Renungan Harian HKBP | 7 Februari 2024


Selamat pagi bapak, Ibu dan Saudara-saudara yang kami kasihi di dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Semoga di pagi hari ini kita dalam keadaan sehat dan penuh sukacita. Saudara-saudara sebelum kita kembali melakukan pekerjaan kita sepanjang hari ini, terlebih dahulu kita akan disapa oleh Firman Tuhan, untuk itu mari kita sesaat berdoa dalam hati kita masing-masing.

 

Saat teduh………

 

Doa Pembuka : Segala puji dan hormat kami angkat kepadaMu ya Tuhan Allah Bapa kami di dalam Yesus Tuhan dan Juru selamat kami, atas berkatMu kepada kami, kami masih Tuhan izinkan menikmati kehidupan kami di pagi hari ini. Ya Tuhan kami selalu rindu akan kebenaran FirmanMu, untuk itu kami telah membuka hati dan pikiran kami agar FirmanMu dapat kami mengerti dan akan kami lakukan dalam kehidupan kami setiap hari. Terimalah doa dan permohonan kami, hanya di dalam nama Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur kepadaMu. Amin

 

Nats Rengungan : 2 Korint 9 : 6

“Camkanlah ini : Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga”

 

Bapak, ibu dan saudara-saudara, mungkin kita pernah mendengar atau telah memahami istilah “Tabur-Tuai” Hukum ini dipakai oleh Rasul Paulus sebagai motivasi bagi orang Korintus agar mereka mau memberi dengan kerelaan hati, dengan sukacita, dan tanpa paksaan. Paulus berharap agar Jemaat Korintus tidak perlu takut akan kekurangan jika mereka mau memberi, sebab Allah akan memberkati mereka yang mau memberi, bahkan mereka akan berkelimpahan dalam segala sesuatu.

Saudara-saudara, hukum tabur tuai yang dikatakan oleh Paulus dapat kita pamahami didalam sikap dan perbuatan oleh seorang petani. Seorang petani yang hendak menabur benih. Petani harus dengan rela melepaskan seluruh benih yang ada di tangannya terjatuh dan terlepas, namun benih itu tidak akan hilang begitu saja, karena di kemudian hari benih itu akan memberikan hasil yang berlipat ganda. Jika petani terus menggemgam benih itu, lalu dia melepaskannya dengan jumlah sedikit saja, maka hasil yang akan dituai nantinya, ya, hanya sedikit saja. Demikianlah halnya ketika kita diharapkan untuk mau memberi, membantu sesama kita manusia, haruslah memberi dengan sepenuh hati. Memberi sama halnya dengan menabur, oleh karena itu orang yang menabur sedikit akan menuai hasil sedikit, dan orang yang menabur banyak tentunya akan menuai hasil yang banyak.

 

Saudara-saudara, tentunya pada akhir-akhir ini, begitu banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan kita, uluran tangan kita bagi mereka yang sangat mengharapkannya. Sebagai orang Kristen yang percaya pada Yesus, kita tidak perlu takut dan akan kekurangan sesuatu apa pun jika kita memberi,  hati kita diharapkan akan tergerak untuk memberikan dengan setulus hati, sebab Allah Tuhan kita akan memberikan berkat yang melimpah dalam kehidupan kita. Demikian juga dengan persembahan yang kita berikan kepada Tuhan secara benar, anugerah dan keajaiban pemeliharaan Tuhan akan nyata bagi hidup kita, dengan demikian mari memberi dengan setulus hati, tidak karena paksaan dan lakukanlah itu sebagai ungkapan syukur kepada Allah Tuhan kita. Amin

 

Doa Penutup: Terima kasih ya Tuhan Allah Bapa kami atas FirmanMu yang telah kami dengarkan di pagi hari ini. Sebagai umatMu, kami harus bersedia dan memberi dengan setulus hati untuk membantu saudara-saudara kami, sesama manusia ciptaanMu. Kami tidak akan kekurangan sesuatu apa pun jikalau kami memberi dengan hati yang tulus ikhlas, sebab Tuhan akan memberikan berkat yang melimpah ke dalam hidup kami masing-masing. Ya Tuhan, ajarlah kami untuk selalu mau membuka hati, memberikan apa yang dapat kami berikan sebagai bantuan kami untuk saudara-saudara kami yang sedang membutuhkannya. Kiranya FirmanMu selalu berakar dan berbuah dalam kehidupan kami. Lindungilah kami ya Tuhan dalam segala aktivitas kami setiap hari, hanya kedalam tanganMu kami serahkan seluruh kehidupan kami. Di dalam nama Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur kepadaMu. Amin.

 

Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, Kasih setia dari Allah Bapa, dan Persekutuan dari Roh Kudus, itulah kiranya yang melindungi kita hari ini sampai selama-lamanya!  Amin.


Pdt. Samsir Hutagalung, M.Div