Renungan Harian HKBP | 13 November 2023

Syalom, bapak, ibu, saudara dan saudari di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kita kembali berjumpa dalam renungan harian Marturia HKBP. Sebelum merenungkan firman Tuhan, marilah kita berdoa!

Doa Pembuka: Sungguh kami bersyukur ya Tuhan, kasihMu yang tiada hentinya hadir di dalam hidup kami. Setiap waktu yang kami rasakan, Engkau senantiasa menyertai kami dalam pelbagai pekerjaan kami. Terimakasih, hari ini Engkau izinkan untuk kami lanjutkan, kiranya Engkau menolong kami dengan bekal FirmanMu yang akan kami dengarkan saat ini. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin. 

Bapak, Ibu, saudara dan saudari. Yang menjadi renungan kita pada hari ini tertulis dalam 2 Korintus 13 : 11 “Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!”

Ayat ini merupakan ayat penutup surat pada biasanya yang digunakan oleh Paulus. Paulus selalu meninggalkan harapan kepada jemaat yang ditinggalkannya. Pertama-tama ia menyebutkan saudara-saudara adalah bukti bahwa kedekatan Paulus di dalam pelayanannya kepada jemaat. Hubungan ini dibangun karena Injil Kristus yang dilayankan kepada mereka, kiranya mereka bersama-sama membangun hubungan yang erat bersama dengan Kristus. Dengan inilah terbukti bahwa orang yang merasa dekatlah yang berani memberikan nasihat kepada sesamanya. Hal ini didasari oleh kasih Kristus yang dihidupi oleh Paulus. Ia senantiasa ingin berbagi bahkan mengharapkan agar jemaat yang dia layani bertumbuh di dalam kasih Kristus. Karena inilah buah pemberitaan Injil yang berhasil bila orang-orang di Korintus memiliki iman yang semakin bertumbuh hingga di hari-hari yang akan datang.

Bapak Ibu sekalian, memang betul bahwa hidup di dalam Injil Kristus bukanlah hal yang gampang untuk dilakukan. Bahkan untuk jemaat Korintus sekalipun yang memulai mempercayai Kristus yang diberitakan oleh Paulus. Agar iman mereka bertumbuh, maka mereka yang mempercayainya harus mengasah imannya, seperti yang diucapkan oleh Paulus: agar mengusahakan diri yang sempurna seturut Injil Kristus. Tambahnya, ia memberi kunci agar melakukannya di dalam sukacita. Paulus menawarkan kacamata bahagia yang tidak berasal dari manusia, yang bisa menopang orang-orang tetap beriman kepada Kristus serta senantiasa hidup di dalam pengharapan.

Lebih dalam lagi, Paulus menginginkan bukti iman Kristus yang lebih luas. Buah mempercayai Kristua tidak hanya terbukti dari perbuatan individual saja, namun juga terbukti dari komunitas yang lebih besar. Itulah sebabnya, Paulus mengupayakan supaya sehati sepikir untuk membangun komunitas pengikut Kristus itu. Tidak jarang mereka menghadapi masalah karena kemajuan Korintus yang luar biasa pada masa itu. Besarnya kemajuan itu juga seturut dengan besar masalah yang datang, hingga sering menggoyahkan iman mereka kepada Kristus.Terkadang meragukan kerasulan Paulus sebagai utusan Allah membawa Injil kepada mereka. 

Ayat hari ini membawa kita agar merenung kembali, bahwa betapa bersyukurnya kita bertemu dengan Injil. Kata-kata yang penuh dengan sukacita, penguatan, hukuman bahkan teguran. Disampaikan para utusan Allah sejak dahulu kala, termasuk Paulus dan orang-orang yang terpilih membawa Injil ke tanah Batak, sehingga anda dan saya beroleh terang kasih Kristus. Dari segala kekurangannya, para penginjil berusaha menyampaikan dan menumbuhkan iman jemaat. Walaupun pada akhirnya meninggalkan jemaat itu, namun mereka semua meninggalkannya dengan harapan dan doa, agar iman jemaat bertumbuh di dalam terang Injil Kristus. Dalam proses ini sering sekali jemaat bertemu dengan beberapa masalah seperti yang dialami oleh jemaat Korintus. Namun dengan nasihat ini, Paulus mengingatkan jemaat Korintus dan kita sebagai pembaca Injil masa kini, agar Injillah yang menjadi prioritas di atas semuanya. Sehingga, di dalam Kristus orang akan bersukacita melakukan segala kebaikan yang diajarkan oleh Kristus. Maka, dengan inilah orang-orang akan mengusahakan untuk hidup damai sejahtera di dalam kasih Kristus, yang melahirkan kasih Kristus yang nyata di dalam hidup kita tiap hari. Kiranya harapan dan doa mereka senantiasa hidup di dalam kita sekalian, dan Allah semakin dipermuliakan melalui pertumbuhan iman kita kepadaNya. Amin.

Doa Penutup: Mari kita berdoa! Allah Bapa di surga, kami sungguh bersyukur atas Firman-Mu yang sampai kepada kami sekalian. Oleh karena InjilMulah, kami beroleh kasih karunia untuk melihat betapa besar kasih Allah kepada kami yang penuh dengan kekurangan di hadapanMu. Ajarlah kami ya Allah, menghidupi FirmanMu sebaik-baiknya. Berkatilah kami di dalam setiap peristiwa yang kami hadapi, agar tidak membawa kami semakin jauh daripadaMu. Persiapkanlah kami selalu ya Allah untuk melalui setiap hari yang masih Engkau berikan kepad kami. Di dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

C.Pdt. Mega Masria Siagian, S.Th- Melayani di Kantor Sekjend HKBP 

Pustaka Digital