Pembekalan Terakhir Bagi Para Calon Pelayan Yang Akan Menerima Tahbisan di HKBP Pematang Terang

Pimpinan HKBP memberi pembinaan serta pembekalan kepada para calon pelayan yang akan menerima tahbisan di HKBP Pematang Terang (19/9).

Sebanyak 36 orang calon pelayan yaitu ; 20 orang calon Pendeta, 12 orang calon Guru Huria, 3 orang calon Bibelvrow dan 1 orang calon Diakones, hadir dan mengikuti langkah-langkah akhir di masa pembinaan yang disampaikan kepadanya sebelum menerima tahbisan di esok hari.

Pembekalan disampaikan langsung oleh Ompui Ephorus, Bapak Sekretaris Jendral, Bapak Kepala Departemen Koinonia, Ibu Kepala Departemen Marturia dan Ibu Kepala Departemen Diakonia; kegiatan ini di moderatori oleh Bapak Kepala Biro Pembinaan. Bapak Praeses HKBP Distrik XIV Tebingtinggi – Deli juga turut hadir pada pembinaan tersebut.


Usai pembekalan yang di sampaikan oleh keempat pimpinan HKBP, Ompui Ephorus HKBP menyimpulkan dan memberikan bekal kepada para calon pelayan. “Parade ma dirim manaon na dokdok i di panghobasion ni Huria i”, tuturNya.

Ompui juga meminta seorang calon pelayan yang akan menerima tahbisan untuk membacakan kutipan  tulisannya pada buku Percikan Teologi Jubah Hitam, yang berisi :

Oh, Pendeta Berjubah Hitam

Bila kau masih muda, kau dianggap kurang berpengalaman,

Tetapi bila rambut sudah beruban, kau dianggap terlalu tua.

Bila tubuhmu gemuk, kau akan dituduh pendeta tukang tidur dan jago makan,

Bila tubuhmu kurus, kau akan dituduh pendeta yang tidak tahu merawat badan.

 

Bila kau memiliki keluarga besar, jemaat akan menganggap itu beban,

Bila kau tidak mempunyai anak, kau dianggap tidak layak menjadi teladan.

 

Bila istrimu aktif, ia akan dituduh terlalu menonjolkan diri;

Bila istrimu tidak aktif, ia akan didukung tidak mendukung suami.

 

Bila kau berkhotbah sambil menbaca, itu dikatakan sangat membosankan,

Bila kau berkhotbah tanpa melihat catatan, kau dianggap kurang persiapan.

 

Bila khotbahmu panjang, itu membuat orang ngantuk,

Bila khotbahmu pendek dan singkat, kau akan dituduh pendeta pemalas.

 

Bila khotbahmu memakai ilustrasi, itu pasti dituduh kurang alkitabiah,

Bila dalam khotbahmu tidak ada ilustrasi, itu dianggap terlalu tinggi dan ilmiah.

 

Bila kau melakukan pembaharuan, kau akan dituduh sewenang-wenang.

Bila kau hanya melanjutkan yang sudah ada, kau akan dianggap boneka saja.

 

Bila kau gagal menyenangkan hati seseorang, kau akan dituduh menyakiti hati jemaat

bila kau berhasil menyenangkan hati anggota jemaat,

kau akan dituduh penjilat.

 

Bila kau terus-terang dalam kebenaran, kau dianggap sengaja menyinggung perasaan,

Bila kau tidak mau terus – terang mengatakan kebenaran, kau dianggap pengecut

 

Bila kau pakai mobil mewah, kau akan dituduh sombong dan pendeta duniawi,

Bila kau berjalan kaki, kau dituduh pendeta yang kurang iman dan kurang berdoa.

 

Bila kau berpakaian rapi dan bagus, kau akan dituduh pendeta bagai peragawan,

Bila berpakaian tidak rapi, kau dituduh pendeta kampungan, tak tahu berpenampilan.

 

Oh, pendeta berjubah hitam !

Kau diharapkan bijaksana bagaikan burung hantu,

Gagah berani bagaikan burung rajawali,

tetapi rendah hati bagaikan burung merpati,

dan bersedia makan apa saja bagaikan burung kenari.

