Pemberdayaan Guru Huria, Bibelvrouw, Diakones, HKBP Distrik V Sumatera Timur


Parapat (21/6/2021), Distrik V Sumatera Timur mengadakan pemberdayaan kepada pelayan tahbisan Guru Huria, Bibelvrouw, dan Diakones yang melayani di Distrik V Sumatera Timur. Kegiatan ini mengambil topik utama yaitu "Pelayan Kreatif." 

Untuk menerjemahkan topik utama, panitia mengundang Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Victor Tinambunan untuk memaparkan tentang "Visi-Misi, Renstra HKBP, dan Pelayanan Guru Huria, Bibelvrouw, Diakones" untuk melihat arah pelayanan HKBP yang menjadi arah pelayanan para pelayan di HKBP. 

Selain Pdt. Tinambunan, hadir secara virtual seorang warga jemaat HKBP, ahli psikologi, Ibu Rumondang Napitu untuk memaparkan tentang "Pengenalan Karakter Diri dan Peningkatan Kohesi dengan Komunitas yang Dilayani." Mengulas topik secara lebih spesifik, Pdt. Enig Aritonang, Kepala Biro Pembinaan HKBP, paparkan tentang "Pelayanan Kreatif pada Era Revolusi Industri 4.0." Praeses Distrik V Sumatera Timur, Pdt. Maurixon Silitonga membuka pemberdayaan dengan memaparkan tema tahunan HKBP yaitu "Tahun Pemberdayaan dan dihubungkan dengan Pelayanan Guru Huria, Bibelvrouw, dan Diakones HKBP." 


Dalam paparannya, Pdt. Tinambunan menunjukkan tantangan dalam pelayanan yang dicatat oleh Renstra HKBP. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah devaluasi rasa percaya warga jemaat terhadap pelayan gereja. Untuk itu, Pdt. Tinambunan mendorong para peserta untuk meningkatkan kapasitas melalui membaca buku, melatih softskill terutama di era digital saat ini, dan memanfaatkan media sosial dengan bijak. 

Pdt. Tinambunan menyarankan, "Apabila para pelayan kebingungan dalam menghadapi tantangan dalam pelayanan, kita bisa mengundang para ahli untuk menolong kita." HKBP patut bersyukur kepada Tuhan karena dianugerahi warga jemaat yang ahli dalam berbagai bidang dan sangat membuka hati untuk menolong pelayan gereja untuk menghadapi tantangan dalam pelayanan. Salah satunya Ibu Rumondang Napitu yang dalam kegiatan ini memberi ceramah. 

"Dengan pertolongan Tuhan, HKBP dan para pelayan harus hadir sebagai pembawa solusi bukan memperparah apalagi sumber masalah," tutup Pdt. Tinambunan pada akhir paparannya.

Korespondensi: Kantor Sekjend HKBP