Sarasehan HKBP Jatisampurna Bahas Arah Transformasi Gereja, Ephorus Garisbawahi Berbagai Tantangan Struktural dan Pastoral

Ompu I Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST., menjadi narasumber pada rangkaian Sarasehan HKBP Resort Jatisampurna Bekasi, pada Sabtu (29/11/2025) berlangsung selama lebih dari tiga jam di Gedung Utama Gereja HKBP Jatisampurna, Jl. Alternatif Cibubur-Cileungsi, Jatikarya Sampurna Bekasi. Kegiatan yang dihadiri para pelayan, utusan seksi dan kategorial, serta anggota jemaat itu menjadi wadah untuk mendengarkan pemaparan pimpinan HKBP serta berdialog mengenai arah transformasi gereja ke depan.

Acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan proses pendaftaran dan persiapan peserta yang dikoordinasikan oleh Seksi Acara bersama Panitia Transformasi HKBP Jatisampurna. Sejumlah panitia perempuan, termasuk Ny. Anita L. br Siagian, Ny. Susi br Sitompul, Ny. Gita br Pasaribu, dan Ny. St. Gembira br Aruan, memastikan seluruh rangkaian awal kegiatan berjalan tertib.

Pada pukul 14.15 WIB, ibadah pembukaan dipimpin Kepala Biro Jemaat HKBP, Pdt. Eden Ramses Siahaan, S.Th., MM. Ibadah ini menjadi pengantar untuk menegaskan bahwa sarasehan bukan sekadar diskusi administratif, tetapi bagian dari upaya bersama memperkuat pelayanan gereja.

Setengah jam kemudian, Panitia Transformasi HKBP Jatisampurna menyampaikan pengantar dan paparan awal. Ketua Umum Panitia Pesta Bolon serta Ketua Tahun Transformasi 2025, Palmer Situmorang, PhD., memaparkan tujuan penyelenggaraan sarasehan, termasuk pentingnya melibatkan jemaat untuk memberi masukan terhadap program gereja.

Agenda inti dimulai pukul 15.00 WIB ketika Ompu i Ephorus HKBP kemudian menyampaikan paparan menyeluruh mengenai kondisi terkini HKBP dan arah rencana besar gereja ke depan. Dalam pemaparannya, Ephorus menekankan bahwa HKBP saat ini berada pada fase penting untuk memperkuat tata kelola pelayanan, meningkatkan kualitas sumber daya pelayan, dan memperluas jangkauan pelayanan sosial. Ia menjelaskan sejumlah perkembangan positif, termasuk penguatan peran biro-biro pelayanan, peningkatan standar administrasi, serta upaya konsolidasi di tingkat distrik dan resort.

Namun, Ephorus juga menggarisbawahi sejumlah tantangan struktural dan pastoral yang masih dihadapi, seperti kebutuhan peningkatan kapasitas pelayan penuh waktu, pemerataan kualitas pelayanan antarwilayah, serta urgensi respon gereja terhadap dinamika sosial jemaat di perkotaan maupun pedesaan. Menurutnya, transformasi tidak hanya menyangkut perubahan struktural, tetapi juga pembaruan budaya pelayanan yang lebih adaptif, transparan, dan partisipatif.

Lebih jauh, Ephorus memaparkan beberapa langkah strategis yang saat ini tengah disiapkan HKBP, antara lain penyempurnaan sistem informasi gerejawi, penguatan pendidikan teologi dan kaderisasi pelayan, serta pengembangan program pelayanan yang menjawab kebutuhan generasi muda. Ia juga menyinggung pentingnya memperkuat pelayanan berbasis data dan memperluas kolaborasi HKBP dengan lembaga-lembaga mitra, baik gerejawi maupun publik.

Di akhir pemaparan, Ephorus menekankan bahwa seluruh proses transformasi HKBP hanya dapat berjalan bila ditopang partisipasi aktif jemaat. Karena itu, ia mengajak jemaat di Jatisampurna untuk memberikan masukan kritis, turut mengawal program pelayanan, dan bersama-sama membangun HKBP yang lebih relevan terhadap kebutuhan jemaat masa kini dan mendatang.

Selanjutnya, kegiatan memasuki sesi diskusi tahap pertama pukul 15.15 WIB. Peserta diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan, pandangan, maupun usulan terkait berbagai aspek pelayanan dan kebijakan HKBP. Dialog berlangsung dinamis hingga pukul 16.00 WIB.

Setelah jeda singkat dengan sesi ice breaking berupa kuis, diskusi tahap kedua dilanjutkan hingga pukul 17.00 WIB. Sesi ini kembali mempertemukan peserta dengan Ephorus dalam diskusi dua arah, memperdalam isu-isu yang sebelumnya belum terbahas.

Rangkaian sarasehan ditutup pukul 17.10 WIB dengan penyampaian rangkuman oleh Pendeta Resort HKBP Jatisampurna bersama Ketua Tahun Transformasi 2025. Keduanya menegaskan bahwa seluruh masukan peserta akan menjadi bahan penting dalam penyusunan arah pelayanan HKBP Jatisampurna maupun kontribusi terhadap program transformasi HKBP secara keseluruhan.

Panitia menyatakan kegiatan berjalan lancar dan partisipatif. Sarasehan ini diharapkan menjadi dasar memperkuat kolaborasi antara struktur gereja dan jemaat dalam mewujudkan HKBP yang adaptif terhadap kebutuhan pelayanan masa kini.

 

Scroll to Top