Renungan Harian HKBP | 6 Juni 2023

Syalom selamat pagi Bapa/ ibu, Saudara/ i. Dimanapun berada saat ini sebelum memulai aktivitas hari ini kita terlebidahulu mendengarkan firman Tuhan, kita bersaat teduh sejenak.

 

Doa Pembuka: Kita berdoa! Kami sungguh bersyukur Tuhan atas kebaikanMu yang telah memberikan firmanMu untuk kami dengarkan hingga menjadi dasar keberimanan kami serta bertumbuh di dalam hati kami melalui hamba-hamba Tuhan, sehingga kami boleh percaya dan memegang teguh ajaran firman Tuhan yang menjadi dasar iman kami untuk menjalani kehidupan kami sebagai orang percaya. Saat ini juga kami ingin mengawali aktivitas kami dengan mendengarkan firmanMu kuasai hati dan pikiran kami Tuhan supaya kami dapat menerima dan memahami firmanMu, di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

 

Firman Tuhan untuk kita hari ini tertulis dari : Lukas 6:49 Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."

 

Seringkali dalam kehidupan kita sehari-hari kita diperhadapkan dengan pertanyaan ini Ketika kita melakukan sesuatu:  Apa alasan, motivasi, atau latar belakang kita melakukan suatu hal? Yesus bertanya pada banyak orang (termasuk kita) dengan pertanyaan ‘mengapa kita berseru Tuhan, Tuhan?’ Dari bagian pertama pada ayat ini, kita sudah bisa mengambil pelajaran dan melihat diri kita sendiri. Apakah yang mendasari kita ‘berseru’ dan mengikut Tuhan Yesus? Sudahkah benar motivasi kita? Atau kita hanya ikut-ikut orang tua kita? Kita harus memiliki dasar yang kuat untuk mengikut Kristus, memiliki prinsip yang benar, sehingga upaya kita mengikut Dia tidak menjadi sia-sia seperti yang diceritakan di dalam nats renungan ini.

Tetapi seorang yang datang pada Yesus, mendengar perkataannya, dan melakukannya. Yesus mengumpamakan orang ini sebagai orang yang mendirikan rumah dan ia meletakkan dasar rumahnya pada batu yang ada di dalam tanah. rumah yang dibangun orang ini kokoh dan tidak tergoyahkan walau air bah dan banjir melanda. Orang tipe perumpamaan Yesus ini memiliki keinginan membangun pondasi iman. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengikut Kristus adalah keinginan mencari Kristus itu sendiri, dan ia mengambil komitmen untuk mengikut Kristus, Berarti kita harus mengambil komitmen dulu untuk mengikut Dia. Orang ini juga menggali dalam-dalam untuk meletakkan dasar iman.

 

Kita pun sebagai orang percaya tidak bisa hanya sekedar percaya tetapi kita harus berusaha melakukan yang terbaik untuk meletakkan dasar iman kita dalam hati kita. Arti “dalam-dalam” berarti kita harus menempatkan iman percaya kita di dasar hati kita. Berarti iman kita tidak boleh kita dasarkan hanya pada perasaan, pada kenikmatan emosi yang dangkal, tetapi dalam, iman yang ada dalam hati kita melalui kepercayaan penuh. ‘menggali’ juga, berarti ketika kita sudah mendengar kebenaran dari Kristus, kita ‘bekerja’ atau mengusahakan untuk melakukan kebenaran itu, tidak hanya ‘sekedar tahu’ tetapi menghidupi serta melakukannya dalam kehidupan sehingga iman kita semakin bertumbuh dan semakin kokoh serta kuat untuk dapat tetap bertahan dalam segala situasi dan kondisi. Amin

 

Doa Penutup: Kita berdoa!Terima kasih Tuhan untuk firmanMu hari ini, yang boleh kami dengarkan, menjadi dasar dan acuan kami orang percaya untuk melakukan yang baik dan berkenan di hadapanMu. Agar kami tidak menjadi orang percaya yang hanya sekedar percaya, tetapi tidak mau belajar dan menggali firman Tuhan untuk memperkuat dasar iman kami. Tuhan mampukan kami untuk untuk tetap setia dan tidak jemu dan bosan mendengarkan Firman tetapi kami semakin rajin lagi untuk terus mendalami dan melakukan firmanMu dalam kehidupan kami. Amin.

Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan kasih setia Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus yang menyertai kita sekalian. Amin.

 Bvr. Pawani Panjaitan- Fungsional di Biro Sending HKBP