Minggu Invocavit di HKBP Adiankoting Julu, Resort Adiankoting, Distrik II Silindung

Minggu, 18 Februari 2024, Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga, melayankan khotbah pada kebaktian Minggu Invocavit di HKBP Adiankoting Julu, Resort Adiankoting, Distrik II Silindung. Setiap hari minggu, kebaktian dilaksanakan dua kali, yakni pukul 08.00 WIB dan pukul 10.00 WIB. Pdt. Deonal Sinaga melayankan khotbah pada pukul 10.00 WIB. Pdt. Santun Maulim Simamora, S.Th., pendeta HKBP Resort Adiankoting melayani sebagai liturgis. 


HKBP Adiankoting Julu ini merupakan salah satu jemaat tua di Distrik II Silindung, sudah berdiri sejak tahun 1951 yang lalu, artinya telah mencapai usia 73 tahun. Kendati demikian, belum pernah merayakan Jubileum pada usia 25 di tahun 1976, atau pada usia 50 tahun 2001. Itulah sebabnya Pdt. Santun Simamora telah mengajak parhalado untuk memikirkan dan merencanakan perayaan Jubileum 75 tahun pada tahun 2026 yang akan datang.

HKBP Adiankoting Julu ini merupakan jemaat induk dari empat jemaat filial yang disatukan di Resort Adiankoting, yakni  HKBP Adiankoting Julu, HKBP Adiankoting Jae, HKBP Sukadame Sidari, dan HKBP Adiankoting Kota. Jumlah jemaat HKBP Resort Adiankoting berjumlah sekitar 407 KK, dan jumlah terbesar ada di HKBP Adiankoting Julu ini, yakni sekitar 312 KK atau sekitar 1.257 jiwa. Jumlah jemaat ini dibagi ke dalam enam lingkungan/lunggu atau wijk, yakni Lunggu Betlehem, Lunggu Jerikho, Lunggu Nazareth, Lunggu Galilea, Lunggu Jerusalem, dan Lunggu Efrata. Keenam lunggu/lingkungan/wijk ini dilayani 15 orang sintua (4 diantaranya adalah perempuan).

Kebaktian Minggu tadinya hanya satu kali saja di pukul 10.00 WIB, tetapi sejak pandemi Covid-19 di tahun 2020, di mana terjadi pembatasan perkumpulan, sehingga kebaktian dilakukan di pukul 08.00 WIB. Setelah pandemi berlalu, kebaktian pagi pukul 08.00 WIB tetap dilaksanakan dan jemaat tetap aktif mengikutinya. Jumlah pengunjung kebaktian Minggu pagi dan siang pada umumnya sekitar 300-400 orang. Sedangkan anak-anak Sekolah Minggu melakukan kebaktian pada pukul 08.00 WIB di gedung serbaguna. Jumlah anak sekolah Minggu HKBP Adiankoting Julu berjumlah sekitar 150 orang, dilayani lima orang Guru Sekolah Minggu, di mana tiga orang diantaranya adalah sintua (2 orang sintua Ama, 1 orang sintua Ina) dan dua orang lainnya adalah naposobulung. 

Nama Adiankoting berasal dari bahasa Batak, yakni Adian: tempat peristirahatan dan Hoting: adalah nama salah satu jenis kayu keras. Konon di daerah ini banyak ditemukan pohon (hau) hoting, dan para kuli pundak yang membawa barang-barang logistik dari Sibolga menuju Tarutung (dan sebaliknya) sering berhenti untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing di bawah pohon (hau) hoting. “Molo maradi angka paronan, angka pamundak, manang angka partombak, sai di bona ni hau hoting i hian ma nasida andorang diuduti pardalananna be, gabe didokma adian hoting,” ujar Pdt. Simamora menjelaskan. Lama kelamaan ejaannya menjadi Adiankoting, karena dalam bahasa Batak huruf ‘h’ kadang dibaca ‘k.’

Dalam khotbahnya Pdt. Deonal Sinaga menekankan kasih karunia Allah senantiasa bekerja untuk memberkati setiap orang yang mengandalkan kasih karunia itu. Beliau mengatakan, “Molo di tingki modom hita, manang molo di tingki lao marsuan tu hauma, pos ma rohamuna, ASI NI ROHA ni Debata mamasumasu naniula muna i, dao sian na manggangu, dao sian angka panegai, dao sian angka jea. Jala di tingkina, dapotta ma parbuena, manggotil ma hita, taida ma angka parbue na tonggi situtu di angka na taula i. Ido pardalanan ni ngolu ni jolma na mangasahon ASI NI ROHA ni Debata di ngoluna. Tung na martua do ganup jolma na mangasahon ASI NI ROHA ni Debata di ngoluna, dang mangasahon gogona, manang habisuhonna, alai mangasahon ASI dohot HOLONG ni ROHA ni Debata. Laos i do na diondolhon Bapa Gereja, Martin Luther na nidokna sola gratia. Holan mangasahon ASI NI ROHA ni Debata do.” (DK-NXC)

Pustaka Digital