Ompu i Ephorus Torehkan Sejarah Pada Perjalanan Pendidikan Teologi HKBP

Pelantikan Pengurus Yayasan Sekolah Tinggi Teologi merupakan peristiwa bersejarah dalam perjalanan Pendidikan Teologi di HKBP. Pelantikan Pengurus diselenggarakan di HKBP Siantar Kota, Sabtu (13/4/2023).

Melihat kilas balik sejarah perjalanan pendidikan teologi HKBP disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan dan tuntutan zaman.

Di era misionaris, tahun 1868, Sekolah Guru berdiri di Parau Sorat, kemudian berubah menjadi Seminarium yang berdiri di Pansurnapitu tahun 1877. Seminarium ini dipindahkan ke Seminarium Sipoholon tahun 1901. Kebutuhan pelayanan terhadap kaum perempuan sangat penting untuk ditingkatkan, HKBP mendirikan Sekolah Bibelvrow tahun 1934, yang berpindah ke Laguboti tahun 1938. Setelah Indonesia mengawali kemerdekaannya sebagai suatu bangsa, HKBP mendirikan Universitas Nommensen pada tahun 1954 dengan fakultas teologi sebagai fakultas pertama di Pematangsiantar. Pada tahun 1971, HKBP mendirikan Sekolah Diakones di Balige.

Karena sesuatu hal, fakultas teologi Universitas HKBP Nommensen berdiri sendiri menjadi Sekolah Tinggi Teologi HKBP pada tanggal 12 April 1978 di Pematangsiantar.

Sejak itu HKBP memiliki lima lembaga pendidikan Teologi yaitu Sekolah Guru Huria (SGH) menjadi Sekolah Tinggi Guru Huria (STGH), Sekolah Tinggi Teologi (STT), Sekolah Bibelvrow menjadi Sekolah Tinggi Bibelvrow (STB), Sekolah Diakones menjadi Sekolah Tinggi Diakones (STD) dan Sekolah Pendeta. Namun Sekolah Pendeta dibuka sesuai dengan kebutuhan pelayanan kependetaan di HKBP. 

Pada tahun 2023, HKBP menutup Sekolah Pendeta dan empat lembaga teologi lainnya tetap berdiri. Karena tuntutan kemajuan pendidikan teologi oleh Pemerintah Indonesia dan pembiayaan, Ompu i Ephorus, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar mengusulkan kepada rapat Majelis Pekerja Sinode (MPS) agar Keempat lembaga teologi dinaungi satu Yayasan ( 7-9 /2/ 2024). Rapat MPS menyetujuinya, termasuk menyetujui pengurus Yayasan yang diusulkan Ompu i Ephorus.



Penyatuan ini sebagai torehan sejarah dari Ompu i Ephorus terhadap perjalanan pendidikan teologi di HKBP. Sebab percakapan tentang penyatuan lembaga teologi telah berlangsung berpuluh-puluh tahun.






Penyatuan lembaga-lembaga teologi sebagai peristiwa sejarah ditandai dengan pelantikan Pengurus Yayasan Sekolah Tinggi Teologi HKBP.

Pengurus yang dilantik adalah sebagai berikut:

Ketua Umum : Pdt. Daniel Taruliasi Harahap, M.Th

Ketua I : St. Ir. Albert B.M Simanjuntak, MBA

Ketua II : Josua Sagala, S.Sos

Wakil Ketua I : Dra. Sandra Sidabutar

Wakil Ketua II : Prof. Dr. Jongkers Tampubolon

Sekretaris Umum : Pdt. Dr. Jhon Kristo Naibaho

Sekretaris : Pdt. Dr. Benny Sinaga

Bendahara Umum : St. Ir. Alusdin Sinaga

Bendahara : Chitra Rosa Herlina Panjaitan, SE

Pengawas:

Ketua : Pdt. Darwin Lumbantobing

Anggota : Pdt. Prof. Binsar Pakpahan, Ph.D.

Pdt. Maurixon Silitonga, M.Th (Praeses Sumatera Timur Ex Offico) - (B.TIK)


Pustaka Digital