Renungan Harian HKBP | 30 Desember 2023 (1)

Doa Pembuka: Puji dan Syukur kami naikkan sebagai rasa hormat dan terima kasih kami kepadaMu ya Tuhan Allah atas segala kebaikan dan kasih sayang yang Engkau berikan setiap waktu bagi kami. Tak terhitung berkat yang kami terima setiap hari hingga penghujung tahun ini, Engkau memberikan kami sukacita serta kekuatan dalam menjalani kehidupan yang penuh liku dan perjuangan. Kami ingin menyerahkan hidup kami sepenuhNya kepadaMu dengan tuntunan FirmanMu. Berfirmanlah Engkau ya Allah, kami siap mendengar-Mu, di dalam Nama Yesus kami berdoa dan bersyukur. Amin.

Renungan kita hari ini Sabtu 30 Desember 2023, tertulis dalam Lukas 12 : 40. “Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.".

Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kewaspadaan tentu suatu sikap yang harus kita miliki dalam kehidupan kita. Kenapa? Karena kita akan menghadapi masalah yang dapat merusak hidup kita jika kita tidak waspada kepada hal-hal buruk yang bisa merebut ketenangan dan kenyamanan hidup kita. Misalnya saja, kita harus waspada akan terjadinya bencana alam seperti yang marak terjadi di sekitar kita karena kerusakan hutan maupun lingkungan. Kita harus waspada terhadap penyakit yang dapat melumpuhkan kesehatan kita karena pola hidup yang tidak baik. Kita harus waspada terhadap modus-modus penipuan dari tawaran-tawaran serta rayuan melalui media sosial misalnya dan lain sebagainya. Berbagai kewaspadaan tersebut sekali lagi adalah untuk menghidari dan menjauhkan kita dari berbagai kerugian baik dalam bentuk material, moral maupun spiritual.

Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Renungan kita hari ini berbicara tentang kewaspadaan. Kewaspadaan akan datangnya hari Tuhan. Perikop ini diawali dengan, "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.” (ayat 35). Hal ini menjelaskan bahwa kewaspadaan harus dimaknai dengan tindakan. Setiap waktu kita harus waspada karena hari kedatangan Tuhan, kedatangan Anak Manusia itu tidak akan pernah kita tahu kapan akan terjadi. Matius 24 : 36 mencatat: “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri." Oleh karena itulah setiap orang percaya harus mempersiapkan diri setiap waktu tidak boleh lengah melainkan waspada dan berjaga-jaga karena kedatanganNya adalah tiba-tiba, ibarat kedatangan pencuri, dimana pencuri datang tanpa sepengatahuan pemilik barang atau rumah seperti tertulis: “Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.” (Matius 24 : 43, band Lukas 12 : 39).

Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Di awal kita telah berbicara akan pentingnya kewaspadaan terhadap hal-hal buruk yang bisa terjadi akan hidup keseharian kita. Namun lebih penting lagi kewaspadaan kita akan datangnya hari Tuhan itu, hari kedatangan Anak Manusia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan, seperti diungkapkan dalam renungan kita hari ini. Kewaspadaan akan kedatangan hari Tuhan itu sangat menentukan bagi orang-orang percaya. Karena hanya orang yang siap dan berjaga-jaga diberi hak memperoleh upah kebahagian, kehidupan kekal yang dijanjikan Allah. “Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.” (ayat 37).

Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Pada masa-masa Advent yang baru saja kita rayakan, kita telah diingatkan kembali akan kedatangan hari Tuhan itu. Gema nyanyian Maranatha adalah ungkapan kerinduan menyongsong datangnya hari Tuhan hari kemenangan bagi orang-orang percaya. Hal itu disempurnakan kembali dengan sukacita Natal yang membawa ingatan kita kembali ke Betlehem kota kecil tempat kelahiran sang Juruselamat di tempat yang hina di kandang domba. Betapa Yesus telah menempatkan diriNya dalam kesempurnaan melewati derita demi keselamatan kita. Oleh karena itu, marilah kita menyediakan hati kita menjadi tempat kediaman Tuhan, persemayaman terang Allah agar hidup kita juga menjadi keselamatan bagi sekitar dan sekeliling kita, yang dapat menerangi dunia, karena kita telah ditugasi untuk itu. “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” (Matius 5 : 14). Selamat menantikan hari Tuhan dengan setia dan tekun melakukan FirmanNya. Selamat memenangkan pertarungan dengan dunia, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan. Amin.

Doa Penutup: Terima kasih Tuhan atas FirmanMu yang mengingatkan kami agar setia menanti kedatanganMu kembali ke dunia ini. Engkau mengajar kami agar hidup dengan rendah hati sebagaimana Engkau turun ke dunia di tempat yang hina di kandang domba di Betlehem. Kini, kemuliaan di atas segalanya pun telah Engkau miliki karena kesetiaanMu dan ketaatanMu kepada Bapa yang telah mengutus-Mu. Engkau juga sekaligus memuliakan kami sehingga kami berharga terbebas dari hina dan nista karena dosa. Kami sedang menantikan kedatanganMu kembali ke dunia ini untuk menyatakan kemuliaanMu. Tuntun kami untuk siap sedia, berjaga-jaga, waspada dan tetap berdoa, agar dapat mengalahkan dunia dan segala bentuk keinginan jahat kami. Terima kasih Tuhan atas kasih sayangMu, jadikanlah kami suci di hadapanMu dengan kesediaan-Mu menghapuskan segala dosa dan kesalahan kami. Ya Tuhan Allah, satu tahun akan segera kami lalui, kiranya berkat dan kasih sayangMu akan terus berlanjut hingga tahun yang akan datang dan iman kami semakin bertumbuh kepadaMu. Terpujilah Engkau di dalam Nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.                        

Anugerah Tuhan Yesus Kristus, Kasih Allah Bapa dan Persekutuan Roh Kudus kiranya menyertai kita sekalian. Amin.

St. Menerwatsen Panggabean-Pegawai Biro Ibadah Musik HKBP