Apakah Sentralisasi Keuangan "melulu" bicara tentang uang?

Tentu tidak. Tujuan utama dari Sentralisasi Keuangan HKBP adalah untuk meningkatkan atau mengembangkan pelayanan di seluruh aras HKBP. Agar visi besar HKBP dapat terwujud, “HKBP menjadi berkat bagi dunia” diperlukan kesatuan hati kita semua untuk bekerja sama dan bertolong-tolongan sesuai dengan prinsip dalam Galatia 6:2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.

Contoh:

1. Bagaimana agar pelayanan kepada di Pos-pos Pelayanan atau warga jemaat di Huria-huria terpencil dapat dijangkau oleh para pelayan HKBP jika Pos Pelayanan atau Huria tersebut berjuang sendirian?

Dengan sentralisasi, maka setiap Pos Pelayanan atau Huria terpencil mendapat kesempatan yang sama untuk dijangkau dan dilayani oleh Pelayan HKBP. Ini adalah bentuk keadilan bagi pos pelayanan atau huria terpencil dan miskin yang selama ini tidak pernah mendapat pelayanan langsung dari para pelayan HKBP. Hal ini tentu tidak dapat terjadi jika tidak melalui Sentralisasi Keuangan HKBP.

Salah satu buktinya, kita dapat melihat dari postingan facebook Ompui Ephorus pada tanggal 15 Oktober 2023 yang lalu. Disebutkan bahwa setelah Sentralisasi Keuangan berjalan, Ephorus mampu mengirimkan seorang calon pelayan ke gereja HKBP Pancur Natolu, Resort Naipospos, Distrik IX Sibolga-Tapteng-Nias. Sebelumnya hanya berjumlah 4 KK, kini mulai berkembang menjadi 17 KK.

2. Bagaimana HKBP dapat mengutus misionaris ke dalam atau pun ke luar negeri? Jangan lupa bahwa Ingwer Ludwig Nommensen adalah misionaris utusan lembaga misi Rheinische Missionsgesellschaft (RMG). Melalui Sentralisasi Keuangan, HKBP dapat mempersiapkan misionaris (orangnya) dan balanjo bagi para misionaris HKBP agar pewartaan Kabar Baik/Injil Yesus Kristus dapat diberitakan sampai ke ujung bumi.

3. Bagaimana pengelolaan keuangan di seluruh HKBP dapat semakin baik, terpercaya, dan bertanggung jawab? Dengan Sentralisasi Keuangan, penatalayanan (hajuarabagason) di gereja HKBP memasuki fase baru, sebab pengelolaan keuangan dilakukan oleh tenaga profesional dengan kemampuan dan integritas tinggi. Sistem pengelolaan keuangan dilakukan secara modern, profesional, akuntabel, transparan dengan sistem TI. Seluruh proses pengelolaan keuangan juga mendapat pengawasan dan audit, baik dari internal maupun eksternal.