Renungan Harian HKBP | Sabtu 9 Maret 2024

TUHAN MEMELIHARA KITA SEBAGAI BIJI MATA-NYA 

Shalom, Selamat pagi saudara-saudari sekalian. Untuk memulai segala pekerjaan kita hari ini, mari sejenak bersekutu memuji, memuliakan nama Tuhan dan mendengarkan firman Tuhan. Namun sebelumnya marilah kita satukan hati, kita berdoa.

Doa Pembuka: Ya Allah Bapa di Sorga, kami mengucap syukur untuk anugerah Tuhan yang boleh kami rasakan hingga pada saat ini. Ya Tuhan, pada saat ini kami sejenak bersekutu dengan saudara-saudari kami untuk mendengarkan firman Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati hati dan pikiran kami agar kami bisa mendengar serta menerima firmanMu dengan baik. Di dalam nama Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur kepadaMu. Amin.

Nats Renungan: Zakharia 2: 8

“Sebab beginilah firman Tuhan semesta alam, yang dalam kemuliaanNya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya.” Demikianlah firman Tuhan.

Bapak, ibu, saudara-saudari terkasih..

Nas firman Tuhan untuk kita hari ini merupakan seruan yang disampaikan nabi Zakharia sesudah umat Allah kembali ke Yerusalem dari Babel untuk membangun kembali Bait Allah. Zakharia menyadari bahwa pembangunan kembali Bait Allah sangatlah penting karena pembangunan Bait Allah merupakan bentuk penyertaan Allah bagi bangsa Israel. Dengan demikian, Zakharia menyerukan suara untuk mengajak bangsa Israel mengingat bahwa Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Maka umat pilihan Tuhan itu seharusnya melakukan seperti yang Tuhan firmankan kepada mereka. Seperti dalam nas firman Tuhan hari ini bertujuan meyakinkan bangsa Israel akan campur tangan dan perlindungan Tuhan dalam hidup mereka meskipun di tengah banyaknya bangsa-bangsa yang menindas umat Tuhan itu.

Di dalam nas ini ada sebuah metafora yang disampaikan, yaitu biji mata. Mata adalah salah satu indra yang fungsinya sangat penting dan sangat berharga bagi ciptaan Tuhan. Dengan mata kita bisa melihat seluruh ciptaan Tuhan dengan baik. Tetapi mata juga merupakan indra yang sangat kita sayangi meskipun ia adalah paling lemah. Kita akan selalu berusaha agar mata kita tidak terluka dengan menjaga dan merawatnya. Sebab apabila mata kita rusak maka kegelapan yang akan kita lihat. Metafora “biji mata-Nya” dalam nas hari ini menekankan betapa besarnya kepedulian dan perlindungan Tuhan terhadap orang-orang yang dikasihi-Nya. Sama seperti kita secara naluriah melindungi mata kita, Allah juga menjaga umat-Nya. Dalam hal ini umat Allah digambarkan seperti biji mata-Nya yang sangat penting dan berharga bagi-Nya sehingga Allah senantiasa menjaga dan memelihara biji mata-Nya itu.

Bapak Ibu saudara-saudari terkasih dalam Kristus Yesus,

Ada janji yang disampaikan oleh Tuhan melalui nabi Zakharia kepada umat pilihan Tuhan bahkan kepada kita saat ini, bahwa Tuhan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang menganiaya umat-Nya, Dia akan membela dan memastikan keadilan ditegakkan. Janji ini merupakan pengingat yang kuat akan kasih, kedaulatan, dan komitmen Tuhan terhadap umatNya. Tuhan berjanji akan melindungi dan membela orang-orang yang dikasihiNya. Oleh sebab itu, jika Tuhan ingin membangun Yerusalem untuk manusia dan kenyamanan manusia, maka manusia harus menghuninya demi Dia dan kemuliaanNya. Maka sebagai ciptaan Tuhan yang dijaga oleh Tuhan selayaknya biji mataNya. Kita harus hidup dalam takut akan Tuhan, dekat dengan-Nya dan melakukan seperti yang Tuhan perintahkan dalam firman-Nya serta dengan iman kita hidup dalam janji-janji Tuhan sebab janji-janji Tuhan menghidupkan kita dan memberkati kita. Dan janjiNya itu tidak pernah dicabut oleh-Nya, namun selalu setia menemani hidup kita. Amin.

Doa Penutup: Ya Allah Bapa syukur kami ucapkan untuk penyertaan Tuhan dalam hidup kami hingga pada saat ini. Sehingga kami boleh memuji, memuliakan dan mendengarkan firman Tuhan. Tolonglah kami supaya firmanMu yang telah kami dengarkan ini menjadi bekal kami dalam hidup kami. Untuk hari ini kami memohon kiranya Tuhan yang senantiasa melindungi kami, apapun yang akan kami kerjakan, kemanapun kaki kami melangkah, supaya kami selalu dalam lindungan Tuhan. Ampuni kami untuk dosa dan kesalahan kami supaya kami layak disebut sebagai anak Tuhan. Inilah doa dan permohonan kami di dalam Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur kepadaMu. Amin.


C.Pdt. Josianna W.P. Lumbantobing, S.Th - Calon Pendeta di Biro Personalia HKBP