Renungan Harian HKBP | 7 Juni 2024

Syalom Bapak/Ibu Saudara/i yang terkasih didalam nama Tuhan Yesus Kristus, sebelum kita mendengar renungan dipagi ini, hari Jumat 07 Juni 2024, terlebih dahulu kita berdoa.

Doa Pembuka: Kita berdoa, Bapa yang kami kenal di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, terima kasih atas nafas yang Engkau berikan kepada kami. Sebentar kami akan mendengarkan FirmanMu ya Tuhan, berkati hati dan fikiran kami agar kami mengerti FirmanMu. Di dalam Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

Bapak/ibu, Saudara/i yang kekasih, yang menjadi renungan pada hari ini, tertulis pada

Lukas 12 : 6

"Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah,”. 

Bapak/ibu saudara/i yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Injil Lukas pasal 12 ini bercerita tentang ajaran Yesus kepada Umat Allah. Yesus memberikan pengajaran kepada kepedulian Allah untuk setiap bagian kehidupan. Bahkan yang terlihat remeh dan yang nampak tidak bernilai dimata orang. Yesus mengambil rupa burung pipit yang dijual sangat murah, namun Allah tetap memberi perhatian.

Kita hidup di dunia yang memberikan suatu harga, kepentingan, kegunaan, yang bisa disebut “nilai” pada setiap unsur kehidupan. Setiap hal yang ada didunia ini disematkan “nilai” sebagai tolak ukur. Burung pipit, yang dalam konteks zaman itu dijual dengan harga sangat murah, tetap mendapat perhatian penuh dari Tuhan, setiap makhluk ciptaan Tuhan adalah yang tak ternilai. Ini mengajarkan kita bahwa di mata Tuhan, tidak ada yang tidak berharga. Jika burung pipit yang kecil dan murah saja tidak dilupakan, apalagi kita, manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.

Tuhan sangat memperhatikan dan perduli akan semua ciptaanNya, tanpa ada yang terlupakan. Tidak ada yang terlalu besar, tidak ada yang terlalu kecil, tidak ada yang sukar, untuk Tuhan pantau setiap saat, setiap detiknya. Tidak ada yang terlalu jauh, dalam pemeliharaan Tuhan. Ketika Tuhan memelihara burung pipit, begitujuga kita umatNya yang dikasihiNya. Kekhawatiran menunjukkan ketidakpercayaan iman kepada Tuhan, semua hal semua yang dibutuhkan akan selalu Tuhan sediakan untuk kita. Tuhan mengenal kita secara pribadi dengan sangat dekat, Dia tahu apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Tuhan berjanji dalam pemeliharaanNya, memanggil kita untuk hidup di dalam Iman.

Harga manusia dihadapan Tuhan Allah, adalah sesuatu hal yang tidak bisa dibatasi oleh pemikiran manusia. Harga manusia itu sangatlah mahal, yaitu setara dengan darah Kristus Yesus. Oleh karena itu, tidak sewajarnya, tidak sepatutnya kita memandang rendah sesama manusia, tidak selayaknya kita mengabaikan siapapun disekitar kita. Karena kita dengan sesama kita memiliki nilai yang sama dimata Tuhan. Disaat Tuhan yang memperhatikan burung pipit yang kecil, seperti itulah kemurahan Tuhan memperhatikan kita dengan kasih yang tak terbatas. Marilah kita wujudnyatakan kehidupan dalam kepercayaan dan keyakinan akan pemeliharaan Tuhan yang sempurna. Mari kita ubah cara kita selama ini memandang orang-orang disekitar kita, mari kita runtuhkan tembok pemisah, stigma (pikiran) bahwasanya manusia itu memiliki tingkatan-tingkatan. Allah melihat semua ciptaaNya itu adalah baik, semoga Firman Tuhan ini memberikan penguatan, keyakinan, kesadaran, bagi kita semua. Amin.

Doa Penutup: Kita bersatu di dalam doa, Ya Tuhan Allah Bapa kami, terimakasih atas Firman Mu pada pagi ini, yang telah menyadarkan kami tentang nilai kami dihadapan Engkau ya Tuhan. Jika selama ini kami memandang sesama kami dengan sebelah mata, kiraNya ampunilah kami. Bantu kami untuk sadar, bahwasanya kami adalah sama sebagai ciptaan Tuhan. Sertai kami Tuhan, Didalam Yesus Kristus Kami berdoa. Amin.


C.Pdt. Josua Hutabarat, S.Th- Biro Kategorial Ama-Lansia HKBP

Pustaka Digital