Pemberdayaan Full Timer HKBP: HKBP Harus Menjadi Gereja yang Ramah Anak


Sekolah Minggu, Remaja, dan Naposobulung merupakan masa depan gereja, karenanya Biro Smirna HKBP berfokus untuk membekali setiap pelayan full timer yang melayani di ketiga kategorial pelayanan tersebut melalui kegiatan Pemberdayaan Full Timer HKBP pada Kamis (24/3) di Gedung Raja Pontas Lumbantobing, Pearaja, Tarutung. 



Pemberdayaan ini dibuka dalam ibadah yang dilayani oleh Pdt. Susi Hutabarat, S.Th, dan resmi dibuka oleh Kepala Departemen Koinonia HKBP, Pdt. Dr. Deonal Sinaga. Sebelum materi diberikan oleh para narasumber, Sekretaris Jenderal, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, Kepala Departemen Diakonia, Pdt. Debora Sinaga, M.Th, dan Kepala Departemen Koinonia, Pdt. Dr. Deonal Sinaga memberikan kata sambutan kepada para peserta pemberdayaan yang juga merupakan pelayan fulltimer HKBP.




Materi pertama pemberdayaan disampaikan oleh Pdt. Dr. Sukanto Limbong. Dalam paparannya, Pdt. Sukanto menyampaikan, “Akta liturgis sudah berubah, bertambah 10 kali dalam liturgi HKBP untuk kebutuhan pelayanan anak-anak.” Lebih lagi, “Poda tohonan keempat khusus ditujukan untuk anak-anak, jadi harus diingat bahwa apabila kita tidak melayani anak-anak, maka kita sudah melewatkan salah satu bagian dari poda tohonan kita,” tegas Pdt. Sukanto. Para peserta pemberdayaan sangat antusias mengikuti kegiatan ini, terlihat dari respon para peserta terhadap pemaparan Pdt. Sukanto melalui berbagai pertanyaan yang mereka sampaikan. 



Pdt. Ampilas Aritonang, M.Th yang merupakan narasumber kedua dalam pemberdayaan ini menyampaikan kepada setiap peserta agar lebih memahami kebutuhan setiap anak yang dilayani, baik anak-anak Sekolah Minggu, Remaja, maupun Naposobulung. “HKBP harus menjadi gereja yang ramah anak, tidak boleh ada paksaan dan kekerasan kepada anak,” ucap Pdt. Ampilas. 


Dalam sesi yang ketiga, Pdt. Deonal dalam topik ‘Menata Pelayanan untuk Mempersiapkan Generasi Muda yang Berkarakter Striving for Excellence’ menyampaikan bahwa setiap pelayan full timer sebenarnya lebih baik untuk fokus kepada satu kategorial pelayanan saja agar hasilnya dapat maksimal. “Hasil yang diperoleh dari pelayanan yang dilakukan haruslah excellent, jangan biasa-biasa saja. Dan untuk mencapai hal itu, harus berusaha keras,” ucap Pdt. Deonal. “Pelayan-pelayan HKBP harus excellent, kuat, elastis, dan menghasilkan pelayanan yang juga excellent. Dalam melayani anak-anak, remaja, dan naposobulung, setiap pelayan harus bersikap rendah hati,” tegas Pdt. Deonal.



Kegiatan yang diikuti oleh 59 pelayan fulltimer ini masih akan terus berlangsung hingga Jumat (5/3) mendatang dengan penyampaian materi lainnya yang akan disampaikan oleh Kepala Biro Smirna HKBP, Pdt. Toho Sinaga, S.Th, M.I.Kom, dan Praeses Distrik XXVIII Deboskab, Pdt. Nekson Simanjuntak, M.Th. (B.TIK)