Renungan Harian HKBP | 29 April 2024
Doa Pembuka: Bapa kami yang di sorga, terima kasih untuk berkat, kasih, dan penyertaanMu yang kami rasakan pada hari ini. Kami dapat bersukacita untuk melakukanaktivitas kami sepanjang satu hari. Terlebih dahulu Tuhan kami akan mendengarkanfirmanMu, bukalah hati dan pikiran kami untuk dapat mengerti firmanMu, dan kami dapatmenjadi pelaku firmanMu dalam hidup kami. Kami serahkan segala aktivitas kami sepanjanghari ini hanya ke dalam tangan pengasihanMu. Dalam Kristus Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.
Renungan
1 Raja-raja 20:11 ‘’Tetapi raja Israel menjawab, katanya: ‘’Katakanlah! Orang yang baru menyandangkan pedang janganlah memegahkan diri seperti orang yang sudahmenanggalkannya.’’
Bapak, ibu dan saudara-saudari sekalian, 1 Raja-raja 20:11 ini menggambarkan sebuahperistiwa sejarah yang penting bagi bangsa Israel pada masa pemerintahan raja Ahab, sertamemberikan pelajaran tentang pentingnya iman dan ketergantungan pada Allah dalammenghadapi cobaan hidup. Pada masa itu, bangsa Israel sedang berhadapan dengan tantangandari kerajaan Aram di bawah pimpinan raja Benhadad.
Ketika raja Benhadad dari Aram memutuskan untuk menyerang Israel, ia mengajukantuntutan yang cukup memprihatinkan kepada raja Ahab. Raja Benhadad mengklaim bahwasegala harta benda milik Ahab, termasuk istana dan istri-istrinya, adalah haknya. Permintaanini tentu saja menantang kedaulatan dan keberlangsungan kerajaan Israel.
Dalam konteks ini, raja Ahab berada dalam situasi yang sulit dan memutuskan untukmeminta bantuan dari para pemimpin bangsanya. Di tengah-tengah kebingungan dan ketidakpastian, seorang nabi menyampaikan pesan dari Tuhan kepada Ahab bahwa Allah akan memberikan kemenangan kepada Israel, sehingga Ahab dan bangsanya akan tahubahwa Allah adalah Tuhan.
Ayat ini mencerminkan kekuatan iman dan kepercayaan kepada Allah dalam menghadapitantangan dan konflik politik. Hal ini juga menyoroti hubungan antara pemimpin politik dan pemimpin rohani dalam konteks kehidupan masyarakat Israel pada masa itu. Pesannyamencerminkan kepercayaan yang mendalam pada kuasa Allah dan keberadaan-Nya yang aktif dalam urusan manusia. Ini adalah panggilan untuk mempercayai Allah dalam segalasituasi, bahkan ketika tantangan terasa tak teratasi.
Bapak, ibu, dan saudara-saudari sekalian, ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya imandan kepercayaan pada Allah dalam menghadapi cobaan hidup. Meskipun kita mungkindihadapkan pada kesulitan