50 Tahun Hadir di Pulau Bali, HKBP Denpasar Rayakan Pesta Emas Jubileum

Huria Kristen Batak Protestan HKBP Resort Denpasar Bali rayakan Pesta Emas Jubileum 50 Tahun kehadirannya di Pulau Dewata Bali, Minggu (7/11/2021).

Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST dalam kata sambutannya yang disampaikan secara virtual, menyapa Gubernur Bali, Wayan Koster, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI, Maruli Simanjuntak, M.Sc., Pendeta Resort, Pelayan serta seluruh warga HKBP Resort Bali.

Sekjen menerangkan makna Jubileum yang berasal dari kata "Yobel" (esensi), serta prinsip tahun Yobel. Beliau turut menjelaskan perihal 3 S. S pertama adalah sukacita. Sukacita atas pemeliharaan Tuhan atas seluruh ciptaan. S yang kedua adalah syukur. Ucapan syukur kepada Tuhan sebagai respon atas segala sesuatu yang Tuhan kerjakan, kebaikan Tuhan yang sudah dialami oleh umat dan ini juga yang meneguhkan iman jemaat dalam mengikut Tuhan. S yang ketiga yaitu, solider. Sejak tahun Yobel hingga perayaan Jubileum yang kita kenal hari ini, hal tersebut berisikan solidaritas terhadap alam ciptaan Tuhan agar tetap terpelihara dengan baik, serta solidaritas terhadap umat manusia yang dilanda kemiskinan dan penderitaan orang-orang tersingkirkan. Tanpa memandang latar belakang agama, ras, suku dan keyakinan politik. “Dalam kaitan itulah peristiwa syukur, sukacita dan solidaritas kita hidupi”, tegas Pdt. Victor Tinambunan.



Sekjen atas nama Pimpinan berdoa dari Kantor Pusat HKBP, kiranya HKBP Denpasar yang merayakan Jubileum 50 Tahun tetap dalam naungan kasih Tuhan, tetap dikuatkan untuk menjalankan tugas panggilan-Nya, yakni menjadi berkat bagi dunia ini. “Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan merasa terharu dengan kehadiran Gubernur Bali, Pangdam dan seluruh jajarannya yang menunjukkan kepada bangsa dan negara ini bahwa Bapak bersungguh-sungguh melayani masyarakat. Pelayan umat yang mendukung tercipta dan terwujudnya NKRI menjadi lebih Tangguh, Horas!”, ucap Sekjen mengakhiri sambutannya.

Pesta emas Jubileum HKBP Resort Denpasar Bali mendapat sambutan hangat dari tokoh Pemerintah dan tokoh masyarakat Batak, serta masyarakat Batak yang berada di Provinsi Bali. Adapun nama-nama pemberi ucapan selamat Berjubileum secara virtual yakni: Gubernur Bali, Wayan Koster, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI, Maruli Simanjuntak, M.Sc, Walikota Denpasar Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, SE, Kemenkumham Provinsi Bali, Jamaruli Manihuruk, SH, MH, MM, OJK Bali, Ananda R. Mooy, Kepala Kejaksaan Negeri Provinsi Bali, Yuliana Sagala, SH, MH, Kapolresta Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.I.K, M.H., Ketua DPRD Kabupaten Badung, Dr, Drs, I Putu Parwarta, MK, MM, Kepala BPBD Provinsi Bali, Drs, I Made Rentin, AP, M.Si, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kesatuan Bangsa & Politik Provinsi Bali, Dewa Dharmadi, SH, M.Si, Ketua Ikatan Keluarga Batak Bali (IKBB), serta Kepala Lingkungan BR Gladag Kel. Pedunga Anak Agung Putu Sujana. 













Pendeta HKBP Resort Bali, Pdt. Mangasi Sianturi menyampaikan informasi pada hari Jumat (19/11/2021), “Bahwa Seyogianya panitia yang terbentuk adalah panitia Pesta Gotilon, namun karena ditemukannya catatan sejarah yang menunjukkan bahwa tanggal lahir gereja adalah 7 November 1971, maka kepanitiaan bertambah tugas yakni kepanitiaan Pesta Gotilon dan Jubileum. Panitia telah dilantik pada bulan Agustus 2021 lalu”. Adapun susunan kepanitiaan dapat dilihat sebagai berikut:
Ketua: Drs Maris Sihombing M. Kes
Sekretaris: Frengky Simamora
Bendahara: Ny. Sianipar br Simanjuntak
beserta bantuan seluruh Penatua Gereja dan jemaat sektor 1 dan 2.



Kehadiran Gereja HKBP di Pulau Jawa pada tahun 1919 yakni di Jakarta, dan berkembang hingga ke Kota Bandung, Semarang, Jogyakarta, Surabaya, dan Pulau Bali. Pulau Bali adalah salah satu pulau kecil di sebelah timur Pulau Jawa yang penduduk mayoritasnya adalah masyarakat asli suku Bali.

Pada tahun 1968-1970, suku Batak masih relatif sedikit dan masih beribadah di gereja lokal. Meski tergolong minoritas, jemaat tetap memiliki komunitas dan kerinduan berjumpa dengan sesama suku Batak. Didasari kerinduan ini, maka mulai tahun 1968 suku Batak mulai mengadakan persekutuan dengan melakukan peribadahan di rumah anggota tanpa didasari nama gereja, hanya didasari karena sesama suku Batak. Kerinduan inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya HKBP Resort Denpasar di Pulau Bali.

Pendeta Mangasi mengapresiasi kinerja panitia yang sangat cepat.  Sekalipun pada masa pandemi, panitia tetap dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Hal itu terbukti, karena panitia hanya membutuhkan waktu lima bulan untuk mempersiapkan pesta Jubileum, yang idealnya dibutuhkan waktu dua sampai tiga tahun. Tentang pelayanan, beberapa pospel baru telah didirikan. “Benar, Amang. HKBP Resort Bali memegang prinsip: HKBP harus menjadi berkat dan konsisten melaksanakan misinya. Pertambahan pospel terletak di Lombok Timur, Sumba. Pospel di Tabanan sedang dalam masa proses”, tambahnya.



Di akhir sambutannya, Pdt. Mangasi berharap, kiranya melalui perayaan Jubileum, dapat menjadi ucapan syukur warga serta pelayan, atas kehadiran Injil di tanah Bali yang telah genap berusia 50 tahun. Gereja HKBP Resort Denpasar adalah gereja termegah ke-5 versi YouTube.





(P. Sam – B’TIK)

Pustaka Digital