Renungan Harian HKBP | 2 Februari 2024

Doa Pembuka: Marilah kita berdoa!Segala Puji dan Kemuliaan hanya bagiMu Tuhan, atas segala kebesaran dan kemurahanMu yang telah memberkati kami, sehingga hidup kami dipenuhi oleh sukacita dan damai sejahtera. KasihMu memberkati malam yang telah kami lalui dan menghantar kami di pagi yang cerah ini. Saat ini kami sudah mempersiapkan hati dan pikiran kami untuk mendengar dan menerima firmanMu yang menjadi Pelita dan terang dalam hidup kami. Buka hati dan pikiran kami serta seluruh jemaatMu yang mendengarkan renungan pagi ini melalui media elektronik, yaitu mereka yang dirumah dan di tempat pekerjaan masing-masing dimanapun berada, agar injil keselamatanMu tertanam di setiap orang yang mendengar dan memeliharanya. Hanya di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami.

Saudara yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus...

Firman Tuhan pagi ini,Jumat 02 Februari 2024,tertulis di:  Mazmur 80 : 20

Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajahMu bersinar, maka kami akan selamat.

Ale Jahowa Debata Zebaot, sai pasuang ma hami, pasihar ma bohiM, asa malua hami. 

Tema: “Doa Untuk Keselamatan Israel”


Saudara seiman di dalam Kristus Yesus Tuhan kita ....

Apakah yang telah dilakukan Umat Israel terhadap Allah dalam nats ini, sehingga Allah menghukum dan membuang mereka? Yang dilakukan Israel merusak hubungan baik dengan Tuhan, termasuk merusak hati dan pikirannya dengan cara tidak melakukan apa yang dikehendaki Tuhan, berbuat sesuka hati dan sombong, tidak menghargai perintah dan peribadahan bagi Tuhan. Tidak ada lagi pemeliharaan kasih ataupun hubungan yang baik dengan Tuhan, segala kehidupan Israel sudah mencoreng kemulian Tuhan (Maz. 80: 13-17).

Melihat kesalahan Israel, mereka harus menerima hukuman dari Tuhan yaitu penderitaan, kesusahan, jeritan dan tangis di pembuangan, di pembuanganlah Israel dibentuk dengan durasi waktu yang begitu lama, dengan tujuan agar Israel merenungkan segala kesalahan dan kembali kepada Tuhan, serta menyesali segala perbuatannya. Pembuangan yang dimaksudkan Tuhan, bukan proses kehancuran dan kematian akan tetapi sebuah proses edukasi mental, agar mereka mengenal Tuhan lebih dalam lagi melalui penderitaan yang mereka alami di pembangunan. Apabila Israel telah menyadari dan ingin kembali ke jalan yang benar maka Tuhan akan membebaskannya melalui para tangan hamba-hambaNya, dan membawanya kembali ke negeri mereka.

Kerinduan Israel akan belas kasihan Tuhan dapat kita lihat di ayat 4, 8 dan 20, jelas dikatakan: Ya Tuhan, pulihkan kami, buatlah wajahMu bersinar, maka kami akan selamat. Israel memohon sepenuhnya hanya kepada Tuhan, karena Tuhanlah satu-satunya sebagai sumber keselamatan. Permohonan ini adalah sebagai bentuk penyesalan dan pertobatan yang paling dalam, karena jauh dari jalan dan kebenaran Tuhan. Kerinduan Israel akan keselamatan itu sudah terbukti melalui ayat ini dimana harapan itu hanya ada pada Tuhan bukan pada manusia ataupun dewa-dewa baal yang ada di pembuangan. Setelah sekian lama di pembuangan, Israel menyadari bahwa bersama Tuhan ada berkat, keselamatan serta damai sejahtera, tanpa Tuhan hidup akan menderita dan senggara dan tidak mempunyai tujuan hidup, keadaan hati inilah yang dilihat oleh Tuhan dari Israel sehingga Allah membebaskannya. Tuhanlah Sumber Berkat dan Keselamatan, Sebagaimana yang tertulis di dalam Bilangan 6 : 24 – 26 “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajahnya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

 

Di tengah pergumulan tersebut, mereka sadar bahwa Tuhanlah yang menuntun mereka (ay. 2; baca juga Mzm. 23: Tuhan adalah Gembala Yang Baik). Tuhan tetap mengasihi umat-Nya meskipun mereka sedang mengalami penderitaan. Mereka tahu bahwa kesulitan tersebut merupakan akibat dari murka Tuhan akibat pemberontakan mereka (ay. 13-17). Untuk mengalami pemulihan, mereka harus kembali pada Tuhan (ay. 18-19).

Saudaraku terkasih...,

Tuhan adalah Raja dan Keselamatan bagi kita. Tuhan tidak mengingat dosa tetapi menginginkan agar kembali ke jalanNya, sebagaimana yang tertulis di Yehezkiel 33: 11a “Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Untuk menghadirkan kebaikan Allah, marilah kita sebanyak-banyaknya melakukan yang benar danyang baik kepada Tuha dan sesama, baik dipekerjaan dan rutinitas, doa, pelayanan gereja, peribadahan dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya, seperti:membantu orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Dengan kita berbuat kasih dan kebaikan, itu pertanda bahwa kita telah mempersilahkan Tuhan hadir di dalam kehidupan kita. Hidup seperti ini, merupakan jaminan kebahagian dan sukacita besar bagi kita. Ingatlah dunia tidak akan mampu memutus hubungan kita kepada Tuhan jika kita memiliki Tuhan. 

Amin.

Doa Penutup: Marilah kita Berdoa. Terimakasih Tuhan atas kebenaran firmanMu pagi ini, yang mengajarkan kepada kami bahwa, setiap perbuatan jahat tidak ada gunanya, sebagaimana Israel harus menderita dan berkesusahan akibat kejahatan. Bantu kami Tuhan agar selalu berbuat kebenaran dan kebaikan kepada Tuhan dan semua orang, agar kami dapat merasakan keselamatan yang dari Tuhan. Kebenaran dan kebaikan itu adalah Allah sendiri, jadikanlah kami umatMu menjadi pelaku kebenaran dan kebaikan kepada Tuhan dan semua orang, agar kami terhindar dari hukuman dan kesusahan.Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur.

Kasih Karunia dari Tuhan kita Yesus Kristus, anugerah dari Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus. Kiranya menyertai kita. Amin.

Gr. Tumpal A.M. Sitanggang (Kabag Biro Ibadah Musik HKBP)