Pembinaan Berkala Reguler Tidak Halangi Pelaksanaan Pilkada

[caption id="attachment_7965" align="alignleft" width="386"] Kepala Departemen Koinonia Pdt Dr Martongo Sitinjak (kiri) dan Kepala Bagian Pembinaan di Biro Pembinaan[/caption]

SIBORONGBORONG, www.hkbp.or.id – Hari ini, Selasa (26/6/2018) Kepala Departemen Koinonia Pdt Martongo Sitinjak dengan jelas mengatakan kepada peserta Pembinaan Berkala Reguler 2018 gelombang kedua. Pembinaan ini dilakukan bukan untuk menghalangi pelayan sebagai warga negara Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya melakukan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan dilangsungkan pada Rabu esok (27/6). Pembinaan Berkala Reguler dilaksanakan 25 – 29 Juni 2018 di Perkampungan HKBP, Jetun Silangit, Kecamatan Siborongborong.

“Bagi yang ikut pilkada di daerah pelayanannya pada tanggal 27 Juni 2018, tidak ikut pembinaan di gelombang kedua ini tidak apa-apa, bisa mengikuti pembinaan berikutnya. Tapi, bagi yang ikut pilkada di daerah Sumatera Utara diharapkan dapat mengikuti pembinaan ini. Dan kembali pada hari Selasa sore ini ke tempat daerah pemilihannya supaya esok dapat memilih,” terang Pdt Martongo memeragakan ketika ditelepon salah satu peserta beberapa hari sebelum dimulainya pembinaan ini.

Kadep Koinonia tetap mendukung program pemerintah. Tidak ada tindakan-tindakan dari gereja untuk menghalangi program pemerintah. Pdt Martongo juga mencontohkan dirinya yang tetap ikut memilih di Medan. “Saya sendiri ikut pilkada di Medan,” ujarnya. Justru saya selalu mengatakan kepada orang-orang supaya tetap mengikuti pilkada untuk menggunakan hak pilihnya.

Pembinaan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menemukan solusi dalam peningkatan pelayanan. Pertama, memahami kecenderungan zaman. Mengetahui dan memahami kecenderungan-kecenderungan zaman yang terus berubah, bahkan semakin cepat, mendasar dan meluas, sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Untuk itu, pendeta harus saling membantu agar sadar untuk senantiasa terbuka, positif, kritis, dan realistis untuk perubahan sehingga sanggup membarui diri dan membarui pelayanan, sesuai dengan firman Tuhan (bnd. Matius 16: 1-3).

Kedua, terus menerus meningkatkan keterampilan melayani. Peningkatan keterampilan melayani diawali dengan pengenalan bakat dan keterampilan yang dimiliki (bertani, beternak, berkhotbah, pastoral mengorganisir warga gereja dan masyarakat) untuk dikembangkan, selanjutnya mengenal medan dan peta pelayanan di HKBP guna meningkatkan pelayanan koinonia, marturia dan diakonia HKBP.

Ketiga, membangun dan terus meningkatkan spiritualitas pendeta. Sudah tentu seluruh proses diawali dengan pembangunan spritualitas pelayan, melalui persekutuan menggumuli firman Tuhan (meditasi pribadi, ibadah dan penelaahan Alkitab). Kerja sama peserta (olahraga, di ruang kelas, ruang makan, maupun di kompleks pelatihan), semuanya diharapkan membangun spiritualitas pribadi.

Peserta pembinaan berkala reguler ini adalah pendeta yang ditahbiskan pada tahun 2012-2016. Kemarin sore, pembinaan ini dibuka atas nama Ephorus oleh Kadep Koinonia Pdt Martongo Sitinjak. Biro Informasi / DM

Pustaka Digital