Renungan Harian HKBP | 21 November 2023



Bapak, ibu, dan saudara-saudara yang terkasih, mari kita membekali diri kita terlebih dahulu pagi kita dengan Firman Tuhan. Mari kita berdoa!


Doa Pembuka: Allah Bapa yang kami kenal di dalam Kristus Yesus, yang membimbing kami di dalam Roh Kudus. Kami berterima kasih atas berkat hari baru yang Engkau berikan untuk kami. Bekali kami dengan Firman-Mu, agar kami mampu menjalani hari baru ini dengan baik. Ajarlah kami mengerti dan menghidupi firman-Mu dalam kehidupan kami. Demi Kristus, kami berdoa. Amin.


Bapak, ibu, dan saudara-saudara yang terkasih, renungan bagi kita pada hari ini tertulis dalam 1 Petrus 5:7 beginilah firman Tuhan:

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

demikianlah firman Tuhan.

Bapak, ibu, dan saudara-saudara yang dikasih Tuhan, kita pasti sering merasa kuatir. Salah satunya ketika kita jauh dari keluarga, di saat banyak berita duka datang ke dalam ponsel kita. Kita pun mungkin pernah kuatir tidak mendapat sekolah yang diinginkan, pekerjaan yang diidamkan, atau jodoh yang diharapkan. Kuatir di dalam jalan gelap ketika kita pulang sendirian. Kuatir terhadap proses hidup dan hasil. Kuatir tentang pencapaian kita. Kekuatiran akan kesehatan bahkan umur kita. Dan masih banyak lagi hal lainnya yang membuat kita kuatir.

Ayat hari ini adalah sebuah perintah untuk menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan. Kita diminta bukan hanya menyerahkan kekuatiran kita akan kehidupan setelah kematian saja, melainkan juga semua hal, baik itu kehidupan kita setelah kematian dan kehidupan kita saat ini. Tak jarang kita seakan membatasi kemampuan Tuhan. Kita merasa bahwa hal-hal duniawi seharusnya mampu kita selesaikan dengan usaha kita sendiri. Tuhan memang memberi kita kemampuan untuk mengatasi masalah. Namun, tidak serta-merta kemampuan tersebut adalah kekuatan yang memang berasal hanya dari diri kita. Kita lupa bahwa asal dari kekuatan serta kemampuan mengatasi banyak hal adalah berkat yang berasal dari Tuhan juga. 

Kita tak jarang tenggelam ke dalam kekuatiran kita karena batasan kemampuan yang kita miliki. Di sisi lain, kita pun lupa bahwa Tuhan adalah Allah yang tak tepermanaikan, melampaui batasan pemikiran kita. Ia pasti mampu mengatasi masalah kita. Tidak ada yang tidak mungkin di hadapan-Nya. Bahkan dalam ayat ini, kita diminta menyerahkan kekuatiran kita karena Tuhanlah yang memelihara hidup kita. Jika kita tenggelam dalam kekuatiran kita, artinya kita mengecilkan pemeliharaan Allah dalam hidup kita. Apakah Allah sekecil itu sehingga Dia tidak mampu mengatasi kekuatiran kita? Tentu saja tidak.

Mari meyakini bahwa hari-hari kita ada dalam pemeliharaan Allah. Bahkan Allah sendiri melalui pengorbanan Yesus Kristus memberikan keselamatan bagi seluruh umat Allah dengan tangan-Nya sendiri. Apalagi hal-hal dalam kehidupan pribadi kita, sudah pasti Allah akan memenuhinya sebagai tanda pemeliharaan-Nya. Hanya saja, mungkin ada ketidakpastian di hari depan yang membuat kita kuatir. Namun, percayalah! Ketidakpastian akan hari depan adalah cara Tuhan untuk meminta kita selalu menyerahkan kekuatiran kita kepada-Nya dan selalu mengandalkan Tuhan. Amin.

Doa Penutup: Bapa di dalam Sorga, kami bersyukur karena Engkau selalu memberkati kami dengan banyak hal dalam hidup kami. Hari ini kami belajar bagaimana kami seharusnya menyadari bahwa hari-hari kami ada dalam penyertaan Allah. Kami sadar bahwa pemeliharaan Allah selalu hadir dalam hidup kami. Tuhan Yesus, Sang Berkat Penyelamat kami, ajar kami selalu mengingat bahwa Engkau dan pengorbanan-Mu adalah berkat yang membuat kami tidak perlu kuatir akan keselamatan kami. Ajar kami untuk selalu menyerahkan kekuatiran kami kepada-Mu. Allah Roh Kudus, Sang Penguat kami, berilah kami hikmat untuk memahami bahwa Allah di dalam Roh Kudus, selalu menjaga dan membimbing hidup kami, sehingga kekuatiran kami adalah pengingat dari-Mu untuk selalu mengandalkan Engkau. Demi Kristus kami berdoa. Amin.

C.Pdt. Maranatha Nainggolan, S.Si (Teol)- Melayani di Biro SMIRNA HKBP