Lima Gereja Ikuti Ibadah Sektor di HKBP Janji Angkola

Partangiangan Lingkungan HKBP Se-Resort Janji Angkola mengundang jemaat-jemaat Gereja GPKB, HKI, GKPI, dan GKPA Janji Angkola pada Selasa (17/7). Acara ibadah lingkungan diadakan di rumah keluarga Ompung Serepina Hutagalung (+)/ Y Br Sitompul daerah pekan Janji Angkola. Ibadah dimulai pada pukul 20.00 WIB yang dipimpin oleh Pdt Japaris Nainggolan (Pendeta HKBP Resort Janji Angkola) sebagai liturgis dan Pdt Dr Martongo Sitinjak (Kepala Departemen Koinonia HKBP) sebagai pengkhotbah.

Peribadahan berjalan dengan khidmat. Hal ini nampak pada raut wajah seluruh jemaat yang hadir di partangiangan lingkungan tersebut. Salah seorang jemaat dalam ucapan terima kasihnya menyampaikan, ini merupakan pertama sekali dilakukan partangiangan gabungan antargereja di daerah Janji Angkola.

Khotbah partangiangan lingkungan yang dibawakan oleh Pdt Martongo Sitinjak diambil dari nas Epistel Minggu Almanak HKBP (22 Juli 2018) yang akan datang, yaitu dari Kolose 4 : 1 – 6. Sai tong ma lambok hatamuna, songon  na siniraan, asa botoonmuna alus na patut tu ganup jolma. “Janji Angkola telah mengenal kekristenan selama 160 tahun, jemaat telah masuk ke dalam era yang saling mengasihi, yang saling membantu dan bahkan kita akan masuk ke dalam era yang kompetisi, berlomba yang mungkin akan menbuat manusia menjadi susah, bagaimanakah kita menghadapi kehidupan kekristenan kita?” tuturnya.

Bermohonlah dengan baik kepada Tuhan Seperti yang diajarkan oleh Martin Luther : Urupi au mangula, ulaon na marguna, bona na nang ujungna Ho mambahen jadina. Meminta pertolongan kepada Tuhan dalam melakukan pekerjaan yang berguna. “Tetaplah bersyukur kepada Tuhan atas apa yang kita hidupi, roha mauliate,” tambahnya.

Berdasarkan Dokumen Teologi HKBP, ibadah harian pribadi, keluarga dan sektor merupakan bagian dari persekutuan orang percaya kepada Yesus Kristus, yang dipanggil, dihimpun, dikuduskan dan ditetapkan Allah dengan Roh Kudus yang tertuang dalam Konfessi HKBP tentang gereja.

Aturan Peraturan HKBP juga menuangkan tentang aturan jemaat yang harus mengadakan ibadah dan pendalaman firman Allah di sektor (lunggu, wijk atau wilayah) secara teratur setiap minggu. Bahan firman Allah ditetapkan oleh majelis jemaat sesuai Almanak HKBP di dalam  Bab V tentang Peribadahan kepada Tuhan. Berdasarkan pentingnya peribadahan atau pemahaman akan firman Tuhan kepada jemaat Gereja dan merupakan bagian dari pelayanan seorang pelayan HKBP.

Karena sukacita dan rasa syukur jemaat di Janji Angkola akan kehadiran Pimpinan HKBP yang memimpin ibadah partangiangan itu, mereka mangulosi (memberi ulos) Pdt Martongo Sitinjak. Dalam bimbingan pastoralnya, Pdt Martongo menguraikan tiga hal penting dalam kehidupan seorang Kristen Batak. Pertama, hidup beriman dalam bergereja (marhuria). Kedua, hidup berbudaya dalam Budaya Batak (habatahon atau sering disebut dengan maradat). Ketiga, hidup bermasyarakat dan bertetangga (mardongan sahuta). Ketiga hal itu harus dibangun dan dihidupi oleh seluruh jemaat secara harmonis dengan ucapan dan perilaku yang penuh kasih di dalam kasih Kristus. (Pdt. Reonald Hutabarat // DM)

 

Pustaka Digital