Renungan Harian HKBP | 20 Juli 2024

Syalom, bapak/ibu saudara/i dan seluruh jemaat yang terkasih di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan di hari ini, alangkah baiknya kita siapkan hati dan pikiran kita, marilah kita mengambil saat teduh sejenak, kita bersatu di dalam doa.

 

Doa Pembuka: Bapa yang baik, bapa yang kami kenal melalui anakMu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kami, kami bersyukur untuk kebaikanMu yang mengantarkan kami boleh ada hingga saat ini. Kami bersyukur untuk penyertaan dan anugerah Tuhan melalui kesehatan dan nafas kehidupan yang kami rasakan,sehingga kami boleh melakukan segala aktivitas dan pekerjaan yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Dan itu juga ya Tuhan yang mendorong kami saat ini, supaya sebelum kami melanjutkan kegiatan dan aktivitas kami di hari ini, kami terlebih dulu menyerahkan diri kami untuk mendengarkan firmanMu yang akan menyapa, mengingatkan, dan menguatkan kami. Karena itu, kami siapkan hati dan pikiran kami sepenuhnya ya Tuhan, kiranya engkau berkati agar kami dapat dengan sukacita menerima Firman Tuhan. Kami sambut Kasih setia Tuhan di dalam sukacita. Amin.

 

Renungan

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, firman Tuhan yang menyapa kita saat ini, sesuai dengan ayat harian Almanak Gereja kita HKBP, tertulis dalam:

Roma 1 : 20

“Sebab apa yang tidak nampak dari padaNya, yaitukekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampakkepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.”

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam KristusYesus, kita pasti sudah pernah mendengar ungkapan begini, “sudah tahu, tapi pura-pura tidak tahu.” Ungkapan inisecara sederhana menunjukkan situasi dimana seseorang sengaja menutup mata dan menutup telinga untuk menolakmelihat dan mendengar fakta yang sudah jelas ada. Ia sudahmenyadari atau mengetahui suatu informasi atau kebenaran, tetapi memilih untuk bertindak seolah-olah mereka tidak menyadarinya. Terlepas dari banyak alasan mengapa seseorang melakukannya, namun yang pasti dalam hal menyatakan kebenaran, perilaku semacam ini bukanlah perilaku dari seorang pengikut Kristus. 

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam KristusYesus, nats yang menyapa kita hari ini sedikit banyaknyaberhubungan dengan ungkapan di awal tadi. Tidak adaalasan untuk manusia berdalih dan tidak mengaku tentangkemahakuasaan, kekuatan, dan  keilahian Allah sebabsegala karyaNya sudah sangat jelas dilihat, dirasakan dan dinikmati oleh manusia. Apa yang berkenan dan tidakberkenan bagi Allah juga sudah jelas diketahui oleh manusia, maka ketika kita sudah mengetahuinya, jangankita berpura-pura tidak tahu hanya supaya kita merasabebas melakukan kehendak duniawi dan merasa tidakbertanggungjawab melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah. Karena memang ada manusia yang sengaja pura-pura tidak tahu tentang kebenaran hanya supaya ia bisabebas melakukan apa saja keinginannya. Bahkan Paulus sendiri dalam konteks perikop ini mengungkapkan bahwa manusia sering menolak kebenaran untuk menghindaritanggung jawab moral dan spiritual. 

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih, ayat inimenjelaskan kepada kita bahwa keberadaan dan sifat-sifatAllah dapat terlihat dari ciptaan-Nya dan karyakeselamatan-Nya. Paulus menyatakan bahwa sejak dunia diciptakan, kekuatan dan keilahian Allah telah dapat dilihatmelalui apa yang telah dibuat-Nya. Oleh karena itu, manusia tidak mempunyai alasan untuk menyangkalkeberadaan Allah karena bukti tentang Allah sudah ada dan dapat dilihat dalam alam semesta ini. Sebagai orang Kristen yang benar-benar percaya Kristus, jangan kita berdiri di barisan manusia yang tidak mengakui atau seakan-akantidak mengetahui kebenaran yang dari Allah, tetapi kitaharus berdiri sebagai orang yang mengakui, mempercayaidan mengimani Allah dan segala karyakemahakuasaanNya.

Mengakui kebenaran tentang Allah dan hidup sesuaidengan kehendak-Nya tentu memerlukan keberanian dan kekuatan dalam hal menghidupi tanggung jawab iman,moral, pola hidup, dan mungkin akan menimbulkan konflikdengan nilai-nilai duniawi. Namun, melalui pengakuan dan ketundukan kepada Allah, kita tentu akan dimampukan. Kita dipanggil untuk hidup selaras dengan kehendak Allah dan tidak dapat berdalih bahwa kita tidak tahu tentang Dia. Pengetahuan ini harus menjadi motivasi kita untuk hidupdalam kebenaran, keadilan, dan kasih, serta turutmemberitakan Injil kepada orang lain.

Bapak/ibu saudara/i yang terkasih, melalui nats ini kitadiajarkan bahwa ketika kita sadar harus mengakuikebesaran, keilahian dan kemahakuasaan Allah, berarti kitaharus menerima dan menghormati Allah dalam segalaaspek hidup kita. Keindahan alam semesta ciptaanNyaboleh mengingatkan kita betapa besarnya Allah yang kita percayai, dan tidak ada seorang pun yang mampumenandingi Dia. Pengenalan dan pengakuan kita yang benar terhadap kemahakuasaan Allah harus mendorong kitauntuk hidup seturut dengan yang Ia kehendaki. Amin. 


Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Kami bersyukur yaTuhan Allah kami untuk kesempatan yang begitu berharga yang engkau berikan kepada kami. Saat ini kami boleh dan telah bersekutu bersama untuk mendengarkan firmanMu yang telah menyapa kami. Biarlah Tuhan rohMumenguatkan kami untuk tetap berdiri dengan teguh di dalam iman kami kepadaMu. Ajar kami untuk selalumengakui dan menyatakan kebesaranMu lewat hidup kami. Kuatkan kami untuk menjauhkan diri dari hidup yang menyangkal kemahakuasaanMu. Biarlah hidup kami yaTuhan menjadi berkat bagi banyak orang, lewat pekerjaan, pelayanan dan seluruh cara hidup kami. Tuhan ajari dan kuatkan kami untuk hidup sesuai dengan kehendakMu. Inilah doa dan permohonan kami, di dalam nama anakMu Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.


C.Pdt. Frans M. Sormin, S.Th- LPP III di Kantor Koinonia HKBP

Pustaka Digital