Renungan Harian HKBP | 10 November 2023

Shalom! Sebelum kita merenungkan Firman Tuhan pada hari ini, kita satukan hati kita di dalam doa.

 

Doa Pembuka: Kita berdoa! “Kami bersyukur untuk setiap kebaikan yang Engkau berikan di dalam kehidupan kami, ya Bapa. Pada hari ini pun, kami kembali bersyukur karena Engkau tetap memperkenankan kami untuk mendengarkan dan merenungkan Firman-Mu. Tuntunlah kami di dalam Roh-Mu yang Kudus agar kami berhikmat di dalam memahami dan melakukan Firman-Mu. Di dalam Kristus Yesus, kami sudah berdoa.  Amin.”

 

Firman Tuhan yang menyapa kita pada hari ini tertulis di dalam Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma (Roma 6: 6) ”Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” Demikianlah Firman Tuhan.

 

Saudara-saudari sekalian, Firman Tuhan pada hari ini adalah pengajaran Rasul Paulus mengenai kematian dan kebangkitan Kristus Yesus. Kematian dan kebangkitan Kristus Yesus adalah anugerah keselamatan yang teramat besar diterima oleh seluruh umat. Peristiwa kematian dan kebangkitan Kristus Yesus adalah pembaharuan di dalam kehidupan umat manusia karena dosa-dosanya telah ditebus. Umat yang dulunya hidup dan diperhambakan oleh dosa atau yang disebut dengan manusia lama dan tinggal di dalam tubuh dosa telah dihancurkan bahkan dilenyapkan kuasanya melalui pengorbanan Kristus Yesus di kayu salib.


Anugerah keselamatan ini hendaknya disambut dengan sukacita dan kesungguhan iman. Oleh karena anugerah inilah, umat menerima keselamatan, yakni kehidupan yang kekal. Akan tetapi, Rasul Paulus melihat bahwa kecenderungan manusia adalah menyia-nyiakan anugerah keselamatan itu. Manusia cenderung kembali mengikuti keinginan daging, yakni terus menerus berbuat dosa. Contohnya mengucapkan saksi dusta, melakukan tindakan asusila, melakukan penindasan kepada yang lemah, dan lain sebagainya. Manusia kembali melakukan hal-hal yang tidak Allah perkenankan dan sudah ditebus oleh Allah melalui kematian dan kebangkitan Kristus Yesus. Hal yang lebih tidak Allah perkenankan adalah ketika manusia itu mengetahui bahwa dirinya sudah diselamatkan namun ia tetap berbuat dosa karena ia merendahkan pengampunan dari Allah.


Melalui Firman Tuhan pada hari ini, kita pun diajak untuk mengingat kembali bahwa kita adalah umat yang telah ditebus di dalam kematian dan kebangkitan Kristus Yesus. Artinya, sudah seharusnya bagi kita untuk meninggalkan cara hidup atau tubuh yang lama. Itu adalah respons dan tanggung jawab iman kita, yakni meninggalkan dosa. Kita harus berani untuk menghindari dan meninggalkan segala perbuatan yang tidak diperkenankan oleh Allah. Kita harus lebih berani mendekatkan diri dan menghidupi segala perbuatan yang Allah perkenankan. Demikianlah kita menunjukkan sukacita dan kesungguhan kita terhadap anugerah keselamatan yang kita terima melalui kematian dan kebangkitan Kristus Yesus. Kiranya kita dimampukan untuk memiliki keberanian di dalam menghayati kematian dan kebangkitan Kristus Yesus. Amin.

 

Doa Penutup: Kita berdoa! Ya Allah Bapa di Surga yang kami kenal di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus dan yang tetap menuntun langkah kehidupan kami di dalam penyertaan Roh Kudus, kami bersyukur karena kami sudah mendengarkan FirmanMu pada hari ini. Namun kami menyadari bahwa kami sangat terbatas untuk dapat memahami, mengingat dan melakukannya. Mampukanlah kami agar dengan sukacita dan kesungguhan hati, kami dapat hidup di dalam anugerah keselamatanMu yang telah kami terima melalui kematian dan kebangkitan Kristus Yesus. Inilah doa kami, di dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.

 

Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus. Kiranya menyertai kamu sekalian. Amin.


Pdt. Serly Octarina Tampubolon, S.Si.(Teol)- Pendeta Fungsional Biro Jemaat HKBP