Peserta Regional IV Bersemangat Sukseskan Sentralisasi Keuangan HKBP

Peserta Pembinaan dan Pelatihan Sentralisasi Keuangan Regional IV berasal dari 9  Distrik HKBP, yakni HKBP Distrik VIII DKI Jakarta, XV Sumatera Bagian Selatan, XVII Indonesia Bagian Timur, XVIII Jabartengdy, Distrik XIX Bekasi, Distrik XXI Banten, Distrik XXVII Borneo, Distrik XXVIII Deboskab dan Distrik XXXII Lampung. Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan digelar Senin (19/12/2021) di Gedung Gereja dan Sopo Godang HKBP Cijantung. Sebagian besar gereja HKBP di regional IV menjadi penyumbang terbesar kebutuhan pelayanan HKBP. Itu dimungkinkan karena warga jemaat HKBP di Regional IV memiliki penghasilan yang lebih baik.


Ompu i Ephorus, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar dalam bimbingan pastoralnya  menyadarkan semua peserta atas ketimpangan yang terjadi selama ini sampai sekarang akibat  dari desentralisasi keuangan. Di satu huria (jemaat) yang juga resort khusus, tidak memiliki jemaat cabang wilayah dapat memiliki tiga sampai  5 orang pendeta. Tetapi di daerah Tapanuli, banyak resort memiliki lebih dari 10 huria (jemaat) cabang tetapi  hanya satu orang pendeta yang melayani di sana, jelas Ompu i Ephorus.


Sasaran sentralisasi keuangan HKBP adalah menguatkan pelayanan yang berkeadilan, kesetaraan dan kekeluargaan. Dengan sentralisasi keuangan gereja-gereja yang keuangannya  lebih baik dapat membantu gereja-gereja yang finansialnya sangat minim, terang Ompu i Ephorus. Paparan yang disampaikan Ompu i sangat menggugah hati dan perasaan semua peserta di onsite dan online yang berjumlah sekitar 600 orang. Beberapa kali peserta sambut tepuk tangan dengan bimbingan Ompu i Ephorus. 


Ompu i Ephorus menyebutkan dalam menjalankan sentralisasi keuangan di bidang teknis, tim sinkronisasi dan banyak jemaat HKBP yang hebat-hebat dapat membantu jalannya Sentralisasi Keuangan. Kegagalan sentralisasi keuangan ada pada paradigma, pola pikir dan perilaku. Karena itu sudah saatnya semua pelayan dan warga jemaat mengubah paradigma, pola pikir dan perilaku demi berlangsungnya sentralisasi keuangan, ajak Ompu i Ephorus.


Manfaat sentralisasi keuangan akan dirasakan seluruh warga HKBP. Masalah-masalah akibat  dari ketimpangan, mutasi pelayan, kepentingan pimpinan dan lainnya dapat diminimalkan melalui Sentralisasi Keuangan. Keberhasilannya terletak pada kesehatian, kebersamaan dan sikap bertolong-tolongan warga HKBP, urai St. Albert Simanjuntak.



St. Marangkup Manik menerangkan sumber penerimaan sentralisasi keuangan yaitu 55 % dari 11 item persembahan sentralisasi keuangan dan jadwal pelaksanaan sentralisasi keuangan. Narasumber lain, Pdt. Dr. Enig Aritonang, St. Pinondang Simanjuntak, St. Obrin Lumbantoruan, St. Pontas Pane dan Pdt. Ferdinan menguraikan kepada peserta tentang Aturan dan Peraturan, Pedoman Pelayanan Keuangan Umum (PPKU), Peraturan kepersonaliaan dan sistem aplikasi yang berhubungan sentralisasi keuangan HKBP. 



Para narasumber menekankan inti pelaksanaan dan keberlanjutan sentralisasi keuangan ada sikap kejujuran dan kemauan berbagi semua warga HKBP. Mendengar penjelasan demi penjelasan, peserta tergugah, komit,  dan bersemangat menjalankan sentralisasi keuangan. (BTIK)

Pustaka Digital