HKBP AIDS Ministry dan Komunitas Kabupaten Toba Kampanyekan Pencegahan HIV AIDS dalam Peringatan Hari AIDS Sedunia

Setiap tahun, pada tanggal 1 Desember, kita memperingati Hari AIDS Sedunia sebagai bagian dari kampanye global untuk meningkatkan kesadaran mengenai tantangan dan peluang dalam pencegahan dan pengobatan HIV AIDS. Tujuan utama dari Hari AIDS Sedunia adalah menunjukkan dukungan kepada individu yang terinfeksi atau terdampak oleh virus tersebut, sambil meningkatkan pemahaman tentang isu-isu yang terkait. Selain itu, hari ini juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengenang mereka yang telah meninggal akibat AIDS dan untuk menekankan solidaritas dengan saudara-saudara yang hidup dengan HIV. 


Tema global Hari AIDS Sedunia tahun ini ialah "Let Communities Lead" yang menegaskan peran krusial komunitas dalam menanggapi HIV AIDS, baik sebagai penyedia layanan kesehatan, pendukung, advokat, maupun sebagai agen perubahan. Sementara tema nasional "Bergerak Bersama Komunitas: Akhiri AIDS 2030" menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, dan komunitas untuk mencapai target penghentian epidemi AIDS di tingkat nasional dan global pada tahun 2030. Hal ini menjelaskan bahwa peran komunitas memiliki dampak signifikan terutama bagi Orang dengan HIV AIDS (ODHA).


Dalam peringatan Hari AIDS Sedunia yang ke-35, HKBP AIDS Ministry, bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Toba dan pelajar SMA Kabupaten Toba, turut serta memperingati Hari AIDS. Kampanye ini mencakup kegiatan Jalan Santai yang menjadi platform untuk menyampaikan orasi sebagai bagian dari peringatan Hari AIDS Sedunia kepada masyarakat Balige. Jalan santai ini dimulai dari HKBP Soposurung hingga mencapai bundaran D.I Panjaitan.


Acara tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat, antara lain, Drs. Augus Sitorus dari Sekretariat Daerah, Drs. Lalo Hartono Simanjuntak, M.Si selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Toba, dr. Freddi S. Sibarani, M.K.M yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toba, Pdt. Debora Sinaga, M.Th yang mengepalai Departemen Diakonia HKBP, dan Diak. Berlina Sibagariang, selaku Sekretaris Eksekutif HKBP AIDS Ministry. Kehadiran para pemangku kepentingan tersebut, menunjukkan bahwa gereja dan pemerintah serius dalam upaya ending AIDS 2030. Rangkaian kegiatan dimulai doa pembuka oleh Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Debora Sinaga, dan dilanjutkan dengan Kata Sambutan dari Drs. Augus Sitorus, perwakilan dari Sekretariat Daerah, yang diikuti oleh seremoni Pengguntingan Pita. Selanjutnya, Jalan Santai dimulai dari HKBP Soposurung dan berlangsung hingga mencapai Titik Akhir di Jalan D.I. Panjaitan.


Dalam rangka kampanye ini, HKBP AIDS Ministry turut melibatkan Pendidik Sebaya yang telah diberikan fasilitasi untuk mendidik rekan-rekan sebaya mereka, dalam mencegah HIV AIDS. Pada kesempatan tersebut, HKBP AIDS Ministry, yang diwakili oleh Diak. Adha Pratiwi Sianturi, dan Pendidik Sebaya, yang diwakili oleh Evan Sihombing, memainkan peran kunci sebagai Orator. Sepanjang perjalanan, kedua orator tersebut menyampaikan pidato terkait HIV AIDS dengan tujuan memberikan edukasi, mengurangi stigma, dan mendorong upaya pencegahan HIV AIDS.


Kegiatan ini dilaksanakan pada hari pekan Balige yang jatuh pada hari Jumat. Saat itu, masyarakat dari berbagai kecamatan berpartisipasi dalam transaksi judal belidan mereka sangat antusias mendengarkan orasi yang disampaikan. Para Orator menyuarakan pentingnya dukungan masyarakat terhadap upaya pencegahan dan pengendalian HIV AIDS yang dijalankan oleh pemerintah dan gereja. Mereka juga mendorong peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, serta menciptakan ruang aman bagi anak-anak yang hidup dengan HIV dan ODHIV. Selain itu, Orator mengajak semua anak dan pemuda untuk mendapatkan informasi mengenai HIV dan melibatkan diri dalam upaya pencegahan HIV. Orator mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi atau mengucilkan ODHIV, melainkan memberikan dukungan dan kasih sayang kepada mereka. Mereka menegaskan bahwa HIV AIDS bukanlah suatu aib atau kutukan, melainkan sebuah kondisi kesehatan yang dapat dicegah dan diobati. Dengan kampanye ini, Orator berharap masyarakat dapat lebih sadar dan peduli terhadap isu HIV AIDS, serta bersama-sama bergerak menuju tujuan mengakhiri AIDS pada tahun 2030.


Mari kita semua tunjukkan kepedulian terhadap HIV AIDS dan berkontribusi dalam upaya pencegahan serta pengobatannya. Kita dapat melakukan langkah-langkah sederhana seperti meningkatkan pemahaman diri dan orang lain, melakukan tes HIV secara teratur, dan bagi mereka yang aktif melakukan perilaku berisiko, penting untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Selain itu, kita dapat menghindari berbagi jarum atau alat suntik, serta memberikan dukungan moral kepada Orang dengan HIV (ODHIV). Jangan lupa, kita juga memiliki opsi untuk memberikan sumbangan atau menjadi relawan untuk organisasi-organisasi yang fokus pada HIV AIDS, seperti HKBP AIDS Ministry, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, atau lembaga lainnya. Dengan begitu, kita dapat turut serta dalam mewujudkan visi bersama untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030. Ingatlah, HIV AIDS dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, agama, atau status sosial. Oleh karena itu, mari bersama-sama bergerak bersama komunitas untuk mengakhiri AIDS. (AP_HAM) 

Pustaka Digital