Renungan Harian HKBP | 7 Januari 2024

ALLAH YANG MEMBEBASKAN

 

 

Selamat hari Minggu Bapak/Ibu, Saudara/i yang dikasihi Kristus, kita akan mendengarkan Firman Tuhan di Minggu I Setelah Epifanias, kita berdoa:

Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, itulah yang memelihara hati dan pikiranmu, dalam Kristus Yesus Tuhan kita, Amin. 

 

Firman Tuhan bagi kita di minggu ini, tertulis pada Keluaran 6:1-8, demikian bunyinya:

 

1 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.

2 Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.

3 Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing,

4 tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.

5 Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.

6 Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.

7 Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN."

8 Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.

 

Bapak/Ibu, saudara/i yang dikasihi Kristus, menjadi pelaku Firman Tuhan ternyata tidaklah mudah, akan ada banyak tantangan dan rintangan yang kadangkala membuat kita ingin mundur dan berhenti melakukan kehendak Tuhan. Demikianlah yang dialami oleh Musa, seorang yang dipilih dan dipersiapkan Tuhan untuk melepaskan umatNya dari perbudakan di Mesir. Tuhan telah mendengarkan seruan, teriak minta tolong umatNya yang menderita akibat diperbudak bangsa Mesir. Tuhan mengutus Musa memimpin bangsa itu keluar dari perbudakan di Mesir. Panggilan dan pengutusan Tuhan pada Musa tidak serta merta dipatuhi Musa. Dia membuat banyak alasan atas kekurangan yang ada pada dirinya agar Tuhan tidak jadi mengutusnya. Lalu, dia juga meragukan, bagaimana umat Tuhan mau percaya bahwa Tuhalah yang telah mengutus Musa. Tuhan menerangkan tentang pengalaman nenek moyang mereka yaitu Abraham, Ishak dan Yakub yang telah percaya dan merasakan kuasa kebesaran perbuatan Tuhan. Pada akhirnya Musa pun pergi menjumpai umat Tuhan dan memberitahukan tentang rencana Tuhan yang akan membebaskan mereka dari perbudakan. Bangsa itupun percaya dan bersukacita karena Allah telah mendengar erangan, teriakan minta tolong mereka. Namun, pada saat Musa pergi menghadap Raja Firaun, meminta raja itu mengijinkan umat Tuhan untuk menyembah dan mempersembahkan korban bagi Tuhan di padang gurun, Raja Firaun menolaknya, bahkan membuat kerja paksa yangn lebih berat lagi pada umat Tuhan. Akibatnya, umat Tuhan marah pada Musa dan menuduh Musa ingin membunuh mereka akibat semakin beratnya kerja paksa yang dilakukan pada mereka.


Jemaat yang dikasihi Kristus, Musa, dengan proses yang panjang bersedia melakukan perintah Tuhan, namun pada akhirnya Musa harus dibenci karena ketaatannya melakukan apa yang diperintahkan Tuhan bukan membawa kebaikan melainkan membuat dia semakin dibenci. Itulah sebabnya Musa menghadap Tuhan dan menyatakan kekecewaannya atas situasi yang telah terjadi, dia dibenci dan umat Tuhan semakin menderita. Lalu Tuhan menjawab Musa dengan mengingatkan kembali siapa Tuhan dan bagaimana besar kuasa perbuatanNya yang telah dirasakan oleh Abraham, Ishak dan Yakub di masa lalu. Inilah yang menjadi Firman Tuhan bagi kita di minggu ini.


Jemaat yang dikasihi Kristus, Firman Tuhan ini mau mengingatkan kembali kita semua, siapa Tuhan yang telah menyatakan diriNya berulang-ulang melalui berbagai peristiwa yang menunjukkan siapa Dia dan bagaimana tindakanNya yang selalu mampu melepaskan kita dari berbagai penderitaan. Firman ini, mengajak kita untuk tidak melupakan bagaimana tindakan-tindakan Tuhan yang menuntun, memelihara dan membuat kita bisa ada sampai hari ini. Terlebih karya penyelamatan yang telah dilakukan Tuhan melalui Yesus Kristus yang mati di kayu salib untuk membebaskan semua yang percaya padaNya dari dosa dan memperoleh hidup yang kekal. Firman Tuhan ini mau meyakinkan kita untuk tidak ragu, kuatir apalagi sampai mundur melakukan kehendak Tuhan.

Jemaat yang dikasihi Kristus, marilah kita mengingat kembali setiap perbuatan Tuhan yang luarbiasa yang selalu menolong kita, membebaskan kita sehingga kita tetap setia padaNya walau menghadapi banyak pergumulan dan persoalan hidup karena kita yakin bahwa Allah pasti membebaskan kita. Amin

 

Doa Penutup: Terima kasih Tuhan atas FirmanMu yang mengingatkan kami untuk melihat kembali bagaimana Tuhan berkarya memelihara, menolong bahkan membebaskan kami dari setiap persoalan hidup kami. Sehingga, ketika tantangan dan pergumulan menerpa hidup kami, kami tetap setia melakukan kehendakMu ya Tuhan, tidak sedikitpun membuat kami mundur, karena kami yakin bahwa Engkau adalah Allah yang mampu membebaskan kami. Tolonglah kami ya Tuhan agar senantiasa mengingat setiap perbuatanMu di dalam hidup kami, dalam Kristus Yesus kami berdoa. Amin.

Tuhan memberkati Engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera, Amin.


Pdt. Emilda Sibarani, S.Th- Melayani di Biro Sending HKBP

Pustaka Digital