Masih Beribadah di Eks Gudang, Ephorus: Tetap Bersukacita

Sumedang, HKBP.or.id – 134 KK warga jemaat HKBP Sumedang di tengah pergumulan mendirikan gereja yang layak mendapat penguatan dalam ibadah Minggu Letare kali ini.

Bagaimana tidak, selama 19 tahun, Gereja HKBP Sumedang menggunakan gedung eks gudang untuk beribadah. "Ayah saya yang turut menginisiasi berdirinya gereja HKBP Sumedang ini, sudah meninggal dunia. Saya berharap, gereja ini sudah rampung di masa saya anaknya," tutur seorang penatua.


Sukacita makin lengkap ketika pada minggu Letare, Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar mengunjungi gereja yang terletak kira-kira 2 jam dari Bandung, Jawa Barat. Seperti biasa, Ephorus mengunjungi gereja tanpa pemberitahuan sebelumnya untuk memberi kejutan bagi warga dan ibadah dapat berlangsung sederhana, apa adanya seperti minggu-minggu lainnya.



Pdt. Tommy Sianturi, Pimpinan Jemaat didampingi oleh Pdt. Pahala Sitorus, Praeses HKBP Distrik XVIII Jabartengdiy menyebutkan bahwa gedung gereja yang saat ini mereka gunakan adalah eks gudang penyimpanan kain. Kompleks itu, baik tanah dan bangunannya yang sudah tua ditawarkan Rp11 miliar oleh sang pemilik. Namun, warga jemaat baru menyanggupi sekitar Rp 2 miliar. 

Oleh karena itu, dalam pelayanan kali ini, Ephorus membacakan Firman Tuhan yang tertulis dalam Mazmur 32:8-11. Ephorus menyebutkan bahwa terlalu banyak alasan orang percaya untuk bersukacita di dalam Tuhan, meski dalam pergumulan. Ephorus menambahkan keselamatan, pembenaran dan kasih setia Allah yang menjadi alasan utama kita untuk terus bersukacita.


"Bersukacitalah warga jemaat HKBP Sumedang! Tuhan kita sanggup melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan dan pikirkan. Tidak lama lagi kita akan beribadah di gedung yang lebih baik," ucap Ephorus penuh semangat. Sontak saja para warga jemaat menyambut ucapan tersebut dengan riang gembira dan menyambut dengan seruan “Amin!” 


Seusai ibadah di HKBP Sumedang, Ephorus berencana mengunjungi warga jemaat HKBP Betania Rancaekek, yang pada 23 Maret 2022 lalu gerejanya disegel dan dipasangi spanduk penolakan oleh sekelompok masyarakat intoleran. (SKE_JFS)

Pustaka Digital