Kunjungan UEM Departemen Asia dengan Pimpinan HKBP


Senin (15/03/2021), tiga orang staf UEM Asia Departement yang berlokasi di Siantar, datang mengunjungi Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan di Pearaja, Tarutung. Kunjungan staf UEM ini disambut oleh Kepala Departemen Koinonia, Pdt Dr Deonal Sinaga di kantor Departemen Koinonia. Ini adalah pertemuan pertama Bapak Kepala Departemen Koinonia dengan Staf UEM Departemen Asia setelah dilaksanakannya Sinode Godang desember yang lalu. Staf UEM Departemen Asia yang hadir adalah Terri Lynn Smith bekerja di bagian Project Officer dan United in Action, Irma Riana Simanjuntak bekerja di bagian Officer for Advocacy Program, dan Julian Tampubolon bekerja di bagian Assistant Program dan Transportasi.

Pada pertemuan ini, Kepala Biro Oikumene, Pdt Sondang Napitupulu memoderatori pertemuan dan rapat ini yang dihadiri oleh Staf Biro Oikumene, Staf di Sekretariat Mitra, Kepala Biro SMIRNA, dan Kepala Bagian SMIRNA, serta Sekretaris Khusus Departemen Koinonia. Pada pembukaannya, rapat ini dibuka dengan doa meminta pertolongan Tuhan menyertai berjalannya rapat dengan baik.


Kepala Departemen Koinonia membuka rapat ini dengan menjelaskan struktur organisasi yang ada di HKBP beserta memperkenalkan setiap unit-unit atau biro di bawah naungan masing-masing departemen. Selain itu, dalam keterangannya Kadep Koinonia juga lebih spesifik menerangkan pekerjaan yang berada di bawah naungan Koinonia. Dalam keterangannya, Kadep Koinonia menggaris bawahi bahwa Oikumene adalah biro yang mengurus pekerjaan dan pelayanan serta hubungan HKBP dengan gereja-gereja lain dan organisasi baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini juga disampaikan oleh Moderator, Kepala Biro Oikumene, bahwa hubungan kerjasama antar gereja dan antar organisasi diorganisir oleh Biro Oikumene lalu disampaikan kepada Pimpinan HKBP, secara khusus kepada Kepala Departemen Koinonia.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam pertemuan ini. Terry Lynn Smith, Project Director dan United in Action, menjelaskan bahwa setiap bulannya ada program atau project yang bisa disalurkan kepada anggota gereja-gereja di bawah naungan departemen Asia. Terry menjelaskan bahwa program itu bisa berupa program apa saja yang dapat membantu HKBP dalam bentuk biaya, ataupun partisipasi kehadiran dari UEM. Terry mengharapkan bahwa HKBP bisa secara aktif mengirimkan proyek-proyek ke UEM setiap bulannya, dan UEM akan memberikan bantuannya setelah mengkualifikasi program-program yang masuk ke UEM.

Menyambut dan merespon penjelasan Terry, Kadep Koinonia meminta UEM untuk menghadiri dan mendukung konferensi Perempuan yang akan dilaksanakan minggu depan. Kadep Koinonia berharap bahwa UEM dan HKBP melalui Biro Perempuan dapat bekerjasama dalam hal empowering women, dan tidak hanya melaksanakan pelayanan biasanya (spt: koor, PHD, dsb). Contoh kerjasama yang ditawarkan oleh HKBP adalah mainstreaming domestic violent, dan isu pelecehan seksual yang sudah mulai banyak merebak di beberapa daerah di Sumatera Utara. Isu-isu sosial yang sedang terjadi di Indonesia sudah seharusnya didiskusikan oleh HKBP, secara khusus para Perempuan di gereja. Perempuan harus sudah mempunyai wadah untuk menyuarakan suara perdamaian sebagai tanggapan dari tantangan dan isu yang ada di tengah-tengah masyarakat.

Hal ini juga disambut baik oleh Ibu Irma Simanjuntak, staf UEM yang berasal dari HKBP. Ia juga menambahkan bahwa dia bekerja di bagian JPIC, dan Advocay yang dapat membantu HKBP dalam menyusun proyek sesuai dengan kapasitasnya. Beberapa tahun yang lalu, HKBP bekerja sama dengan UEM dalam prgram forum mission yang bergerak di human trafficking issue. Four Mission merupakan kerjasama UEM dengan Praeses di Jakarta dan Praeses di Batam untuk mangokomodir para pekerja yang bekerja di Jakarta dan Batam yang berasal dari daerah Sumatera Utara atau daerah lainnya. Untuk itu, demi melanjutkan program ini, Four Mission akan diaktifkan kembali dan akan diadakan kosultasinya yang diorganisir oleh Ibu Irma Simanjuntak dari UEM.


Kadep Koinonia sangat mengapresiasi pertemuan yang informatif ini. Selain HKBP dan UEM bertukar informasi tentang masing-masing institusi, pertemuan ini menyepakati bentuk kerjasama yang baru antara HKBP dan UEM baik diprogram annual, dan juga di program bulanan sesuai proyek proposal yang masuk. Kadep Koinonia melalui Kabiro Oikumene juga mengharapkan adanya bentuk kemitraan yang baru dengan UEM secara khusus dalam penyediaan English Course atau pelatihan bahasa Inggris di program Kaderisasi Calon Pemimpin Oikumene dan program Pelatihan Bahasa Inggris Kemitraan (Praeses dan Staff Kemitraan). Program English Course ini sangat membantu gerak Oikumene di HKBP dan akan berdampak pada pelayanan kaderisasi Oikumene ke depannya.

Setelah berdiskusi panjang dengan Kepala Departemen Koinonia, para staf UEM dan Staf Biro Oikumene dan Sekretariat Mitra melanjutkan kunjungan ke Radio Bonapit FM HKBP di Sigompulon. Pada kesempatan ini, staf dari UEM memberikan sedikit announce atau menyapa para pendengar Radio Bonapit untuk menjelaskan UEM dan tujuan kedatangan mereka mengunjungi HKBP. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk megabarkan pemberitaan pekerjaan UEM dan HKBP melalui Radio. Harapannya, kerjasama dengan radio-radio HKBP bisa berjalan terus, sehingga UEM juga bisa menyampaikan berita melalui radio HKBP.


Pustaka Digital