MENGHIDUPI PANGGILAN SEBAGAI PENJAHIT YANG CAKAP, TERAMPIL DAN TAKUT AKAN TUHAN

Senin, 09/10/2023, Biro Diakoni Sosial/Caritas & Emergency HKBP menyelenggarakan penutupan dan pelepasan peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dengan program pelatihan menjahit di BLK Komunitas (BLKK) Diakoni Sosial HKBP. Acara ini dihadiri oleh Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Debora Purada, M.Th, CDRM & CDS UHN diwakili bapak Novenry Sembiring, Kyan Ulos oleh Ibu Fony Sitanggang, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Pematangsiantar diwakili Ibu Elin, BLK Provinsi Sumatera Utara wilayah Rambung Merah diwakili bapak Wilson Aritonang, Pdt. Nortima Hutasoit dari HKBP Resort Setia Negara, Kabid Diakonia HKBP Distrik V Sumatera Timur, Lurah Setia Negara, Pengurus RBM GKPS, Pengurus Perkampungan Bvr. Eben Ezer – Sinaksak, dan Pengurus BLK YDPK Lumban Pisang.



Acara dimulai dengan ibadah yang dipimpin oleh Diak. Debora Silaban. Dalam khotbahnya yang disampaikan dari 1 Tesalonika 5 : 18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”. Usai ibadah dilanjutkan dengan kata sambutan dari beberapa tamu/undangan yang dimoderasi oleh Diak. Damseria Hutabarat. Yang menarik dari kata sambutan itu adalah ungkapan yang mengatakan, “teruslah berkarya dan jadilah berkat bagi dunia sebagai penjahit yang terampil dan cakap, mungkin kamu melihat profesi ini hal yang kecil dan tidak diperhitungkan, tapi melalui hal kecil ini jadilah berkat bagi sekelilingmu, dan jadilah berkat bagi pelangganmu”. 



Usai kata sambutan dilanjut dengan penyerahan hadiah kepada para peserta yang mendapat prestasi selama 2 bulan ini, ada dua kategori yang dinilai selama pelatihan yaitu Peserta tebaik selama pelatihan dan membuat Kristik. Adapun kriteria penilaian berdasarkan nilai teori, praktek, kehadiran, disiplin, inisiatif dan kerjasama selama pelatihan. Peserta pelatihan terbaik ialah pertama Rut Mian N. Purba, terbaik kedua Desy Siregar, dan terbaik ketiga Nesvita Manurung mendapatkan masing-masing mesin jahit portable dan sertifikat. Kepada kristik terbaik pertama ialah Jane Siregar, kedua Rotua Simanjuntak dan ketiga Theresia Girsang berupa uang tunai. Hadiah yang diberikan sebagai modal usaha untuk memulai karir sebagai penjahit.


BLKK Diakoni Sosial adalah salah satu unit pelayanan dibawah Biro Diakoni Sosial/Caritas & Emergency HKBP, yang dipimpin oleh Pdt. Osten Jhon H. Matondang, S.Th. BLK Komunitas ini diresmikan pada Februari 2023, gedung BLKK ini dihibahkan melalui bantuan Pemerintah Kementerian Ketenagakerjaan yang mulai dibangun bulan Agustus 2022 dan selesai dibangun pada bulan Januari 2023. BLKK ini diketuai oleh Pdt. Ridho Parhusip, M.Th, dengan instruktur Diak. Palentina Samosir dan tenaga pelatih Priski Hasugian. Jumlah peserta pelatihan adalah 16 orang yang datang dari berbagai kota, yaitu Sibolga, Porsea, Deli Serdang, Tanah Jawa dan paling jauh ada dari Jambi dan Aceh Tenggara.



