Renungan Harian HKBP | 22 Januari 2024

Shalom! Marilah kita satukan hati di dalam doa untuk merenungkan Firman Tuhan pada hari ini, kita berdoa!

 

Doa Pembuka: Patutlah namaMu dipuji dan dipermuliakan, ya Allah, Bapa di Surga. Engkau telah turun dalam rupa manusia, yang kami kenal di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Engkau juga tetap menuntun kami di dalam penyertaan RohMu yang Kudus. Pada hari ini, kami hendak mendengarkan FirmanMu. Ajarlah kami dan arahkanlah hati kami untuk tetap berpijak kepada FirmanMu yang menuntun kami kepada kebenaranMu. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa. Amin.

 

Saudara/i yang dikasihi di dalam Kristus Yesus, Firman Tuhan pada hari ini tertulis di dalam Surat kedua dari Rasul Paulus kepada Timotius (2 Timotius 1: 14). Firman Tuhan berkata “Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.” Demikianlah Firman Tuhan.

 

Saudara/i sekalian, Firman Tuhan yang menjadi perenungan kita pagi hari ini merupakan surat Rasul Paulus yang ditulis di dalam penjara dan surat terakhirnya kepada Timotius. Rasul Paulus harus dipenjara bahkan dihukum mati karena kegigihannya untuk menyampaikan Injil. Sekalipun Rasul Paulus berada dalam penjara dan diancam dengan hukuman mati, ia tidak menyerah akan imannya di dalam Kristus dan terus menyampaikan Kabar Baik. Buahnya pun nampak, yakni dengan semakin banyaknya jemaat mula-mula yang berkembang dan semakin bergiatnya para rasul menyampaikan Injil ke seluruh dunia.


Di dalam ketegaran hatinya, Rasul Paulus mengatakan bahwa penderitaan yang ditanggungnya untuk menyampaikan Injil ini belum bahkan tidak sebanding dengan penderitaan Kristus demi menyelamatkan seluruh manusia dari kuasa dosa dan maut. Sekalipun dunia menolaknya dan ia terus merasakan penderitaan yang bertubi-tubi, Rasul Paulus meyakini bahwa dirinya tidak sendirian. Ada kuasa Allah di dalam Roh Kudus yang memampukan dirinya untuk tetap mempertahankan imannya dan memampukan dirinya untuk menyampaikan Injil ke seluruh dunia. Semua proses kehidupan yang dilaluinya, pencapaian-pencapaian yang diperolehnya, dan bahkan penderitaan yang dirasakannya adalah bentuk kepercayaan Allah kepada dirinya. Allah mempercayai, memampukan, hingga tetap menyertai setiap umat-Nya di dalam segala hal, baik suka maupun duka. Inilah yang dimaksud oleh Rasul Paulus sebagai harta yang indah di dalam Firman Tuhan kepada kita hari ini.

Lalu bagaimanakah kita meresponsnya? Rasul Paulus mengajarkan kita agar memelihara harta yang indah tersebut. Kita memeliharanya di dalam keyakinan yang teguh, ucapan syukur, serta sukacita dan pengharapan yang tertuju kepada Allah Bapa, Kristus Yesus, dan Roh Kudus. Kita juga memeliharanya dengan bergiat untuk menyampaikan Firman Tuhan di dalam iman, tutur kata, tingkah laku, dan segala perbuatan kita agar semakin banyak yang mengenal dan menerima anugerah keselamatan dari Allah. Ingatlah bahwa Allah melalui RohNya yang Kudus akan selalu menyertai dan memampukan kita. Amin.

 

Doa Penutup: Kita berdoa! Sungguh kami bersyukur dan bersukacita untuk setiap penyertaanMu di dalam kehidupan kami. Engkau begitu mengasihi kami dan tetap mempercayakan kami untuk menapaki kehidupan kami di dalam iman percaya kami. Mampukanlah dan teguhkanlah kami untuk memelihara anugerah keselamatan yang Engkau karuniakan kepada kami tersebut. Di dalam Kristus Yesus, kami berdoa.  Amin.

 

Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus. Kiranya menyertai kamu sekalian. Amin.

 


Pdt. Serly Octarina Tampubolon, S.Si.(Teol)- Pendeta Fungsional Biro Jemaat HKBP

Pustaka Digital