Renungan Harian HKBP | 28 Februari 2023


Saudara/saudariku yang terkasih, sebelum kita mendengarkan Firman Tuhan pagi ini, marilah kita berdoa:

Doa Pembuka:Bapa yang Mahakasih, terima kasih buat anugerah-Mu pagi ini sehingga kami dalam keadaan sehat. Kami ingin mendengarkan Firman-Mu, bimbinglah kami ya Bapa agar dapat mengerti Firman-Mu dan melakukannya dalam hidup keseharian kami. Demi Kristus kami berdoa. Amin!

Judul Renungan: “JAUHILAH YANG JAHAT, LAKUKANLAH YANG BAIK”

Firman Tuhan yang menyapa kita hari ini tertulis dalam Kitab Amsal 17:4 yang berbunyi: “Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.”

            Banyak sekali kejahatan yang terjadi di dunia ini diawali dan dipicu oleh perkataan yang tidak benar atau dusta (fitnah). Apalagi jika orang yang mendengar perkataan dusta itu langsung menerima dan mempercayainya serta dikuasai oleh amarah yang meledak-ledak, sehingga menimbulkan/melahirkan tindak kejahatan. Bahkan perkataan dusta itu bisa saja membuat seseorang mencelakai atau membunuh orang lain yang belum tentu bersalah. Dia langsung menerima perkataan itu mentah-mentah tanpa terlebih dahulu menyaring atau meneliti atau mempertimbangkan apakah perkataan/informasi itu benar atau tidak.

            Renungan pagi ini mengingatkan kita agar tetap waspada dan jangan mudah percaya kepada perkataan dusta dan bibir jahat atau lidah yang mencelakakan. Kita diajak untuk mawas diri dan bijaksana dalam menerima informasi/berita yang belum pasti kebenarannya agar kita tidak terjebak atau terjatuh dalam pencobaan untuk berbuat jahat. Melalui Kitab Amsal ini, kita diarahkan untuk melakukan kebenaran dan keadilan serta menjauhkan diri dari berbuat jahat. Kita jaga lidah dan bibir kita agar tidak mengatakan dusta, fitnah dan ucapan yang bisa mencelakakan orang lain. Sebaliknya, kita diajarkan untuk mengatakan apa yang benar dan apa yang berguna membangun persekutuan kita sebagai orang percaya dan persekutuan di tengah-tengah masyarakat menjadi persekutuan yang saling mengasihi dan memperhatikan satu sama lain.

            Hendaklah perkataan yang keluar dari mulut kita adalah perkataan yang baik dan benar yang dapat memberikan semangat dan sukacita bagi orang yang mendengarnya. Perkataan yang memotivasi sesama kita untuk berbuat kebaikan seperti pernah dikatakan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi : “Jadi akhirnya, saudara-saudari, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebaikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8). Apa yang baik dan benar, itulah yang kita ucapkan dan itulah yang ingin kita dengar, agar sukacita dan damai sejahtera hadir dalam persekutuan kita sebagai orang percaya.

            Rasul Yakobus juga pernah mengingatkan orang percaya agar hati-hati menggunakan lidah, karena lidah dapat membakar emosi manusia dan menyulut kejahatan, seperti api yang membakar dan menghanyutkan. Lidah adalah sesuatu yang buas dan tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan (Yakobus 3). Sebab itu kita diajak untuk berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam dosa dan kejahatan karena tidak bijaksana menggunakan lidah.

            Marilah kita memakai lidah dan bibir kita untuk memuji Tuhan dan mengatakan apa yang benar, agar hidup kita menjadi berkat bagi orang lain. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada kita. Jangan mau memberikan telinga kita kepada perkataan dusta dan kepada lidah yang mencelakakan. Tetapi sendengkanlah telingamu untuk mendengarkan suara dan Firman Tuhan yang menghidupkan dan memberikan kesukaan yang sejati. Amin.

Doa Penutup: Marilah kita berdoa! Terima kasih Tuhan untuk Firman-Mu hari ini. Mampukanlah kami untuk berkata benar dan jujur, dan menjauhkan diri kami dari kejahatan dan dusta yang mencelakakan. Tolonglah kami ya Tuhan untuk hidup benar di hadapan-Mu. Di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, kami memohon. Amin.

Doa Berkat:Terimalah berkat Tuhan: “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih setia Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus, kiranya menyertai saudara-saudara sekalian.” Amin.

 

 Pdt. Berton Hutapea- Wakabiro Jemaat HKBP

Pustaka Digital