Rapat Koordinasi Pengurus Konferensi Perempuan HKBP Periode 2020-2024 Bersama Kadep Koinonia HKBP


Jumat (26/3/2021), pengurus konferensi perempuan HKBP periode 2020-2024, datang menghadiri undangan Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga. Bertempat di ruang kerja Kepala Departemen Koinonia, di Kantor Pusat HKBP Pearaja-Tarutung, pengurus yang baru dilantik pada penutupan Konferensi Perempuan HKBP 2021, Kamis, 25 Maret 2021 ini dihadiri oleh Ketua Umum, Ev., Dra. Anita Gizelle Lubis, M.B.A., M.A., Ketua I,dr. Riana Minerva Sibarani, danSekretaris I,drg. Riani Samosir. Sementara itu, Ka. Dep. Koinonia HKBP didampingi Ka. Biro Kategorial Perempuan HKBP, Bvr. Risma Sinaga, S.Th., M.Hum., dan Ka. Biro Oikumene, Pdt. Sondang Napitupulu, M.Th.

Pertemuan atau rapat koordinasi yang pertama ini dilakukan untuk menerima arahan dari Kepala Departemen Koinonia dalam rangka merancang tonggak program yang akan dikerjakan pengurus selama satu periode ke depan. Ka. Dep. Koinonia mengatakan bahwa untuk mengawali semangat yang baru dalam pelayanan, Konferensi Perempuan perlu merumuskan misi konferensi perempuan, dalam kalimat yang singkat dan jelas, sehingga mudah diingat oleh banyak orang. Adapun slogan atau misi yang diusulkan Ka. Dep. Koinonia adalah “Perempuan HKBP: Tangguh, Mandiri, dan Berdedikasi Tinggi.” Melalui slogan ini, diharapkan para perempuan HKBP mengingat dan berusaha membuktikan bahwa dirinya tangguh, mandiri, dan berdedikasi tinggi untuk melayani di HKBP.

Sejalan dengan arahan Ka. Dep. Koinonia tersebut, Dra. Anita Gizelle Lubismengungkapkan, bahwa ketika beliau terpilih sebagai ketua umum, kerinduan hatinya untuk berbuat sesuatu bagi kemajuan perempuan HKBP terjawab. Salah satu harapannya ke depan adalah mengupayakan agar perempuan HKBP dipandang oleh orang-orang dan bisa bersinar dalam pelayanannya masing-masing. Untuk itulah Pengurus Konferensi Perempuan periode 2020-2024 bersama dengan Ka. Dep. Koinonia HKBP sepakat membentuk sebuah paltform untuk mengembangkan 8 bidang koordinasi yang telah ditetapkan pada konferensi perempuan HKBP 2021, yakni: Bidang Spiritualitas, Bidang Pendidikan, Bidang Pemberdayaan, Bidang Kesehatan, Bidang Sosial Politik, Bidang Seni Budaya dan Pariswisata, Bidang Pelayanan Digital, Bidang Ekonomi Kreatif. Pada periode ini, para perempuan HKBP yang memiliki potensi dan kompetensi akan diberdayakan di 32 distrik HKBP untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah. Pengurus yang akan menjadi koordinator di setiap bidang koordinasi, nantinya diharapkan adalah para perempuan yang memiliki keahlian khusus pada bidangnya sehingga boleh melayani secara profesional. Tidak hanya itu, setiap distrik juga akan diisi dengan sub-koordinator dari setiap bidang koordinasi. Maka, diharapkan setiap distrik akan mampu dengan cepat bergerak melakukan pelayanan sesuai dengan rancangan program pusat.

Hal ini disambut baik oleh Ka. Dep Koinonia, beliau menambahkan bahwa ini akan menjadi power bagi perempuan untuk tidak dipandang sebelah mata lagi. Artinya, pelayanan perempuan akan mendunia dan go internasional karena sudah ada bidang koordinasi masing-masing dan di setiap distrik telah ada sub-koordinator.

Pdt. Deonal Sinaga memastikan bahwa Pimpinan HKBP akan selalu mendukung program kerja Perempuan HKBP selama masih ada komunikasi dan koordinasi yang baik. Pimpinan HKBP akan membantu semua proses yang perlu dilakukan dalam pembentukan badan hukum Konferensi Perempuan HKBP, yang cukup banyak disuarakan selama konferensi berlangsung pada tanggal 24-25 Maret 2021. Pdt. Deonal Sinaga juga menyampaikan bawah suara perempuan HKBP perlu didengar sebanyak mungkin untuk dapat dilibatkan dalam pelayanan HKBP. Para perempuan hebat harus diikutsertakan dalam pelaksanaan program ini, sehingga perempuan HKBP akan mengalami kemajuan.

Kepala Biro Oikumene juga menyampaikan pesan kepada pengurus konferensi perempuan HKBP 2020-2024, bahwa salah satu program yang perlu diusung adalah kampanye kepada perempuan tentang “women support women,” mengingat masih banyak tantangan yang dihadapi para perempuan yang justru datang dari kalangan perempuan itu sendiri. Hal ini perlu menjadi tanggungjawab konferensi perempuan, sejauh manakah nanti konferensi perempuan ini menjadi tempat perlindungan para perempuan yang sedang menghadapi masalah.

Sebagai penutup, Ka. Dep. Koinonia HKBP berpesan agar tugas dan tanggungjawab ini dilaksanakan berlandaskan firman Tuhan dan kerendahan hati. Pelayanan yang bagus datang dari para pelayan yang rendah hati untuk melayani. (KDK – Chris Desina Sianturi)