Seminar Pemberdayaan Perempuan Partohonan HKBP Kerja Sama dengan UEM Hasilkan 4 Rekomendasi

Seminar Pemberdayaan Perempuan Partohonan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) bekerja sama dengan United Evangelical Mission (UEM) yang berlangsung selama dua hari, 2-3 Desember 2021 di Gedung Raja Pontas Kantor Pusat HKBP, Pearaja Tarutung. Seminar resmi di tutup Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar pada hari Jumat (3/12/2021).



Seminar Pemberdayaan Perempuan Partohonan HKBP Tahun 2021 diselenggarakan dalam dua gelombang yang dilaksanakan secara hybrid. Gelombang pertama pada tanggal 2 Desember 2021 diikuti oleh 333 orang peserta (onsite sebanyak 71 orang dan online sebanyak 262 orang), gelombang kedua pada tanggal 3 Desember 2021 diikuti oleh 233 orang peserta (onsite sebanyak 22 orang dan online sebanyak 211 orang).



Peserta yang mengikuti seminar adalah perempuan partohonan HKBP, yang terdiri dari Pendeta perempuan, Guru Huria perempuan, Diakones, dan Bibelvrouw. Seminar Pemberdayaan Perempuan Partohonan HKBP 2021 ini mengangkat tema: “Aku telah memilih dan menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah.” (Yoh. 15:16), dan sub tema: “Perempuan Partohonan HKBP mewujudkan peran transformatif di era digital sebagai pelayan/pemimpin berkarakter unggul untuk menjadi berkat bagi dunia.”

Seminar Pemberdayaan Perempuan Partohonan HKBP 2021 merekomendasikan empat poin penting, yaitu:

1. Perempuan partohonan HKBP harus mampu mengubah paradigma dalam pelayanan di era digital dan masa pandemi Covid-19. Perempuan partohonan HKBP harus memiliki karakter unggul. Kehadirannya harus membawa terang di tengah kegelapan, solusi di tengah kebuntuan, sukacita di tengah duka, dan harapan di tengah kesusahan. Perempuan partohonan HKBP harus selalu tampil tangguh dan percaya diri: kuat, elastis, dan tahan uji.

2. Perempuan partohonan HKBP ikut berperan aktif dalam pelayanan Tahun Kesehatian HKBP 2022 dengan tetap menumbuhkan kebersamaan dan kolaborasi antar sesama pelayan dan seluruh pemangku tugas di HKBP demi mewujudkan kesehatian dan kesetiakawanan bagi warga jemaat, masyarakat, dan bangsa.

3. Perempuan partohonan HKBP di era digital/era teknologi 4.0 harus memiliki karakter kepemimpinan yang unggul dengan menerapkan model kepemimpinan perempuan yang melayani bukan menguasai. Perempuan partohonan HKBP harus mampu melayani dengan lemah lembut, membangun visi dan misi yang jelas, berani mengambil resiko, membangun jaringan relasi, memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif, membangun hubungan antarpribadi, memberikan apresiasi terhadap orang lain, tekun, mampu membangun iklim kerja yang baik, serta mampu bersinergi dengan laki-laki sebagai mitra sejajar.

4. Untuk mendukung pelunasan hutang HKBP ke Dana Pensiunnya dan dengan begitu menambahkan saldo awal peserta Dana Pensiun pada awal Januari 2022 ketika Program Pensiun Iuran Pasti dimulai, perempuan partohonan mendukung seruan Ephorus HKBP agar setiap perempuan HKBP mempersembahkan minimal Rp5.000,00/perempuan sekali saja, yang dikoordinir oleh para Pengurus Perempuan Distrik (PPD) atas sepengetahuan dan topangan setiap Praeses.

Seminar tersebut Resmi ditutup Ephorus Pdt. Dr. Robinson Butarbutar yang diandai dengan tiga kali ketukan palu. (P. Sam – B’TIK).


Pustaka Digital