Renungan Harian HKBP | 19 Februari 2024

Syalom, bapak, ibu, saudara dan saudari di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita kembali berjumpa dalam renungan harian Marturia HKBP. Sebelum mendengarkan firman Tuhan, marilah kita berdoa!


Doa Pembuka: Kami selalu bersyukur ya Allah, kami senantiasa beroleh kasih karuniaMu di dalam hidup kami. Tidak terkira berkatMu, kami beroleh nafas kehidupan hingga saat ini. Persiapkanlah kami ya Tuhan, untuk memulai pekerjaan kami, demi nama anakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.


Bapak, Ibu, dan saudara/saudari, yang menjadi renungan kita pada hari ini tertulis dalam Lukas 12:7 “Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.”

Demikian firman Tuhan!

Bapak, Ibu dan saudara/i, secara alamiah kita sudah diciptakan memiliki rasa takut. Kita memiliki rasa takut kepada benda-benda mati maupun benda-benda hidup. Tetapi, orang yang apa-apa takut itu memang penakut, namun bisa jadi ia lupa bahwa ada Tuhan beserta kita. Orang yang apa apa tidak takut juga bukan pemberani. Karena selalu berani pun, berarti ia tidak hidup di dalam ketakutan, malahan sering disebut sebagai orang bodoh.  

Itulah sebabnya sebagai orang Kristen, yang kita takuti hanyalah Allah saja dan tidak ada hal lain selain Allah, demikian titah pertama. Allah menjadi pusat ketakutan manusia, bukan karena menginginkan sesuatu melainkan karena Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita. Maka, pada apa sajakah manusia seharusnya takut? Tentu secara lahiriah, manusia memiliki banyak ketakukan dalam hidupnya yang hadir dengan berbagai warna. Mulai dari diri sendiri yang takut gagal, takut tidak makan, takut tidak punya uang, takut hidup hingga takut kepada kematian.

Bapak, ibu dan saudara/i, sadar atau tidak sadar banyak hal yang menyebabkan kita merasa takut dari luar diri kita sendiri, seperti perbuatan, perkataan, dari keluarga atau orang lain, yang datang menjadi momok ketakutan di dalam hidup kita. Begitulah yang sedang terjadi kepada orang-orang yang berusaha mengikuti Yesus tetapi selalu diusik oleh orang Farisi dan ahli-ahli Taurat lainnya, untuk merusak ajaran Yesus dan mengubah hati mereka untuk membenci Yesus. Yesus menjelaskan bahwa tidak ada satupun yang tersembunyi di hadapan Allah.  Ia menjelaskan betapa berkuasanya Dia atas kehidupan. Termasuk anda dan saya dan orang Farisi yang selalu ingin menyingkirkan Yesus. Yesus tahu tujuan mereka, dan Yesus tahu apa yang mereka rencanakan, sebab tiada yang tersembunyi di hadapan Allah.

Sebenarnya, tidak ada satu alasanpun bagi kita untuk tidak menyerahkan hidup kita kepadaNya. Karena bersama Dia tidak ada yang akan luput dari pemeliharaanNya. Burung pipit saja Ia pelihara, apalagi kita ciptaanNya yang istimewa. Lagi Ia sebutkan, bahkan rambut di kepala anda dan saya, Allah mampu menghitungnya. Oleh karena itu, bukan sebagai pahlawan yang pemberani dan tidak takut kepada apapun, tetapi Allah melalui pengajaran Yesus ini, ingin membentuk kita agar takut di dalam iman kepada Dia. Iman yang berdasarkan Firman Allah yang tumbuh di dalam hidup kita, yang membuahkan rasa takut kepada Dia, sebab Ia berkuasa dan melakukan karya yang besar untuk mengasihi anda dan saya. Sehingga, pengajaran apapun, tidak akan mampu menggoyahkan iman kita, bahkan seperti pengajaran orang Farisi sekalipun yang berujung tidak mengasihi Allah dan sesamanya. Amin.


Doa Penutup: Mari kita berdoa! Ya Allah, kami kembali mengucap syukur atas FirmanMu, Engkau mengingatkan kami agar tida lupa kepada Allah pencipta kami, yang tiada henti memelihara kehidupan kami hingga hari ini. Ya Tuhan, kami sering terlalu merasa takut pada hal-hal duniawi, yang mengurangi iman kami kepadaMu. Terkadang telinga kami lebih rajin mendengar pengajaran yang tidak sesuai dengan FirmanMu, hati kami sering melupakan Engkau, kami mohon ampun ya Tuhan. Bimbinglah kami, menjadi orang-orang yang takut akan Engkau, agar kami semakin belajar dari kesempatan hidup yang Engkau berikan, serta agar iman kami semakin teguh kepada Allah saja, melalui nama anakMu, Yesus Kristus. Amin.


C.Pdt. Mega Masria Siagian, S.Th- LPP II di Kantor Sekjend HKBP


Pustaka Digital