Renungan Harian HKBP | 12 April 2024
Syalom, bapak, ibu, saudara dan saudari di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita kembali berjumpa dalam renungan harian Marturia HKBP. Sebelummendengarkan firman Tuhan, marilah kita berdoa!
Doa Pembuka: Kami Memuji Engkau ya Allah Bapa kami, karena kasihkaruniaMu yang tiada hentinya Engkau berikan. Kami menikmati kesehatan, nafaskehidupan dan waktu yang Engkau berikan bagi kami. Pagi ini kami akanmemulai pekerjaan kami dengan mendengarkan FirmanMu, bekali dan persiapkanlah kami ya Tuhan, melalui nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Bapak, Ibu, dan saudara/saudari. Yang menjadi renungan kita pada hari ini tertulis dalam Nehemia 9:31
Demikian firman Tuhan!
Bapak, Ibu dan saudara/i, pasti kita sudah sering mendengarkan kalimat“bangsa Israel yang tegar tengkuk” ini banyak diucapkan di dalam alkitab, bahwabetapa seringnya bangsa Israel berlaku demikian di hadapan Allah. Setelah merekatertolong untuk keluar dari perbudakan Mesir, di perjalanan pun mereka banyakbersungut-sungut, seolah-olah sebaiknya mereka menolak pertolongan itu dan lebih baik tinggal di Mesir sebagai budak. Mereka bersungut-sungut karenamakanan, dan menyembah berhala yang mereka ciptakan sendiri. Berulang kali bangsa Israel menunjukkan ketidaktaatanNya kepada Allah. Namun, Allah kitaadalah Allah yang menghukum sekaligus penyayang kepada umatNya.
Bangsa Israel berulang kali tidak taat kepadaNya, namun Dia juga berulangkali memberikan pertolongan kepada mereka untuk membela dan menolongmereka melawan para musuh. Tidak hanya itu saja, Ia membangkitkan banyakperwakilanNya melalui nabi-nabi untuk menegur kesalahan dan mendorongpertobatan umat Israel, hingga mengancam akan dihukum bila tidak segerabertobat.
Namun Firman Tuhan pada hari ini sedang menceritakan bagian daripengakuan dosa dan doa dari bangsa Israel. Ini menjadi kesaksian bagi kitapembaca Firman di sepanjang zaman. Bahwa generasi bangsa Israel pernah lebihdahulu menyadari dan mengingat kembali sejarah kehidupannya. Allah telahberusaha merajut kehidupan mereka agar baik dan sejahtera, tetapi sering sekalimereka tidak mengindahkannya. Allah sudah berusaha memimpin