Renungan Harian HKBP | 9 November 2023

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus, untuk memulai segala pekerjaan kita hari ini, mari sejenak bersekutu mendengarkan firman Tuhan. Namun sebelumnya marilah kita satukan hati, kita berdoa!


Doa Pembuka: Ya Allah Bapa di Sorga, kami mengucap syukur untuk anugerah Tuhan yang boleh kami rasakan hingga pada saat ini. Ya Tuhan, kami akan mendengarkan firman Tuhan kiranya Tuhan memberkati hati dan pikiran kami agar kami bisa mendengar dan menerima firmanMu dengan baik. Di dalam nama Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur kepadaMu. Amin.


Nats Renungan: 1 Tawarikh 16: 29

Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.” Demikianlah firman Tuhan.


Bapak, ibu, saudara-saudari terkasihApakah hari ini kita sudah memuliakan nama Tuhan? Bagaimana cara kita memuliakan namaNya? Barangkali dari antara kita akan menjawab dengan beribadah kepada Tuhan melalui nyanyian dan doa kita. Lalu apakah kita pernah menanyakan kepada siapapun, mengapa kita harus menyembah Tuhan dan memuliakan nama-Nya? Dalam Kitab Yesaya 45: 18 dikatakan “Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, --Dialah Allah--yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, --dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami--:"Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.” Bukankah ayat tersebut sudah jelas menyatakan bahwa tidak ada yang lain layak untuk disembah sebab Tuhan Allah yang menciptakan, menjadikan serta menegakkan bumi dari yang tidak ada menjadi ada.  Itu sebabnya manusia harus memuliakan nama Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatunya.


Demikianlah dalam nas hari ini kita melihat ketaatan Daud kepada Allah yang telah memberkati perjalanan mereka sehingga mereka berhasil memindahkan Tabut Allah ke Yerusalem. Oleh sebab itu Daud mengajak bangsa Israel untuk beribadah kepada Allah. Supaya segenap bangsa melihat dan mengetahui bahwa keberhasilan itu ialah oleh karena campur tangan Tuhan. Maka dalam nyanyiannya Daud mengingatkan bahwa kemuliaan dan penyembahan hanya kepada Tuhan itu saja. Dalam hal ini Daud menunjukkan kepada kita ada suatu cara beribadah yang benar. Apakah kita dalam beribadah telah melakukan seperti yang dikatakan dalam firman hari ini?


Bapak, Ibu, Saudara-saudari sekalian, dalam beribadah tentu Allah mengkehendaki supaya umat-Nya menyembah dan memuliakan nama Tuhan saja. Menyembah Tuhan merupakan ungkapan penghormatan kita kepada hadirat Tuhan dengan menyembahNya bukan lewat kata-kata saja, tetapi juga melalui sikap tubuh kita. Seperti bersujud dan tunduk di hadapanNya sebagai tanda merendahkan diri dan menyadari ketidaklayakan kita di hadapanNya. Maka umat Tuhan yang masuk menghadap Tuhan adalah mereka yang menyadari bahwa mereka memerlukan Tuhan yang memberikan pengampunan dan yang menguduskan umatNya. Sehingga setiap orang percaya yang menyembah Tuhan berarti kita harus hidup dalam kebenaran dan kekudusan itu. Sebab kekudusan itulah hiasan yang dikehendaki Tuhan bagi kita. Dengan demikian penyembahan kita kepada Tuhan ialah bentuk dari ucapan syukur kita kepada Tuhan karena Tuhan senantiasa memberkati kita hingga saat ini.


Sebagaimana Daud telah menyatakan syukurnya kepada Tuhan dengan mempersembahkan korban bakaran dan keselamatan di hadapan Allah. Maka sebagai umat Tuhan yang telah merasakan anugerah, berkat dan penyertaan Tuhan itu, kita juga harus mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan seperti dalam nas hari ini kita diajak untuk membawa persembahan kepada Tuhan. Perlu kita sadari bahwa persembahan itu merupakan bentuk ketaatan dalam memberi karena Tuhan terlebih dahulu memberikan berkatNya kepada kita. Oleh sebab itu marilah mengucap syukur lewat persembahan yang kita berikan. Besar atau kecil nilai persembahan yang kita berikan tidaklah penting tetapi yang terutama adalah kita memberikannya dengan iman, tulus dan dengan hati yang penuh sukacita. Bahkan dalam Roma 12: 1 dikatakan, “…supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Oleh sebab itu kita harus menyadari bahwa segala yang ada dalam diri kita adalah milik Tuhan yang harus kita persembahkan kepada Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya. Kiranya Tuhan memampukan kita menjadi umat Allah yang berhiaskan kekudusan dan penyembahan kita menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. Amin.

 

Doa Penutup: Bapa di Sorga terima kasih untuk penyertaan Tuhan dalam hidup kami saat ini sehingga kami boleh mendengarkan firman Tuhan. Tolonglah kami supaya kami hidup dalam kekudusan sehingga hidup kami menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. Untuk hari ini kami memohon kiranya Tuhan yang senantiasa melindungi kami, apapun yang akan kami kerjakan, kemanapun kaki kami melangkah, supaya kami selalu dalam lindungan Tuhan. Ampuni kami untuk dosa dan kesalahan kami supaya kami layak disebut sebagai anak Tuhan. Inilah doa dan permohonan kami di dalam Yesus Kristus kami berdoa dan bersyukur kepadaMu. Amin.


C.Pdt. Josianna Widya Permata Lumbantobing- Calon Pelayan di Biro Personalia HKBP

 

Pustaka Digital