Renungan Harian HKBP | 18 April 2024

Doa Pembuka: Ya Tuhan Yang Mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau adalah sumber dari roh kuasa, kasih, dan ketenangan. Di dalam-Mu, kami menemukan keberanian untuk menghadapi segala tantangan dan ketakutan dalam hidup ini. Berilah kami kekuatan untuk melangkah maju dengan keyakinan bahwa Engkau selalu menyertainya. Biarkan kasih-Mu yang tiada henti mengalir dalam hidup kami, sehingga kami dapat menjadi saluran berkat bagi sesama. Dan, dalam setiap situasi, berilah kami ketenangan yang datang dari-Mu, yang melebihi segala pemahaman manusia. Amin.

 

2 Timotius 1:7

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban”

 

Memberantas Ketakutan dalam Iman

Surat 2 Timotius ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius, seorang rekannya dalam pelayanan, saat Paulus sedang dipenjara. Surat ini merupakan salah satu dari surat-surat pastoral yang ditujukan kepada individu-individu yang terlibat dalam pelayanan gerejawi. Pada saat surat ini ditulis, Timotius sedang mengalami tantangan dan pergumulan dalam pelayanannya. Timotius menghadapi tekanan dari luar, pertentangan doktrinal, atau bahkan merasa lemah dalam imannya. Rasul Paulus menulis surat ini untuk memberikan pengajaran, dorongan, dan bimbingan kepada Timotius dalam menghadapi semua itu. Terkhusus pada 2 Timotius 1:7 adalah bagian dari kata-kata dorongan dan penyemangat yang diberikan oleh Paulus kepada Timotius. Paulus ingin menguatkan Timotius dan mengingatkannya bahwa dalam pelayanan yang dijalankannya, Allah telah memberikan segala yang diperlukan, termasuk kekuatan, kasih, dan ketenangan. Pengajaran Paulus kepada Timotius untuk memperkuat imannya, meneguhkan pelayanannya, dan tidak takut dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang mungkin dihadapinya dalam mewartakan Injil.


Bukan hanya Timotius saja yang mengalami hal tersebut, saat ini kita juga diperhadapkan dengan berbagai masalah. Pertama, di tengah ketidakpastian dan perubahan yang terus-menerus, banyak orang merasa cemas dan takut akan masa depan mereka. Allah memberikan roh ketenangan, bukan roh ketakutan. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita dapat mempercayakan masa depan kita sepenuhnya kepada Allah yang memiliki rencana yang baik bagi kita. Ini adalah pernyataan yang kuat. Terlepas dari tantangan apa pun yang kita hadapi dalam hidup, baik itu kekhawatiran akan masa depan, ketidakpastian, atau bahkan rasa takut akan kegagalan, kita dapat menemukan ketenangan dalam keyakinan bahwa Allah adalah sumber kekuatan, kasih, dan ketenangan kita.

Kedua, Hubungan interpersonal yang sulit - dalam hubungan dengan orang lain, seringkali kita dihadapkan pada konflik, ketidaksetujuan, atau bahkan pengkhianatan. Allah memberikan roh kasih yang memampukan kita untuk mengasihi sesama dengan kasih yang tulus, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun. Kasih adalah inti dari karakter Allah, dan kita dipanggil untuk meniru-Nya. Dalam hubungan dengan sesama dan dalam pengambilan keputusan, marilah kita bertindak dari kasih yang kita terima dari Allah, sehingga kasih-Nya dapat tercermin melalui hidup kita kepada orang lain. Ketiga, banyak orang menghadapi krisis emosi atau mental, seperti depresi, kecemasan, atau perasaan putus asa. Allah memberikan roh ketenangan yang melebihi segala pemahaman manusia. Ketenangan itu dapat kita temukan dalam hubungan yang erat dengan-Nya dan dalam mempercayakan segala hal kepada-Nya. Ketenangan ini bukanlah ketenangan duniawi yang sementara, tetapi ketenangan yang berasal dari keyakinan bahwa Allah memiliki segalanya di bawah kendali-Nya. 

Melalui pesan Paulus kepada Timotius untuk membangkitkan keberanian, menguatkan iman, dan memastikan bahwa Timotius mampu melanjutkan pelayanannya dengan penuh keyakinan dan kuasa yang diberikan oleh Allah. Kita diajarkan untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ayat 2 Timotius 1:7. Maka dari itu, refleksi betapa pentingnya untuk hidup dalam kuasa, kasih, dan ketenangan yang diberikan oleh Allah. Semoga kita semua bisa mengalami kehidupan yang dipenuhi oleh kuasa, kasih, dan ketenangan yang datang dari hubungan kita dengan-Nya. Mari kita bersama Allah memberantas ketakutan dalam iman.

 

Doa Penutup: Ya Tuhan Yang Mahakasih, Engkau juga adalah sumber ketenangan. Semoga firman ini menjadi penguatan bagi kami dalam menghadapi segala tantangan. Biarlah roh-Mu menyertai kami setiap langkah dalam hidup, memberikan keberanian untuk mengatasi ketakutan, mengalirkan kasih-Mu dalam setiap tindakan, dan memberikan ketenangan yang tak tergoyahkan di dalam-Mu. Kiranya hidup kami menjadi saksi akan kuasa-Mu yang bekerja dalam kehidupan kami dan bagi kemuliaan-Mu. Amin.


C.Pdt. Destri Ayu Natalia Hutauruk, S.Si. (Teol.)- LPP I di Biro SMIRNA HKBP


Pustaka Digital