Renungan Harian HKBP | 26 Oktober 2023

Doa Pembuka: Mari kita bersatu di dalam doa! Bapa kami yang di Surga, terima kasih atas berkat dan kasihMu yang selalu baru bagi kami. Terima kasih atas hari yang baru, yang juga Engkau anugerahkan bagi kami saat ini. Sebelum kami menjalaninya, kami hendak bersekutu di dalam FirmanMu. Berkati hati dan pikiran kami Tuhan, agar kami dapat memahami dan melakukan FirmanMu di dalam hidup kami. Di dalam Kristus kami berdoa. Amin.

Syalom! Bapak-Ibu serta Saudara/i yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus, renungan bagi kita pada hari ini, Kamis 26 Oktober 2023 tertulis di dalam Injil Matius 24:12-13, beginilah firman Tuhan:

Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Matius 24 hingga 25 merupakan percakapan atau nasihat Tuhan Yesus kepada para murid-Nya tentang akhir zaman, yang mana dikatakan bahwa salah satu tandanya ialah semakin banyaknya orang yang menjadi murtad dan durhaka karena berpaling meninggalkan Tuhan. Ketika mendengar kata “durhaka”, apa yang muncul di pikiran kita? Durhaka merupakan istilah yang diberikan kepada orang yang mengingkari kesetiaannya. Kita semua pasti tidak asing dengan kisah Malin Kundang. Sebuah cerita rakyat dari Sumatera Barat yang bercerita tentang seorang anak yang durhaka terhadap ibunya. Anak tersebut lupa dan meninggalkan ibunya setelah ia meraih kesuksesan di dalam hidupnya. Ia tidak menyadari bahwa pencapaiannya itu tidak lepas dari doa dan usaha ibunya selama ini dalam membesarkannya. Kurang lebih seperti itu jugalah gambaran orang-orang yang durhaka kepada Tuhan. Di tengah perjalanan hidupnya, banyak orang yang meninggalkan Tuhan dengan berbagai alasan, ada yang karena telah meraih kesuksesan dalam hidupnya, ada yang karena mendapat pergumulan hebat, ada yang karena disesatkan oleh orang lain dan lain sebagainya. Banyak orang yang mau mengikut Tuhan ketika kehidupannya berjalan dengan baik. Namun ketika rintangan hidup datang kepadanya, dengan mudahnya ia meninggalkan Tuhan karena merasa tidak diberkati. Apapun alasannya, meninggalkan Tuhan merupakan suatu kedurhakaan yang harus kita hindari.

Salah satu akibat dari semakin bertambahnya kedurhakaan itu ialah kasih di antara sesama manusia yang semakin dingin dan berkurang. Mengapa demikian? Karena orang yang meninggalkan Tuhan, maka ia tidak lagi bisa merasakan dan membagikan kasih yang dari Tuhan. Artinya, semakin banyak orang yang meninggalkan Tuhan, maka semakin banyak juga orang yang tidak mau lagi mengasihi sesamanya. Semakin mudah kita menemukan orang-orang yang tidak lagi hidup di dalam kasih, tidak peduli dengan sesamanya yang mengalami kesulitan, tidak mau mengampuni, saling membalas kejahatan, penindasan, diskriminasi dan lain sebagainya. Itu semua semakin sering terjadi di sekitar kita yang semakin menegaskan bahwa kasih di antara umat manusia semakin dingin dan berkurang.

Bapak-Ibu serta saudara/i yang dikasih Tuhan. Sebagai umat Tuhan, kita tentu tidak mau hidup tanpa kasih. Kita juga pasti tidak mau jauh-jauh dari kasih setia Tuhan yang tak pernah putus itu. Oleh karena itu, menjadi tugas dan tanggungjawab kita untuk tetap setia kepada Tuhan dan hidup di dalam kasih. Di tengah-tengah dunia yang semakin merindukan kasih ini, marilah kita menjadi saluran kasih Allah kepada lingkungan sekitar kita. Marilah kita hidup dengan saling mengasihi. Marilah kita tingkatkan lagi kepedulian dan empati kita kepada sesama. Mari kita saling mengampuni dan tidak menyimpan dendam. Mari kita juga menghilangkan segala tindakan diskriminatif, rasisme dan lainnya yang bisa melukai perasaan orang lain. Dengan hidup di dalam kasih, kita akan bisa bertahan hingga pada kesudahannya. Marilah kita setia kepada Tuhan dan hidup saling mengasihi hingga Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya. Amin.

Doa Penutup: Kita bersatu di dalam doa! Ya Allah, Bapa kami yang di sorga. Kami bersyukur atas FirmanMu yang menyapa dan mengingatkan kami pada hari ini agar kami senantiasa setia kepadaMu dan hidup di dalam kasih. Ajar dan layakkanlah kami ya Tuhan untuk bisa menjadi saluran kasihMu bagi sekitar kami agar semakin banyak orang yang bisa merasakan kasih setiaMu di dalam kehidupan mereka masing-masing. Ya Bapa Yang Maha Kasih, kami juga memohon perlindungan dan penyertaanMu bagi kami sepanjang satu hari ini. Berkatilah setiap usaha dan pekerjaan baik yang kami lakukan pada hari ini. Biarlah kami semua sehat dan bersukacita menjalani sepanjang hari ini. Biarlah kiranya kasihMu memenuhi hidup sepanjang satu hari ini. Ya Bapa Yang Maha Pengampun, kami juga mohon ampun atas segala dosa yang telah kami lakukan. Ampunilah dosa-dosa kami itu ya, Tuhan, agar kiranya kami semakin layak menerima berkat dan kasihMu di dalam hidup kami. Terima kasih, Bapa. Di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kami, kami berdoa. Amin. 

Cal. Pdt. Ondy Axidho S. Siagian, S.Th- LPP III di Kantor BALITBANG HKBP

Pustaka Digital