Pelatihan ini sudah dimulai sejak 09 Agustus 2023, 2 bulan lamanya pelatihan ini berlangsung. Peserta juga difasilitasi dengan tempat tinggal yang disebut dengan Rumah Dorkas. Para peserta pelatihan tidak hanya dilatih lewat teori dan praktek menjahit saja, melainkan dibekali juga dengan bidang kepemimpinan (leadership) dan kewirausahaan. Dalam Pelatihan leadership atau kami sebut karakter Unggul Kristiani peserta diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai diakoni yaitu pembentukan karakter Diakoni pada diri setiap peserta. Disini juga terdapat kepemimpinan feminitas, dimana perempuan memiliki peranan penting dalam memberikan semangat, kualitas dari suatu kelompok yang dipimpin dan mempengaruhi orang lain melakukan kegiatan tertentu, dan mereka juga dapat mengevaluasi diri mereka sendiri. Mereka dibekali dengan baik, agar mampu berdiri dengan kaki sendiri kelak setelah selesai dari pelatihan ini. 


Peserta melakukan kunjungan kelapangan untuk menambah pengetahuan mereka dengan melihat langsung para UMKM dan tokoh perempuan batak yang menginspirasi, seperti kunjungan ke Perkampungan Bvr. Eben Ezer – Sinaksak, disana peserta mempelajari kepemimpinan perempuan ditanah batak, bagaimana Perempuan memimpin dalam memberitakan injil di berbagai daerah di Indonesia khususnya di Tanah Batak. Peserta diharapkan dapat mengidentifikasi kepemimpinan perempuan sebagai Bibelvrouw menjadi perempuan yang tangguh, berani dan takut akan Tuhan. Peserta juga berkunjung ke Kyan Ulos di jalan Melanthon Siregar Pematangsiantar. Peserta belajar dan mendengar pengalaman kepemimpinan dan diakonia komunitas penenun di lapangan, peserta juga diharapkan dapat mengidentifikasi corak kepemimpinan feminitas yang terkandung dalam cerita pelayanan dengan panggilan sebagai penenun. Saat pemberian ceramah oleh pemilik Kyan Ulos yaitu: Fony Br. Sitanggang, ada satu ungkapan menarik yg disampaikan oleh beliau yaitu: "Jangan pernah pelit tenaga sebagai penjahit. Misalnya, kalau konsumen meminta manik-manik yang biasa saja, maka berikan manik-manik yang terbaru, yang bagus sebagai bonus". Artinya tunjukkan kelebihanmu dari penjahit lain yang akan selalu diingat pelanggan. Benar, bahwa tidak semua penjahit mau melakukannya, tapi semua penjahit bisa melakukannya. Semoga ungkapan diatas dapat menyentuh hati para penjahit masa kini, menghidupi panggilannya sebagai penenun yang cakap, terampil dan takut akan Tuhan. Disamping kunjungan-kunjungan tersebut, peserta juga menerima pembekalan melalui materi “Who Am I (Siapakah Aku?)”, dimana peserta dapat merefleksikan diri terhadap identitas diri dan peran Allah dalam kehidupan. Serta materi “Pribadi yang Unik”, bertujuan memberikan peneguhan kepada setiap pribadi peserta dimana mereka dapat melihat Peran pemilihan Allah dalam misi khusus menjadi peserta BLKK dan menjadi penjahit perempuan yang tangguh, kreatif dan inovatif.


Di akhir pelatihan, diadakan ujian sertifikasi Kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Medan. Seluruh peserta dinyatakan lulus dan kompeten.


Dengan demikian, BLK Komunitas Diakoni Sosial HKBP tidak hanya mempersiapkan perempuan menjadi pebisnis yang ahli dalam hal menjahit pakaian (tata busana) saja tetapi juga memiliki kemampuan manajerial untuk dirinya, keluarganya, masyarakat dan mengandalkan Tuhan. BLK Komunitas mempersiapkan perempuan-perempuan hebat yang menghidupi panggilannya sebagai penenun yang cakap, terampil dan takut akan Tuhan. Kiranya BLK Komunitas Biro Diakoni Sosial/ Caritas & Emergency, terus berkembang dan menjadi berkat bagi dunia, melalui Biro Diakoni Sosial/Caritas & Emergency HKBP, visi HKBP dapat diwujud-nyatakan dan nama Tuhan semakin dipermuliakan. Maka, tibalah waktunya penutupan dan pelepasan peserta pelatihan ini resmi ditutup oleh Ibu Kepala Departemen Diakonia HKBP, dan gelombang ke II akan dibuka Februari 2024. (YS, RKP)

Pustaka Digital