Renungan Harian HKBP | 27 Oktober 2023

Mempersembahkan syukur”

Salam sejahtera bagi saudara sekalian di mana pun berada saat ini. Sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan, Mari kita berdoa!

Doa Pembuka: Kita Berdoa! Bapa di surga, kami sangat bersyukur atas AnugerahMu yang menyertai kehidupan kami hingga saat ini. Sebentar kami akan mendengarkan FirmanMu; Tuntunlah kami untuk memahami dan melakukan Firman-Mu dalam kehidupan kami. Hanya di Dalam Nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin. 

Bapak, Ibu, saudara sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus…

Firman Tuhan hari ini, Jumat 27 Oktober 2023, tertulis dalam Mazmur 50:23 ”Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya”

Jemaat yang dikasihi Kristus…

Ada ungkapan bijak mengatakan:”Jangan menunggu sukses baru bersyukur, tetapi bersyukurlah maka sukses itu akan terwujud”. Ungkapan ini mengingatkan kita betapa pentingnya BERSYUKUR. Jangan menunggu kaya, memiliki harta atau uang yang banyak baru kita bersyukur; jangan menunggu mendapatkan kebahagiaan baru kita bersyukur, tetapi justru dengan bersyukur akan membuat kita bahagia. Firman Tuhan juga dengan jelas mengatakan: ”mengucap syukurlah dalam segala hal” artinya: mengucap syukur tidak dibatasi oleh waktu dan keadaan, dalam segala hal kita harus bersyukur. Dan Tuhan juga suka kepada umat yang tahu bersyukur atau berterima kasih. Dia sering mengingatkan supaya umat berterima kasih atau bersyukur. Dalam segala hal, kita dianjurkan bersyukur. Bagaimana pun keadaan kita dan sesulit apapun situasinya kita harus tetap bersyukur kepada Tuhan. Kenapa? Sebab bersyukur adalah bagian peribadahan dan tanda ketaatan kita kepada Tuhan. 

Rasa bersyukur itu merupakan pengakuan atas kasih yang kita terima dari Tuhan. Ucapan syukur itu sebagai tanda bahwa kita senang, bahagia, suka, dan tentu kita masih berharap bahwa kita akan terus menerima kasih Tuhan. 

Banyak hal yang patut kita syukuri kepada Tuhan, bahkan tak ada alasan bagi kita TIDAK BERSYUKUR kepada Tuhan. Dengan jelas Pemazmur berkata: “Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun temurun” (Mazmur 100:5). Kasih setia Tuhan untuk selama-lamanya, berarti kita tentu berharap menerima kasih Tuhan sepanjang hidup kita, bahkan sampai keturunan kita, Tuhan tetap setia memberi kasih-Nya. Bukankah itu pantas untuk kita syukuri?????

Jemaaat yang diberkati Tuhan…

Namun Pemazmur mengingatkan bahwa ucapan syukur kepada Tuhan tidaklah sekedar ucapan. Lantas, bagaimana kita mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat yang kita terima dari pada-Nya??? Adakah janji iman kita terhadap Tuhan karena Tuhan telah memelihara hidup kita? Inilah yang dijawab firman Tuhan hari ini. Dalam kitab Mazmur 50 ini, kita diingatkan kembali soal perjanjian umat dengan Tuhan, yaitu: “Tuhan memelihara dan memberkati umat, dan umat harus setia beribadah dan mempersembahkan syukur kepada Tuhan.” Peribadahan sejalan dengan persembahan; ketika kita memberikan persembahan syukur, itu adalah bentuk peribadahan kita kepada-Nya. 

Sebagaimana firman-Nya: “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya” (Mzm.50:23). Hal inilah dituntut oleh Tuhan dari kita. Bukan soal besar-kecilnya persembahan atau korban sembelihan yang kita berikan, tetapi soal ketulusan hati, kejujuran dan ketaatan kepada Tuhan. 

Jemaat yang dikasihi Kristus…

Demikian juga dengan hidup kita saat ini. Kita telah ditebus oleh darah Kristus yang mahal, sehingga kita memperoleh hidup yang kekal. Artinya: Perjanjian kita dengan Allah adalah perjanjian yang sangat mahal. Kita harus setia beribadah kepada-Nya, sebab kita telah lebih dulu memperoleh kasih setia Kristus, menyertai hidup kita. Sebagai tanda kesetiaan kita, marilah kita persembahkan syukur bagi-Nya. Ingatlah apa nazar kita kepada Allah atas kasih setia-Nya. Bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi (Mzm.50:14).

Persembahan dan nazar ini bukan keterpaksaan dan bukan sekedar kewajiban, tetapi merupakan ketaatan dan sebagai pengakuan bahwa Allah memelihara hidup kita dan memberkati pekerjaan kita. Sekali lagi, bukan soal besar-kecilnya persembahan atau korban sembelihan yang kita berikan, tetapi soal ketulusan hati, kejujuran dan ketaatan kepada Tuhan. Amin.  

Doa Penutup: Mari kita Berdoa! Bapa disorga... Terima kasih untuk Kasih setiaMu yang senantiasa kami rasakan dalam kehidupan kami hingga saat ini; Terlebih atas keselamatan yang Engkau anugerahkan bagi kami disepanjang hidup kami. Ajarlah kami untuk tetap percaya, setia dan berharap hanya kepada Tuhan saja, agar kami dimampukan dan dikuatkan untuk menjalani kehidupan kami. Atas segala penyertaan-Mu, kami patut bersyukur kepada-Mu, dan menyerahkan hidup kami sebagai persembahan syukur bagi-Mu. Dengarlah Doa kami ini Hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Anugerah Tuhan kita Yesus Kristus. Kasih setia dari Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus, kiranya menyertai kita sekalian hari ini dan selamanya. Amin.

Bvr. Sulastri Sitompul- Kantor Biro Zending HKBP

Pustaka Digital