Bersatu Demi Alam Tano Batak: Pimpinan Gereja Sumatera Utara Bersatu Melawan Perusakan Alam Tano Batak.
Pematangsiantar, 14 Mei 2025 – Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt. Victor Tinambunan, MST, tampil sebagai pembicara utama dalam pertemuan penting yang mempertemukan para pimpinan gereja dan lembaga keumatan se-Sumatera Utara dengan kalangan akademisi. Pertemuan ini diselenggarakan sebagai respons atas keprihatinan mendalam terhadap krisis ekologi dan sosial yang diyakini sebagai dampak dari aktivitas perusahaan-perusahaan tertentu, dengan fokus utama pada PT. Toba Pulp Lestari (TPL).
Acara yang berlangsung di Universitas Pematangsiantar ini difasilitasi oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) bekerja sama dengan United Evangelical Mission (UEM). Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan gereja di Sumatera Utara, termasuk Ephorus HKI, Sekretaris Jenderal GKPS, Sekretaris Jenderal GKPI, Ketua Sinode GKI Sumut, Bishop HKIP, Praeses GMI, Utusan Pimpinan GPP, serta Vikep Keuskupan Agung Medan. Kehadiran para pemimpin lembaga keumatan juga menambah bobot pertemuan ini, di antaranya perwakilan dari PIKI Pematangsiantar dan Simalungun, PWKI Sumut, GAMKI Pematangsiantar, Rektor Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematangsiantar, dan Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung.
Dalam sambutannya, Etika Saragih mengulas sejarah perjuangan gereja dalam menyikapi isu-isu lingkungan dan sosial. Beliau menekankan bahwa keterlibatan ini merupakan wujud nyata kehadiran gereja di tengah masyarakat dan seluruh ciptaan. Melalui pertemuan ini, beliau berharap terjalin penguatan panggilan spiritual dan perenungan mendalam bagi gereja-gereja untuk terus berperan aktif dalam kehidupan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Tim Kompilator Data Kerusakan Lingkungan di sekitar Danau Toba, yang bekerja di bawah koordinasi Litbang PGI, memaparkan data dan fakta konkret mengenai kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh sejumlah perusahaan, dengan penekanan khusus pada dampak operasional PT. Toba Pulp Lestari. Berdasarkan data hasil riset dan penelitian yang mendalam, PGI menegaskan komitmennya untuk terus mendukung perjuangan gereja-gereja di Sumatera Utara dalam menjaga kelestarian alam, termasuk upaya untuk menghentikan operasional TPL.
Dalam sesi Refleksi Teologis, Ephorus HKBP Pdt. Victor Tinambunan menegaskan bahwa seruan untuk menghentikan operasional TPL berakar pada pemahaman teologis yang kuat dan keputusan-keputusan resmi yang telah diambil oleh HKBP. Beliau menekankan bahwa perjuangan ini adalah perjuangan kita adalah perjuangan spiritual, artinya perjuangan dengan iman dan ketaatan kepada Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus untuk keadilan sosial, bukan desakan/dorongan emosional, tempramental dan sentimental. Karenanya dengan tetap berpikiran jernih, jiwa yang sehat, hati yang bersukacita, kata-kata yang beradab, tindakan anti anarkis, jika Tuhan berkehendak, tak seorang atau tak sesuatupun yang dapat menghalangi.
Dalam Konferensi Pers, Ephorus HKBP menuturkan bahwa tindakan ini bukanlah sebuah kenekatan, melainkan keberanian yang disertai dengan ketulusan. Aksi kita saat ini adalah betul-betul niat kita yang tulus untuk kebaikan kita semua yang hidup sekarang dan yang masih akan lahir ke depan, karena itu kita harus bersama-sama sebagai bagian panggilan dari iman.
Seluruh perwakilan gereja yang hadir mengapresiasi inisiatif PGI dan UEM dalam menyediakan ruang diskusi yang konstruktif ini. Mereka menyadari bahwa seluruh Gereja dan umat percaya bersatu dalam perjuangan ini. Lebih lanjut, mereka berharap agar PGI dan UEM dapat memfasilitasi terbukanya ruang komunikasi dengan Presiden Republik Indonesia, untuk menyampaikan secara langsung keprihatinan mendalam dari gereja-gereja dan masyarakat di Tano Batak terkait krisis ekologi dan sosial yang sedang terjadi.