 

Oh, Pendeta berjubah hitam !

Kau diharapkan harus mampu seperti ekonom, politikus, pencari dana,

Tetapi sekaligus sebagai penasehat pernikahan,

Bapakbyang berwibawa bagaikan pejabat istana,

Yang harus ramah bagaikan pramugari.

Kau harus dapat bagaikan orator yang ulung di mimbar,

Sekaligus menjadi gembala yang arif dan bijaksana di tengah jemaat

 

Oh, Pendeta berjubah hitam !

Kau harus merawat semua jemaatmu yang sakit,

Menggembalai dan menasehati semua yang mau kawin,

Dan meneguhkan iman semua orang yang mau mati,

mendoakan semua orang yang bepergian,

menaikkan doa syukur atas semua keberhasilan jemaat.

 

Oh, Pendeta berjubah hitam !

Kau harus dapat bergaul kepada semua orang,

Kepada anak di taman kanak-kanak, anak remaja,

Pemuda dan nenek-nenek yang sudah tua bangka.

Oh, Pendeta berjubah hitam !

Kau harus mampu menangis ketika orang menangis,

Mampu tertawa ketika orang tertawa.

 

Kau harus pandai berbicara dan menulis,

Mampu melayani dengan rendah hati dan memimpin dengan wibawa.

 

Kau harus mempersembahkan semua waktu, tenaga dan pikiranmu

Kepada seluruh jemaat, sekaligus kepada anak, istri dan keluargamu !

 

Oh, Pendeta berjubah hitam !

Kau bagaikan manusia luar biasa, yang tiada duanya

Apakah kau manusia langka di jagat raya ?

 

Usai dibacakan Ompui ephorus menyampaikan bahwa itu akan engkau alami di kemudian hari, bukan hanya kepada pendeta, tetapi kepada semua pelayan fulltimer di huria-Nya, lugas Ephorus.

Jadilah Fulltimen yang bijaksana dalam mengemban tohonan sebab yang akan engkau terima adalah langkah untuk melayani, tidak sebuah jabatan yang harus disombongkan, tutupNya.

Usai Pembekalan, para Calon pelayan bersama dengan pimpinan dan panitia mengikuti ibadah pemberangkatan yang dipimpin oleh Bapak Kepala Departemen Koinonia HKBP sebagai pengkhotbah, Bapak Ka.Biro Ibadah menjadi liturgist dan Bapak Praeses HKBP Distrik XIV Tebing tinggi – Deli memimpin doa syafaat.


1 Kor 15 : 1-11 menjadi Firman yang diberitakan oleh bapak Pdt. Dr. Martongo Sitinjak pada ibadah ini. Ia mengutarakan bahwasanya Paulus merupakan seorang ahli taurat dan agama, ia punbsetia kepada Tuhannya. Pintar tidak menjadikan kita berhenti belajar namun belajar bukan hanya untuk menjadikan kita pintar, Pengkhotbah berpesan bahwa “marsiajar asa lam hantus panandaonnta tu Yesus Kristus”.

Mempersiapkan imannya dan memantapkan Theologinya merupakan bagian dari kehidupan seorang pelayan. Dengan lantang pengkhotbah juga menuturkan bahwa seorang pelayan hendaknya menghidupi dan mengakui bahwasanya “Asi ni roha ni Debata” di setiap kehidupan dan pelayanannya, seperti yang diutarakan rasul Paulus dalam kitab Korintus tersebut; tutupnya.

Usai peribadahan tersebut para calon pelayan menerima baju parhobas dan tohonannya yang disampaikan oleh Pimpinan HKBP secara simbolis. Ketua panitia pentahbisan Bapak Juara Siahaan beserta bapak Praeses HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi-Deli juga memberikan cendramata kepada seluruh calon pelayan yang akan menerima tahbisan. Tuhan-lah yang dipermuliakan atas kegiatan tersebut dan Tuhan jugalah yang bekerja dalam pelayanan hambaNya yang ditabiskan di HKBP Pematang Terang. (RH)



Pustaka Digital