“Biblevrouw HKBP yang Terampil dan Teladan,” Pesan Sekretaris Jenderal HKBP


Pearaja (10/6/2021), Kegiatan Pemberdayaan Bibelvrouw dilaksanakan dari hari Rabu-Kamis (9-10/6/2021) secara semi-virtual dan dihadiri lebih dari 400 orang Bibelvrouw baik secara fisik maupun virtual. Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Victor Tinambunan didapuk untuk menyampaikan pesan pastoral pada kegiatan tersebut di Gedung Raja Pontas, Pearaja. Dalam pesan pastoralnya, Pdt. Tinambunan menekankan supaya semua pelayanan tahbisan (partohonan) HKBP, terutama Bibelvrouw, untuk memadukan keterampilan melayani dan keteladanan hidup dalam melaksanakan tugas pelayanan di tengah-tengah jemaat Tuhan.

Naskah Bimbingan Pastoral Sekretaris Jenderal HKBP pada Pemberdayaan Bibelvrouw HKBP:


BIMBINGAN PASTORAL PADA PEMBERDAYAAN BIBELVROUW HKBP


Oleh: Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST

Sekretaris Jenderal HKBP

Tiga bulan terakhir ini dalam berbagai kesempatan pemberdayaan para pelayan, sering saya awali dengan pertanyaan: “Menggunakan angka 1 sampai 10, angka berapakah sukacita Bapak dan Ibu sebagai pelayan gereja?” Kebayanyakan yang menjawab ada di angka 6 atau 7. Jarang sekali yang angka 10. Banyak pula yang tidak menyebutkan di angka berapa. 

Kita perlu secara teratur memeriksa hati kita. Sebab, tingkat sukacita kita di dalam Tuhan sangat menentukan kualitas pelayanan kita. Saya berharap seluruh Inang Bibelvrouw yang sukacitanya saat ini 10 tidak akan pernah memudar dan yang di bawah angka 10, apalagi yang “angka merah” (di bawah 5), yang gundah, menyimpan amarah, memendam dendam dan sebagainya, kiranya Tuhan pulihkan, hingga sukacita penuh.


HKBP terberkati dengan kehadiran 437 Bibelvrouw (urutan kedua pelayan penuh waktu terbanyak di HKBP sesudah Pendeta). Diperkirakan, warga HKBP yang aktif bergereja hanya sekitar 40% dan yang 40% ini mayoritas adalah kaum perempuan. Ratusan Bibelvrouw yang sukacitanya penuh akan menolong dalam meneguhkan iman jemaat dan merindukan persekutuan dengan Tuhan dan sesama umat.


Dalam konteks ini Bibelvrouw haruslah yang Teachable Servant. Teachable servant adalah: Pelayan yang dengan kerendahan hati terbuka untuk diperlengkapi, terbuka untuk terus menerus belajar, terbuka untuk berubah dan berbuah lebat dengan selalu terhubung dengan Tuhan. Bibelvrouw adalah satu-satunya tohonan di HKBP dengan kata Bibel, Alkitab. Bibelvrouw tidak terpanggil untuk menguasai “Bibel” atau Firman Tuhan, tetapi untuk sungguh-sungguh dikuasi oleh Firman Tuhan.


Yang sangat inti dalam poda tohonan semua pelayan tahbisan HKBP (termasuk Bibelvrouw) adalah: perpaduan keterampilan melayani dan keteladanan hidup.

Laju pelayanan kita akan melesat cepat seiring dengan menurunnya keinginan-keinginan duniawi dan meningkatnya keterampilan dan keteladanan hidup atau karakter.

Perpaduan keterampilan dan keteladanan hidup membuat para pelayan dirindukan kehadirannya.

Perpaduan keterampilan dan keteladanan hidup membuat para pelayan tidak lupa diri ketika dipuji tetapi juga tidak panik ketika dikritik.

Perpaduan keterampilan dan keteladanan hidup membuat kehadiran para pelayan sebagai bagian dari solusi bukan memperparah apalagi sumber masalah.

Perpaduan keterampilan dan keteladanan hidup membuat para pelayan hadir untuk mengurus jemaat, bukan diurus oleh jemaat. Mamingkirhon huria i, ndang gabe “sipingkiran”.

Perpaduan keterampilan dan keteladanan hidup atau karakter membuat para pelayan menjadi tuntunan bukan tontonan.


Enam bulan melayani di Kantor Pusat sebagai Sekretaris Jenderal, memang ada beberapa keluhan yang kami terima berkaitan pelayanan Bibelvrouw seperti khotbah yang kurang berkualitas, tidak loyal terhadap uluan, menolak SK pindah, postingan di media sosial yang menjadi batu sandungan, dan beberpa keluhan lain. Meskipun keluhan ini muncul karena beberapa orang saja, tetapi sebagai satu tim pelayanan kita harus bersedia memperbaiki diri dan pelayanan serta saling menopang satu sama lain.


Saya yakin, Elfrieda Harder hadir dan melayani di tanah Batak dulu, yang meninggalkan hidup yang lebih nyaman di Eropa, beliau tidak datang dengan prinsip: Apa yang saya dapatkan dari sini, tetapi apa yang mau Tuhan capai melalui hidup dan pelayanan saya di sini. Tidak berarti bahwa Bibelvrouw HKBP haruslah menjadi Elfrieda Harder atau menjadi Elfrieda-Elfrieda kecil. Kita semua unik di hadapan Tuhan. Kita terpanggil menjadi diri sendiri seturut kehendak-Nya Tetapi nilai-nilai positif kehidupan dan pelayanan beliau kiranya terpatri dalam hati dan nyata dalam aksi para Bibelvrouw HKBP: mempersembahkan hidup untuk mewujudkan agenda Tuhan di tengah gereja-Nya HKBP dan dunia ini. Kiranya Tuhan melayakkan dan memperlengkapi kita semua melayani di gereja-Nya HKBP dengan sukacita penuh.

Pustaka Digital