Meriahnya Pesta Yubileum 100 Tahun HKBP Lawe Ponggas

Dengan penuh sukacita dan apresiasi yang tinggi seluruh jemaat HKBP Ressort Lawe Ponggas Distrik XII Tanah Alas merayakan Pesta Yubileum 100 Tahun dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Pdt David F Sibuea MTh DMin pada Minggu (24/6/2018). Pada hari sebelumnya, Sabtu (23/6), Sekjen melakukan kunjungan pastoral dan memberikan motivasi semangat hidup kepada majelis jemaat (parhalado), perwakilan setiap seksi dan remaja-pemuda HKBP Lawe Sigalagala yang kini dipimpin oleh Pdt Bintan Siagian.

Kegiatan yubileum ini disambut dengan cuaca cerah dan suasana yang teduh. Satu hari sebelum acara puncak, HKBP Lawe Ponggas menyelenggarakan seminar sehari oleh narasumber Pdt Dr Victor Tinambunan dan Profesor Albiner Siagian dengan topik Arti dan Makna Yubileum. Warga jemaat juga dibekali pengetahuan sejarah awal mula masuknya kekristenan, berdirinya gereja hingga berkembangnya budaya Batak di daerah Lawe Ponggas melalui acara Malam Evangelisasi Yubileum.

Seusai prosesi menuju gedung gereja, penandatanganan prasasti peringatan yubileum 100 tahun oleh Sekjen Pdt David Sibuea dan Pendeta HKBP Lawe Ponggas Pdt Benny Bonaniaek Siagian SSi. Pelepasan burung merpati sebagai simbol, HKBP Lawe Ponggas selalu siap menjadi pelopor perdamaian bagi dunia. Penanaman pohon sebagai wujud nyata HKBP Lawe Ponggas juga bersahabat dengan alam dan selalu merawat lingkungan hidup serta ciptaan Tuhan. Di depan gedung gereja, anak sekolah minggu telah melakukan penyambutan kepada barisan prosesi dan menghantarkan seluruh barisan prosesi, warga jemaat dan undangan memasuki gedung gereja.

Di dalam khotbah yang didasarkan dari Mazmur 104: 19 – 30 dengan Topik Minggu Allah Berkuasa atas Seluruh CiptaanNya, Pdt David Sibuea menyuarakan bahwa Tuhan memang maha besar dan patut dipuji. Tuhan menjadikan alam dan segala makhluk patuh kepadaNya. Allah mengurus semua ciptaanNya dengan kebaikan. Karya Allah itu adalah mulia dan semua makhluk tetap bergantung padaNya yang memberi dan mengambil hidup. Karenanya, Allah yang maha besar patut dipuji orang benar dan ditakuti orang berdosa. Kemuliaan Allah dalam puji-pujian. “Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya,” ujarnya.

Pemazmur bernazar bahwa ia akan menyanyikan pujian bagi Allah sepanjang hidupnya. Kerinduannya agar orang-orang jahat dilenyapkan sejalan dengan konsepnya tentang kebaikan ciptaan Allah. “Kita patut merenungkan kemahakuasaan Tuhan di dalam kehidupan ini. Tuhan berkuasa atas seluruh ciptaanNya. Tuhan mengendalikan seluruh ciptaan dengan kuasa yang ada padaNya. Memahami kuasa Pencipta dunia dengan segala isinya, bagi pemazmur tiada lagi kuasa yang melampauiNya,” jelasnya.

Kekuasaan Tuhan bukan hanya menciptakan dunia tetapi Ia juga memeliharanya. Merenungkan kuasa Tuhan, yang dilakukan pemazmur adalah bernyanyi, mengungkapkan rasa kekagumannya, dan tentunya dalam sukacita. Manusia adalah bagian dari ciptaanNya. Dengan demikian, hidup kita berada dalam pengendalian Tuhan. “Kita tidak berkuasa atas segala yang terjadi dalam hidup ini. Karena itu, kita senantiasa menyerahkan hidup ini dalam pengendalian Tuhan. Satu hal yang patut kita lakukan dalam hidup ini adalah memuji dan memuliakan Tuhan dalam seluruh kehidupan ini,” tuturnya.

Sumber hidup seluruh ciptaan ada di tangan Allah. “Apa yang kita tanam, petik, dan makan merupakan pemberian Tuhan. Sebab itu, seluruh ciptaan harus tunduk pada otoritas Allah. Cara kepatuhan manusia sebagai ciptaan Allah yang mulia adalah memelihara dan melindungi alam semesta dari tindakan orang-orang yang ingin mengeksploitasi alam dengan sewenang-wenang. Bila setiap orang memiliki kesadaran untuk merawat alam, maka segala sesuatunya akan terasa indah dan harmonis,” paparnya.

Seusai acara kebaktian, dilanjutkan dengan kata-kata sambutan diikuti dengan menyematkan ulos kepada jemaat yang memberikan sumbangan untuk pembangunan gereja. Di depan gedung halaman gereja seluruh jemaat dan para undangan makan bersama sebagai tanda sukacita kebersamaan atas pesta perayaan ini.

Gereja membagi-bagikan kue ulang tahun kepada seluruh jemaat. Tampak sejumlah anak-anak sekolah minggu saling memperebutkan kue ulang tahun yang dibagikan oleh Ibu Sekjen YA Br Hutagaol sehingga acara semakin meriah dan semarak. Acara demi acara pun berjalan dengan baik dan tetap diikuti seluruh jemaat hingga diakhiri dengan tortor bersama yang dibawakan oleh setiap weijk.

Penulis : Pdt. Jona Togatorop STh | Sekhus Sekretaris Jenderal HKBP

Biro Informasi / DM

Pustaka Digital