HKBP Delitua ditantang: Setia atau Tidak?

Dalam Ibadah pada hari Minggu, 24 Juli 2022, Hosea 1:2-9 mengajak setiap umat Tuhan agar melihat bahwa Tuhan setia dalam kasihnya. Inilah yang kemudian oleh Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar yang menjadi dasar dalam mengawali khotbahnya pada Minggu VI Dung Trinitatis di HKBP Delitua dengan pertanyaan menantang kepada jemaat untuk memilih, "Setia atau Tidak Setia?"


Hal ini menjadi penting untuk dijawab, mengingat kepada sejarah dari HKBP Delitua itu sendiri. HKBP Delitua berdiri pada tahun 1958 yang berlokasi di Pasar VI dipimpin oleh St. Hutahaean. Sempat terjadi masalah di gereja sehingga terjadi pemecatan Sintua. Namun setelah melalui banyak proses dan pergumulan, pada tanggal 4 Oktober 1964 Ibadah Minggu pertama berlangsung di HKBP Delitua, yang dilayani oleh Pelayan dari Distrik X Medan Aceh. Jemaat semakin banyak dan bertumbuh hingga akhirnya berbagai kategorial di dalam jemaat lahir, mulai dari kategori Sekolah Minggu, Pemuda/i (Naposobulung) dan Kaum Ibu (Ina Senin).


HKBP Delitua sendiri beberapa kali berganti ressort dimulai dengan Ressort Simpang Limun hingga akhirnya menjadi ressort sendiri, ressort Delitua. Di samping itu juga, mengingat jemaat yang semakin bertambah, penatua menyadari bahwa mereka harus memikirkan perenovasian gedung gereja, karena gedung gereja tidak bisa lagi menampung jemaat yang demikian banyak, walaupun sudah ada kebijakan untuk menyediakan ibadah sebanyak 3 kali pada hari Minggu, sehingga akhirnya, jemaat membeli lahan dari Alm. Bapak D. L. Sitorus seluas 1.002 m2 serta mendaftar ke Badan Pertanahan Nasional atas nama HKBP Delitua Resort Delitua.


Kembali pada pertanyaan Ephorus di awal, "setia atau tidak?" Pertanyaan ini sudah sepantasnya untuk disampaikan kepada jemaat yang telah melalui banyak proses, seperti misalnya membangun gereja selama 7 tahun. Dalam kenyataannya, Jemaat Delitua meresmikan gedung dan Mameakhon Batu Ojahan (MBO) pada tanggal 24 Juli 2022 oleh Ephorus HKBP. Oleh karena itu, dalam penyertaan Tuhan kepada Jemaat Delitua ini jemaat harus bertanggung jawab agar setia pada janji yang disampaikan pada Tuhan Sang Pemberi Hidup, bertanggung jawab atas tingkah laku (parange), serta setia untuk takut akan Tuhan agar kasih Tuhan tetap dirasakan dalam kehidupan jemaat.



Akhir kotbahnya, Ephorus menyampaikan kepada Jemaat HKBP Delitua pesan, "No matter what the rest, trust and never doubt, God will surely bring you out and He never failed us yet." (VS)







Pustaka Digital