh ODHIV itu sendiri.

HAM merancang TOT ini dengan harapan, setelah menerima pelatihan ini, para ODHIV mampu dan terampil dalam mendampingi sesama ODHIV dan menjadi educator di lingkungan dan KDS (Kelompok Dukungan Sebaya), dan menjadi pembela hak ODHIV. Selain, itu melalui pelatihan ini, ODHIV diharapkan dapat menjangkau dan membangun kesadaran kelompok berisiko untuk mencegah dirinya dari infeksi HIV.


Kegiatan ini diawali dengan ibadah yang dilayankan oleh Biv. Marista Siagian dan dibuka oleh Sekretaris eksekutif HKBP AIDS Ministry, Diakones Berlina Sibagariang. Dalam kata sambutannya, beliau mendorong peserta untuk aktif dalam semua proses pelatihan ini. “Pakailah kesempatan ini untuk melengkapi diri dan belajar menjadi pendamping dan penyuluh, sehingga ending AIDS 2030 tercapai”, paparnya. Beliau juga menambahkan bahwa, mereka yang terpilih diharapkan dapat menjadi mitra HKBP dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian HIV AIDS.

Hari pertama, peserta menerima tiga sesi. Sesi pertama topic situasi HIV saat ini dan informasi dasar HIV AIDS oleh Diakones Adha Pratiwi Sianturi. Topic pencegahan HIV saat ini (ABCDE, PrEP, Condom, TaSP, U=U), disampaikan oleh Diakones Berlina Sibagariang. C. Diak Nadia Manurung, menyampaikan “SOGIESC”, yang terdiri dari Orientasi seksual, indentitas gender, ekspresi gender, karakterikstik seksual, perilaku seksual, disampaikan oleh. Tujuannya agar ODHIV mengenal berbagai macam indentitas gender, orintasi seksual, dan tidak menghakimi melainkan saling menghargai dan menolong.

Berbagi pengalaman dan sharing pergumulan ODHIV masing-masing dilaksanakan pada malam hari. Pada kesempatan ini, setiap ODHIV belajar mengungkapkan tantangan dan pergumulan yang mereka hadapi sebagai ODHIV.


Hari kedua dilanjutkan dengan sesi “VCT ” dan Kepatuhan ARV, Voluntary Counseling and Testings oleh dr. Tihar Hasibuan, MARS. Lalu sesi ke dua . Sesi Pendampingan ODHIV diberikan oleh Diak. Melda Simanjuntak dan Sitto Sihite, agar peserta dapat mendampingi ODHIV sebagai sesama yang setara.

HAM, hingga kini mendampingi 5 KDS, yang ada dibeberapa wilayah, seperti Kabupaten Toba, kabupaten Tapanuli Utara, kabupaten Humbang, Kabupaten Sibolga, dan kabupaten Samosir. Di akhir sesi, Apul Siburian, seorang ODHIV yang sudah membuka status, membagikan kisahnya kepada ODHIV yang hadir dan mendorong mereka untuk hidup sehat agar menjadi teladan bagi sesama ODHIV.

Dalam akhir kegiatan ODHIV mendiskusikan dan menyampaikan rencana tindak lanjut yang akan mereka laksanakan di komunitas mereka masing-masing. Seluruh peserta menyampaikan strategi mereka untuk mencegah penularan HIV AIDS, mendampingi ODHIV dan menguatkan komunitas.

Kegiatan TOT ini diakhiri dengan ibadah penutup dan penyerahan sertifikat oleh dr. Tihar Hasibuan. Kita berharap, melalui kegiatan ini, semakin banyak educator dari ODHIV untuk membangun kesadaran masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS untuk mencapai ending AIDS 2030.

HKBP menjadi berkat bagi dunia

*Beberapa foto disensor untuk menjaga privasi peserta*


Pustaka Digital